Liputan6.com, Jakarta Dalam Al-Qur'an, Jin Ifrit menempati posisi istimewa sebagai salah satu makhluk yang disebutkan secara eksplisit. Kitab suci Islam ini menguraikan keberadaan mereka dengan jelas, salah satunya dalam Surah An-Naml ayat 39-40. Ayat tersebut memberikan wawasan mengenai Jin Ifrit dan membuka tabir misteri seputar keberadaan mereka. Jin Ifrit sendiri dikenal sebagai kelompok paling kuat di antara bangsa Jin, sering dianggap sebagai pemimpin atau penguasa di antara golongannya.
Sebagai makhluk yang menarik perhatian dalam Al-Qur'an, Jin Ifrit tidak bersifat seragam. Mereka terbagi menjadi dua kelompok utama, yakni Jin Ifrit yang beriman (Muslim) dan Jin Ifrit yang ingkar (kafir). Perbedaan ini mencerminkan kompleksitas dunia Jin serta menunjukkan keberagaman yang ada di antara mereka. Dengan memahami perbedaan tersebut, umat Islam diharapkan dapat lebih bijaksana dalam menyikapi keberadaan makhluk halus ini sesuai dengan ajaran agama.
Advertisement
Baca Juga
Mengungkap jejak Jin Ifrit dalam Al-Qur'an membuka wawasan mengenai makhluk gaib yang sering kali tersembunyi dari pandangan manusia. Surah An-Naml ayat 39-40 menjadi jendela yang memberikan gambaran mengenai kedudukan serta peran Jin Ifrit dalam tatanan alam semesta.
Advertisement
Berikut rangkuman singkat tentang Jin Ifrit yang diterangkan oleh berbagai sumber, Kamis (20/2/2025).
1. Menyelami Definisi Jin Ifrit Melalui Kajian Spiritual
Jin Ifrit memiliki kemampuan luar biasa untuk menampakkan diri dalam berbagai bentuk wujud. Keistimewaan ini menjadikannya mampu dengan mudah menempel pada jiwa manusia, menciptakan hubungan yang kompleks antara dunia manusia dan dunia gaib. Dalam kajian spiritual yang diterbitkan dalam Jurnal Iman dan Spiritualitas, Vol 1, No. 3 oleh Prodi S2 Studi Agama UIN Sunan Gunung Djati, Imam al-Alusy memberikan pandangan menarik mengenai jin ifrit. Menurutnya, jin ifrit tidak hanya merupakan entitas jin, tetapi juga tergolong sebagai golongan jin yang jahat dan memiliki tubuh yang besar. Dengan kekuatan dan kejahatannya, golongan jin ini dianggap sebagai pemimpin bagi seluruh jenis jin.
Analisis Imam al-Alusy memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sifat dan karakteristik jin ifrit. Sebagai makhluk yang dapat menampakkan diri dengan berbagai bentuk, keberadaan mereka menjadi semakin menarik dan misterius. Bahwa jin ifrit dianggap sebagai pemimpin di antara jenis-jenis jin memberikan dimensi baru dalam pandangan terhadap hierarki dunia gaib. Pemikiran ini menciptakan ruang untuk refleksi spiritual dan perenungan mengenai keberadaan makhluk halus yang melibatkan manusia dalam interaksi kompleks yang tak terlihat.
Advertisement
2. Penggambaran Jin Ifrit menurut Surah An-Naml Ayat 39-40
Dalam Surah An-Naml Ayat 39-40 Al-Quran, kita diberikan pandangan yang menarik tentang kekuatan dan keberadaan Jin Ifrit dalam konteks kerajaan Nabi Sulaiman. Jin Ifrit, salah satu golongan jin, dengan percaya diri menyatakan kemampuannya untuk membawa sesuatu sebelum Nabi Sulaiman beranjak dari tempat duduknya.
Ifrit dari golongan jin berkata, “Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya.”
Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, Maha Mulia.”
Bunyi ayat tersebut menciptakan gambaran akan kekuatan luar biasa yang dimiliki oleh jenis jin ini. Imam al-Alusy menafsirkan bahwa dalam konteks ini, jin ifrit mungkin menggunakan keahliannya untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis dengan cepat dan tanpa terlihat oleh Nabi Sulaiman. Hal ini menciptakan nuansa ketegangan dan keajaiban yang melibatkan interaksi antara makhluk gaib dan manusia di dalam kerajaan Nabi Sulaiman.
