Dorong Kesetaraan Hak Perempuan Tuli, Unilever Dukung Feminis Themis Academy 2024

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu-isu keadilan sosial, hak pendidikan, kesehatan seksual, dan reproduksi bagi perempuan Tuli.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 30 Mei 2024, 19:59 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2024, 18:49 WIB
Dorong Kesetaraan Hak Perempuan Tuli, Unilever Dukung Feminis Themis Academy 2024
dok: FeminisThemis Academy 2024

Liputan6.com, Jakarta - Untuk menyambut Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2024, komunitas FeminisThemis menggelar “FeminisThemis Academy 2024." Program edukasi mengenai kekerasan seksual dan kesetaraan gender khususnya di kalangan komunitas Tuli ini juga menggandeng Komnas Disabilitas RI dan Unilever Indonesia.

Acara ini dimulai dengan diskusi tentang "Pancasila dan Keadilan Sosial Bagi Perempuan Tuli," bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu-isu keadilan sosial, hak pendidikan, kesehatan seksual, dan reproduksi bagi perempuan Tuli.

Ketua Komisi Nasional Disabilitas RI Dr. Dante Rigmalia, mengapresiasi kegiatan ini agar semua dapat memahami siapa penyandang disabilitas dan apa hak-hak mereka.

"Selain upaya dari kami sebagai lembaga negara non-struktural yang melakukan pemantauan, evaluasi serta advokasi atas upaya penghormatan dan perlindungan dari pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas, tentu kita perlu saling bekerja bersama dalam memenuhi hak mereka," ucap Dante, dalam keterangannya, Rabu (29/5/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan, "Kolaborasi semua pihak termasuk pihak swasta seperti Unilever yang mendukung FeminisThemis untuk menyelenggarakan kegiatan yang mengarusutamakan gender dan isu disabilitas ini menjadi hal yang sangat penting.”

Sementara itu, terkait pemenuhan hak penyandang disabilitas, Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan, menyampaikan fakta laporan Indeks Hak Asasi Manusia 2023 yang menunjukkan bahwa sejumlah variabel seperti Hak Sipil termasuk hak memperoleh keadilan, hak atas rasa aman, dan kebebasan berekspresi ataupun berpendapat; serta Hak Sosial antara lain hak atas kesehatan dan pendidikan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tantangan ini secara nyata dirasakan teman-teman penyandang disabilitas, mereka kerap mengalami diskriminasi, ketidakadilan, hingga keterbatasan dalam berekspresi, mendapatkan akses informasi, pendidikan, kesehatan, dan lainnya," jelas Halili.

Komitmen bantu teman-teman perempuan Tuli peroleh hak hidup yang aman, adil dan setara

Sebelumnya, Nissi Taruli Felicia, salah satu pemenang program 'Every U Does Good Heroes 2021', telah menghadirkan kelas bahasa isyarat bagi karyawan Unilever Indonesia dan memberikan berbagai masukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif.

Di kesempatan yang sama, Head of Communication sekaligus Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) Board Unilever Indonesia, Kristy Nelwan, menjelaskan betapa bermakna gerakan ini bagi publik. Unilever Indonesia telah lama berkomitmen untuk mendukung inisiatif-inisiatif yang berfokus pada peningkatan kesetaraan dan inklusivitas. 

“Kolaborasi Unilever Indonesia dengan FeminisThemis berlandaskan pada misi bersama untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil, beragam, dan inklusif," ucap Kristy.

Tujuan dari penyelenggaraan program ‘FeminisThemis Academy’ sangat sejalan dengan tiga fokus utama ED&I kami: Keadilan Gender, Keadilan untuk Penyandang Disabilitas, dan Penghapusan Diskriminasi dan Stigma.

“Unilever Indonesia sangat bersemangat melanjutkan kolaborasi ini. Kami berharap program ini dapat membantu teman-teman perempuan Tuli memperoleh hak hidup yang aman, adil, dan setara, serta mendapatkan pengetahuan yang memadai tentang hak kesehatan seksual dan reproduksi,” lanjut Kristy.

 

Diharapkan akan lahir lebih banyak fasilitator tuli

Di sisi lain, Program Manager FeminisThemis, Rifka Dyah Safitri, menjelaskan lebih lanjut mengenai program tersebut dengan beberapa materi yang telah disampaikan.

Materi tersebut di antaranya, Pengenalan Anatomi Tubuh dan Organ Reproduksi; Pengenalan Pubertas; Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Dasar; Pentingnya Consent dan Hak Batasan Tubuh; Risiko di Ruang Digital terkait Consent; serta Psychology First Aid (PFA) untuk membantu mengatasi beban atau trauma yang mungkin dirasakan perempuan Tuli.

Sedangkan pada webinar, materi yang diangkat antara lain, Menjaga Data Pribadi dalam Ruang Digital; Mitos-Fakta di Ranah Digital terkait Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi; Kualitas Sanitasi Pada Kesehatan Reproduksi Perempuan; Pengenalan Konsep Consent; dan Mengenal Victim Blaming serta Dampaknya.

FeminisThemis Academy 2024" akan berlangsung pada Juni hingga September 2024 secara hybrid, dan akan ditutup pada Hari Bahasa Isyarat Internasional, yang diperingati setiap 23 September.

Program ini mencakup beberapa rangkaian kegiatan, seperti Training of Trainers untuk fasilitator Tuli, workshop offline di 3 kota (Bandung, Malang, dan Yogyakarta), serta rangkaian webinar yang mencakup berbagai topik terkait kesehatan seksual dan reproduksi, serta hak-hak perempuan Tuli.

Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan akan lahir lebih banyak fasilitator Tuli yang mampu mengadvokasi isu-isu kesehatan seksual dan reproduksi di komunitas Tuli, serta memberikan manfaat langsung kepada setidaknya 300 teman Tuli.

Selain itu, melalui media sosial, program ini diharapkan dapat menjangkau hingga 10.000 orang untuk meningkatkan pemahaman tentang isu kekerasan seksual serta edukasi kesehatan seksual dan reproduksi di komunitas Tuli.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya