Liputan6.com, Jakarta Dikutip dari azAnimals, Gurun Sahara yang membentang dari Samudera Atlantik hingga Laut Merah bukan hanya dikenal sebagai gurun terpanas di dunia, tetapi juga memiliki kejutan menakjubkan yaitu pengalaman turunnya salju.
Gurun ini sering disebut sebagai gurun panas yang menyengat, namun Gurun Sahara pernah menjadi saksi beberapa kejadian langka ketika salju turun di antara pasir-pasir panasnya. Kejadian ini mencengangkan banyak orang, mengingat karakteristik iklim gurun yang umumnya ekstrem.
Baca Juga
Wilayah gurun yang melibatkan 10 negara, seperti Tunisia, Sudan, Sahara Barat, Niger, dan lainnya, menjadi saksi peristiwa langka ketika embun beku turun dan membentuk lapisan tipis salju di permukaan gurun yang terkenal dengan panasnya. Meskipun fenomena ini tidak terjadi sering, adanya salju di Gurun Sahara menjadi bukti variasi kondisi alam yang luar biasa di dunia ini. Tulisan ini akan menjelaskan lebih lanjut lokasi-lokasi di Gurun Sahara di mana salju pernah turun dan seberapa sering kejadian unik ini terjadi.
Advertisement
1. Iklim Gurun Sahara
Gurun Sahara terbentuk oleh berbagai ciri iklim dan geografis, seperti bukit pasir, dataran tinggi tandus, dan lembah kering. Dengan curah hujan di bawah satu inci setiap tahun, iklimnya sangat kering. Di bagian barat, Pegunungan Atlas, Sungai Niger, dan Shael di perbatasan selatan menciptakan variasi dalam lanskap sabana semi-kering. Meskipun 25 persen luas Sahara ditutupi oleh bukit pasir, wilayah ini juga memiliki pegunungan dan padang rumput. Fenomena erg, atau lautan pasir, menunjukkan pergerakan pasir yang konstan akibat angin kencang.
Sungai Nil merupakan satu-satunya sungai yang terus mengalir di Gurun Sahara, sementara sumber air lainnya cenderung datang dan pergi atau berada di bawah tanah. Meskipun air terbatas, daerah yang dihuni menampilkan kehidupan yang mengejutkan, dengan padang rumput yang subur, pepohonan, dan semak belukar. Puncak tertinggi Gurun Sahara, Emi Koussi, terletak di Chad dengan ketinggian lebih dari 11.300 kaki, sementara Depresi Qatarra di Mesir mencapai kedalaman 436 kaki di bawah permukaan laut.
Advertisement
2. Salju di Gurun Sahara
Turunnya salju di Gurun Sahara disebabkan oleh kombinasi udara lembab dan suhu dingin di beberapa bagian wilayah tersebut. Pada musim dingin, sirkulasi udara membawa udara yang lembab dan sejuk dari Mediterania dan Atlantik ke bagian utara Sahara.
Di daerah yang lebih tinggi, seperti Pegunungan Atlas di Aljazair dan Maroko, kondisi ini memungkinkan pembentukan kristal salju dan hujan salju. Walaupun fenomena ini jarang terjadi, beberapa insiden telah tercatat, seperti turunnya salju di kota Aïn Séfra, Aljazair, pada musim dingin tahun 1979, 2016-2018, 2021, dan 2022.
Kota ini terletak di Pegunungan Atlas dengan ketinggian lebih dari 3.200 kaki di atas permukaan laut. Selain itu, pada 24 Januari 2023, laporan mencatat adanya salju yang turun di puncak gunung Provinsi Bèchar, Aljazair.
3. Cuaca Khas
Sahara terkenal dengan suhu yang sangat ekstrem, di mana suhu terpanas yang pernah tercatat mencapai 136 derajat Fahrenheit atau setara dengan 58 derajat Celsius. Meskipun suhu rata-rata harian berkisar sekitar 86 derajat Fahrenheit atau 30 derajat Celsius, tingkat kelembaban yang sangat rendah menyebabkan suhu malam seringkali turun di bawah titik beku.
Fenomena cuaca unik di Sahara melibatkan Sirocco, yaitu angin kencang yang bisa mencapai kecepatan hingga 62 mil per jam. Bahkan, badai di wilayah ini terkadang dapat terlihat dari luar angkasa, menciptakan pemandangan yang menakjubkan.
Advertisement
4. Kehidupan Tumbuhan
Wilayah ini memiliki sekitar 500 jenis tumbuhan, termasuk pohon palem, semak berduri, rumput, dan akasia. Mereka memiliki kemampuan untuk tumbuh mendekati permukaan tanah agar dapat menghindari kehilangan air akibat angin kencang.
Di sepanjang daerah pesisir Atlantik, tumbuhan semak, sukulen, dan lumut kerak muncul, sedangkan Pegunungan Jebel Unweinat dan Pegunungan Tibesi menampilkan ragam kehidupan tanaman seperti palem, akasia, oleander, myrtle, dan tamarix.
5. Kehidupan Hewan
Hewan-hewan di Gurun Sahara menunjukkan ketangguhan yang luar biasa, dengan hampir 70 spesies yang mampu bertahan hidup tanpa air dalam jangka waktu yang lama. Dorcas gazelle, Sahara cheetah, anjing liar Afrika, rubah pucat, dan rubah fennec adalah contoh makhluk yang telah beradaptasi dengan kondisi sulit di gurun tersebut. Di kategori reptil dan amfibi, buaya dapat ditemukan di Chad dan Mauritania.
Selain itu, Gurun Sahara juga menjadi habitat bagi berbagai jenis burung, seperti Firefinch tenggorokan hitam dan burung paruh perak Afrika. Orang Berber lokal dikenal karena menjaga kambing dan unta sebagai bagian dari kehidupan unik mereka di Gurun Sahara. Secara keseluruhan, keberagaman kehidupan di gurun ini memberikan gambaran yang menakjubkan tentang adaptasi dan ketahanan terhadap kondisi ekstrem.
Advertisement
Question and Answer
1. Apakah Gurun Sahara kering?
Gurun Sahara pada ribuan tahun yang lalu tidaklah kering seperti sekarang, melainkan ditutupi oleh padang rumput dan memiliki hutan tropis. Namun, kondisinya berubah menjadi seperti sekarang akibat perubahan pola iklim global.
2. Adakah yang tinggal di Gurun Sahara?
Mayoritas penduduk yang menetap di Gurun Sahara merupakan suku-suku nomaden, seperti penggembala.
Advertisement
3. Kenapa bisa ada salju di Gurun Sahara?
Turunnya salju di Gurun Sahara disebabkan oleh beberapa faktor yang jarang terjadi secara bersamaan. Salah satu faktornya adalah pola cuaca yang tidak biasa di kawasan tersebut. Gurun Sahara biasanya mengalami musim panas yang kering dan panas, dengan suhu mencapai lebih dari 50 derajat Celsius.