Pengertian AIDS, Indikasi, dan Cara Mengenali Gejalanya dengan Efisien

Penyakit HIV AIDS menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat karena sifatnya yang berbahaya dan tingkat kesembuhannya yang minim. Penting untuk mengenali gejala dan ciri-ciri HIV AIDS agar dapat melakukan langkah pencegahan yang tepat.

oleh Azzahra Ilka Aulia diperbarui 08 Mar 2024, 15:04 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2024, 14:42 WIB
Pengertian AIDS, Indikasi, dan Cara Mengenali Gejalanya dengan Efisien
Ilustrasi HIV AIDS (Bermix Studio/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan tahap akhir dari virus imunodefisiensi manusia (HIV).

Ketika terinfeksi HIV pada tahap awal, biasanya ditandai dengan gejala serupa flu dan kelelahan. Namun, jika HIV berkembang menjadi AIDS, gejala yang muncul lebih serius, seperti penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang sangat parah, dan timbulnya luka.

Berikut ini adalah beberapa ciri dan tanda-tanda keberadaan AIDS yang dikutip dari Health.com (06/03).

Stadium 1: HIV Akut

Flu Singapura
Ilustrasi Obat-Obatan HIV (Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)

Individu yang mengalami tahap awal HIV dikenal sebagai tahap akut. Pada fase ini, seseorang dapat mengalami gejala dalam beberapa minggu atau bulan setelah terpapar virus.

Gejala yang timbul dapat bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya, tetapi umumnya berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

Contohnya, dapat terjadi:

  • Gejala flu seperti menggigil, demam, nyeri tubuh, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan kelelahan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher dan di bawah lengan.
  • Ruam kulit berupa bintik-bintik merah atau merah muda yang muncul di dada dan punggung.
  • Sariawan yang menyakitkan, biasanya berupa luka dangkal pada gusi, lidah, atau lapisan pipi.
  • Berkeringat berlebihan di malam hari, sehingga menyebabkan piyama atau seprai menjadi lembap.
  • Perubahan dalam siklus menstruasi seperti kram yang parah, menopause dini, atau perdarahan yang lebih berat dari biasanya pada individu yang sedang menstruasi.

Stadium 2: Infeksi Klinis Laten

Pengertian AIDS, Indikasi, dan Cara Mengenali Gejalanya dengan Efisien
Ilustrasi Infeksi HIV (Sumber: Rdne Stock Project/pexels.com)

Tahap tersembunyi klinis (infeksi HIV kronis tanpa AIDS) bisa berlangsung selama lebih dari 10 tahun. Pada periode ini, virus aktif dalam tubuh, tetapi berkembang biak dengan lambat.

Tanpa penanganan, virus akan terus menghancurkan sistem kekebalan tubuh dan melemahkan responsnya.

Tanda dan gejala yang muncul pada tahapan ini antara lain:

  • Infeksi jamur: Pertumbuhan berlebih ragi di mulut atau daerah genital.
  • Leukoplakia mulut: Luka putih yang tak menyakitkan dengan penampilan "berbulu" di lidah.
  • Herpes zoster: Ruam yang nyeri dan berisi cairan, menyebabkan bintil.
  • Neuropati perifer: Kerusakan saraf yang bisa menyebabkan mati rasa, kesemutan, sensasi terbakar, atau nyeri di tangan dan kaki.
  • Angiomatosis basiler: Infeksi bakteri yang bisa mengakibatkan luka, tumor pembuluh darah, gejala serupa flu, dan nyeri tulang.
  • Displasia serviks: Sel-sel abnormal di serviks, atau leher rahim.
  • Karsinoma serviks in situ: Kanker serviks tahap awal.
  • Purpura trombositopenik idiopatik (ITP): Jumlah trombosit yang rendah yang mengakibatkan masalah pada pembekuan darah, yang bisa menyebabkan perdarahan atau memar berlebihan.

