Liputan6.com, Jakarta Akar manis, atau Glycyrrhiza glabra, telah dikenal sejak ribuan tahun sebagai tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Tanaman ini berasal dari kawasan Asia dan Eropa Selatan, dan kini telah digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia.
Licorice, sebutan lain dari akar manis, sering digunakan dalam bentuk ekstrak, teh, atau bahkan sebagai bahan campuran permen, berkat rasanya yang khas dan manis alami.
Secara historis, akar manis dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat untuk mengatasi gangguan pencernaan, batuk, serta peradangan. Di beberapa budaya, licorice dipercaya mampu mengatasi masalah pencernaan dan membantu menyeimbangkan sistem tubuh.
Advertisement
Selain itu, dalam pengobatan Ayurveda dan tradisi pengobatan China, akar manis dianggap sebagai herbal penting yang berfungsi sebagai penyeimbang energi tubuh.
Dalam beberapa dekade terakhir, popularitas licorice sebagai solusi alami untuk masalah asam lambung meningkat, terutama karena sifatnya yang dapat meredakan peradangan dan melindungi lapisan lambung.
Kandungan glisirizin pada licorice memiliki peran kunci dalam pengobatan asam lambung, karena dapat membantu mengurangi iritasi dan menjaga keseimbangan produksi asam lambung.
Kandungan dan Manfaat Licorice untuk Asam Lambung
Licorice mengandung senyawa glisirizin, komponen aktif yang memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu melindungi lapisan lambung dari iritasi akibat asam lambung berlebih. Senyawa ini bekerja dengan meningkatkan produksi lendir pelindung pada dinding lambung, sehingga mengurangi sensasi terbakar dan gejala lainnya.
Selain itu, akar manis juga dikenal mampu menyeimbangkan produksi asam di lambung dan mengurangi peradangan yang sering terjadi pada penderita gastroesophageal reflux disease (GERD).
Berikut adalah beberapa kandungan penting lainnya dalam akar manis dan bagaimana mereka membantu mengobati asam lambung:
1. Glycyrrhizin: Senyawa ini memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-ulcer. Glycyrrhizin membantu mengurangi peradangan di lapisan lambung dan melindungi mukosa lambung dari kerusakan akibat asam lambung berlebih.
2. Flavonoid: Senyawa ini memiliki sifat antioksidan yang membantu melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oksidatif. Flavonoid juga membantu meningkatkan aliran darah ke lambung, yang dapat mempercepat proses penyembuhan.
3. Saponin: Saponin memiliki sifat anti-inflamasi dan membantu mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan. Ini membantu mengurangi gejala asam lambung seperti rasa terbakar di dada.
Cara Mengolah Licorice untuk Mengobati Asam Lambung
Untuk meredakan asam lambung dengan licorice, berikut beberapa cara mudah mengolahnya:
Teh Licorice
Teh licorice adalah salah satu cara paling praktis untuk memanfaatkan khasiat akar manis. Anda cukup menyeduh potongan akar manis kering dengan air panas selama 5-10 menit. Teh ini dapat diminum sebelum makan atau saat gejala asam lambung mulai terasa.
Ekstrak Licorice Deglycyrrhizinated (DGL)
Jika khawatir akan efek samping dari glisirizin, Anda bisa memilih suplemen licorice yang sudah diproses menjadi deglycyrrhizinated licorice (DGL). Suplemen ini tersedia dalam bentuk tablet kunyah yang bisa dikonsumsi sebelum makan.
Campuran Licorice dengan Madu
Mencampurkan ekstrak licorice dengan madu dapat meningkatkan efektivitasnya. Madu memiliki sifat antimikroba dan juga bisa membantu melapisi dinding lambung. Campurkan satu sendok teh madu dengan teh licorice untuk hasil yang lebih optimal.
Advertisement
Penggunaan Licorice dalam Pengobatan Tradisional di Berbagai Budaya
Licorice telah digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia selama berabad-abad. Di India, licorice adalah komponen penting dalam pengobatan Ayurveda, di mana ia digunakan untuk menyeimbangkan dosha tubuh dan mengatasi berbagai keluhan kesehatan, termasuk gangguan pencernaan.
Di Tiongkok, licorice termasuk dalam formula herbal yang digunakan untuk meningkatkan energi dan menenangkan perut. Sementara itu, di Eropa, licorice telah lama dipakai untuk meredakan batuk, radang tenggorokan, dan masalah pencernaan, seperti maag.
Studi Ilmiah Terkini tentang Efektivitas Licorice untuk Asam Lambung
Beberapa penelitian modern telah mengonfirmasi manfaat licorice dalam meredakan asam lambung dan gejala GERD. Studi menunjukkan bahwa licorice efektif dalam meningkatkan produksi lendir pelindung lambung, yang berperan sebagai lapisan pelindung terhadap iritasi asam lambung.
Penelitian juga menemukan bahwa ekstrak deglycyrrhizinated licorice (DGL) dapat membantu mengurangi gejala refluks tanpa risiko peningkatan tekanan darah, yang biasanya menjadi kekhawatiran dalam penggunaan licorice tradisional.
Diet dan Pola Makan Sehari-hari untuk Mengendalikan Asam Lambung
Selain mengonsumsi licorice, menjaga pola makan yang tepat adalah kunci dalam mengendalikan asam lambung. Beberapa tips diet yang bisa membantu mengurangi gejala asam lambung meliputi:
- Menghindari Makanan Asam dan Pedas: Makanan seperti tomat, jeruk, cabai, dan makanan berbumbu pedas dapat memicu naiknya asam lambung.
- Menghindari Makanan Berminyak dan Gorengan: Lemak dapat memperlambat pencernaan dan meningkatkan tekanan pada lambung, yang berpotensi memicu refluks.
- Makan dalam Porsi Kecil dan Sering: Alih-alih makan dalam porsi besar, lebih baik makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk mencegah lambung terisi penuh dan meminimalisir tekanan.
- Menghindari Makanan atau Minuman yang Dapat Mengiritasi Lambung: Kafein, cokelat, minuman berkarbonasi, dan alkohol sering kali memperburuk gejala asam lambung.
Meski licorice dikenal aman untuk konsumsi jangka pendek, penggunaan dalam dosis tinggi atau jangka panjang sebaiknya diawasi, karena dapat memicu efek samping seperti peningkatan tekanan darah. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi licorice, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
Advertisement