Imam al-Alusy melihat insiden ini sebagai bagian dari ujian atau cobaan yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Sulaiman. Sang imam menyoroti bahwa keberhasilan atau kegagalan Nabi Sulaiman dalam bersyukur atas nikmat Allah dapat membawa konsekuensi besar. Dalam perspektif keagamaan, ayat ini mengajarkan bahwa bersyukur merupakan wujud ketaatan dan pengakuan atas nikmat yang diberikan oleh Allah. Sementara itu, keingkaran dapat menyiratkan ketidakketaatan dan penolakan atas anugerah yang diberikan.
3. Perdebatan Tentang Baik dan Buruk
Persepsi terhadap jin ifrit dalam masyarakat seringkali cenderung bersifat dualistik, di mana mayoritas menganggap mereka sebagai makhluk jin yang jahat. Namun, dalam beberapa sumber, seperti buku "Di Surga, Kita Dilarang Bersedih" karya Umar Raffiq, terdapat pandangan yang berbeda.
Menurut sumber ini, jin ifrit tidak selalu harus diidentifikasi sebagai entitas jahat, melainkan dapat memiliki sisi kebaikan. Interpretasi ini menciptakan perspektif yang lebih nuansawan terhadap jenis jin ini, menunjukkan bahwa seperti manusia, jin ifrit juga dapat memiliki perbedaan moral dan karakter.
Penting untuk dicatat bahwa pemahaman terhadap jin ifrit tidak bersifat monolitik, dan banyak pendapat yang menyatakan bahwa kelompok ini terdiri dari beragam karakter, baik yang jahat maupun yang baik. Keanekaragaman ini tercermin dalam keragaman pengalaman dan interaksi manusia dengan makhluk halus. Beberapa masyarakat mungkin memiliki pengalaman positif dengan jin ifrit, sementara yang lain mungkin mengalami situasi yang menakutkan atau merugikan.
Advertisement
4. Sederet Fakta Jin Ifrit
Berdasarkan informasi yang ditemukan dalam buku ‘Rahsia Jin: Tak Terhitung’ karya Luth Movazil, terungkap sejumlah fakta menarik mengenai jin ifrit. Jin ifrit, sebagai golongan jin paling atas, dianggap sebagai raja dari seluruh bangsa jin. Kedudukannya yang tinggi ini mencerminkan kekuatan dan otoritas yang mereka miliki dalam hierarki dunia jin. Terdapat dua jenis jin ifrit, yaitu ifrit muslim dan ifrit kafir. Menariknya, jumlah jin ifrit kafir dikabarkan lebih banyak dibandingkan dengan jin ifrit muslim, menciptakan dinamika unik di antara kedua golongan tersebut.
Selain perbedaan jumlah, fakta menarik lainnya adalah bahwa jin ifrit muslim memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan jin ifrit kafir. Hal ini menunjukkan adanya variasi kekuatan di antara golongan jin ifrit itu sendiri. Menariknya, meskipun terdapat perbedaan dalam keberagaman karakteristik jin ifrit, mereka secara umum memerintah tempat-tempat tertentu di alam jin, menambahkan dimensi otoritas dan penguasaan wilayah dalam konteks keberadaan mereka.
Satu lagi fakta yang menarik adalah bahwa jin ifrit memiliki sayap, meskipun beberapa di antara mereka dikabarkan tidak memiliki sayap. Singgasana besar dan agung yang dimiliki oleh jin ifrit menambahkan unsur kemegahan dan ketakjuban dalam deskripsi makhluk ini. Kekuatan luar biasa jin ifrit juga tergambar dari pernyataan bahwa satu jin ifrit setara dengan kekuatan 1000 jin biasa, menggarisbawahi betapa hebatnya mereka dalam hierarki makhluk halus. Semua fakta ini memberikan pandangan lebih mendalam tentang kompleksitas dan peran jin ifrit dalam dunia gaib.
Q and A
Apakah jin Ifrit itu baik?
Sebagai ifrit, Iblis terbuat dari api tanpa asap dan diberi kekuatan dan kekuatan lebih dari manusia. Dalam Jurnal Iman dan Spiritualitas, Vol 1, No. 3 terbitan Prodi S2 Studi Agama UIN Sunan Gunung Djati, Imam al-Alusy berpendapat bahwa jin ifrit merupakan golongan jin yang jahat dan bertubuh besar.
Apakah semua jin itu jahat?
Hudarrohman menyebutkan bahwa jin yang ingkar kepada Allah SWT adalah iblis. Ia selalu ingkar, membangkang, berbuat dosa dan selalu berperilaku buruk.
Apa fungsi jin Qorin?
Jin Qorin adalah setan yang ditugasi untuk menyesatkan manusia dengan izin Allah swt. Jin Qorin bertugas memerintahkan kemungkaran dan mencegah amar ma'ruf
Advertisement