Stadium 3: AIDS

Ilustrasi logo HIV AIDS (Istimewa)
Ilustrasi logo HIV AIDS (Istimewa)

AIDS merupakan tahap terakhir dan paling parah dari infeksi HIV. Gejala AIDS muncul akibat dampak serius virus terhadap sistem kekebalan tubuh.

Tanda-tanda umum AIDS meliputi:

  • Penurunan berat badan secara drastis dan signifikan.
  • Sering mengalami demam.
  • Keringat berlebihan terutama pada malam hari.
  • Diare kronis yang berlangsung lebih dari satu minggu.
  • Kelelahan yang sangat ekstrem.
  • Pembengkakan pada kelenjar getah bening dalam waktu yang lama.
  • Timbulnya ruam kulit berwarna ungu, merah, atau cokelat pada kulit, mulut, hidung, atau kelopak mata.
  • Terdapat luka di mulut atau alat kelamin.
  • Adanya bercak putih di lidah atau mulut.
  • Dampak kesehatan mental seperti stres, depresi, dan perubahan dalam daya ingat.   

Infeksi Oportunistik

infeksi saluran kencing
Ilustrasi infeksi /https://www.shutterstock.com/Emily frost

Infeksi opportunistik adalah kondisi di mana infeksi terjadi lebih sering atau lebih parah pada individu yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh. Kejadian infeksi ini kadang-kadang bisa berakibat serius bahkan mengancam nyawa.

Individu yang mengidap AIDS memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap berbagai jenis infeksi berikut:

  • Infeksi bakteri: Misalnya, pneumonia atau tuberkulosis (TBC) yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, demam, dan batuk yang persisten.
  • Infeksi ragi dan jamur: Contoh-contohnya mencakup infeksi ragi pada mulut atau kelamin dan histoplasmosis, yaitu infeksi jamur yang umumnya menyerang paru-paru.
  • Cytomegalovirus (CMV): Virus ini dapat mengakibatkan pneumonia, pembengkakan hati, dan retinitis (pembengkakan retina pada mata).
  • Infeksi parasit: Salah satunya adalah toksoplasmosis yang bisa mempengaruhi otak dan menimbulkan gejala seperti sakit kepala, kebingungan, dan kejang.
  • Ensefalopati yang berkaitan dengan HIV: Infeksi ini pada otak dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia.
  • Virus herpes simpleks (HSV): Individu yang menderita herpes dan AIDS bisa mengalami luka di mulut atau kelamin.   

Apa yang Dimaksud AIDS Adalah?

AIDS merupakan tahap yang lebih lanjut dari infeksi virus HIV. AIDS menunjukkan kondisi atau serangkaian tanda yang diakibatkan oleh penurunan fungsi sistem imun tubuh. Penyakit yang mungkin hanya memberikan dampak kecil pada individu yang sehat bisa berakibat fatal bagi individu yang menderita AIDS.

 

Apa Penyebab dari Penyakit AIDS?

Di Indonesia, penyebaran serta penularan HIV utamanya berlangsung melalui praktik hubungan intim yang tidak aman dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril saat menggunakan narkoba secara bergantian. Individu yang terinfeksi HIV memiliki kemampuan menularkannya kepada orang lain, bahkan dalam beberapa minggu setelah terpapar virus tersebut.

 

Gejala Apa Saja yang Dialami oleh Penderita Penyakit AIDS?

Pembesaran kelenjar getah bening di daerah ketiak, leher, dan selangkangan sering kali terjadi bersamaan dengan masalah saraf seperti kesulitan fokus, kehilangan ingatan, dan kebingungan. Rentan terhadap memar dan perdarahan. Sensasi kelelahan yang mudah dirasakan pada tubuh.

 

Apa Nama Virus yang Menyebabkan Penyakit AIDS?

Virus HIV ditemukan dalam badan individu yang terkena, berada di dalam aliran darah, cairan vagina, sperma atau lendir penis, susu ibu yang terinfeksi HIV, dan cairan yang mengandung infeksi dari individu yang terkena. Virus HIV ini yang menyebabkan munculnya penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya