5 Pertanyaan Keuangan yang Sebaiknya Ditanyakan pada Pasangan Sebelum Menikah, Termasuk Anggaran Pendidikan

Sebelum memutuskan untuk menikah, Anda perlu mengetahui hutang yang pasangan Anda miliki. Selain itu, Anda juga perlu merencanakan anggaran dan beberapa keputusan lainnya yang berkaitan dengan uang.

oleh Cicilia Afrilia Damayanti Simbolon diperbarui 30 Okt 2024, 16:04 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2024, 16:04 WIB
Keuangan Keluarga
Ilustrasi pasangan yang sedang berdiskusi mengelola keuangan keluarga. Credits: pexels.com by Mikhail Nilov

Liputan6.com, Jakarta - Keuangan adalah hal yang krusial dalam sebuah hubungan rumah tangga. Setelah menjadi pasangan suami isteri, Anda akan memiliki kehidupan yang baru serta perencanaan keuangan yang baru. Keuangan tidak hanya meliputi diri Anda sendiri, tetapi juga pasangan dan anak-anak nantinya.

Hal ini dibutuhkan transparansi terkait pemasukan dan pengeluaran dalam hubungan rumah tangga. Terkadang hubungan akan merenggang karena masalah uang. Sehingga. Anda perlu menghindari hal ini dengan cara mengomunikasikan kepada pasangan terkait pemasukan dan pengeluaran dalam keluarga.

Namun, sebelum memutuskan untuk menemuh ke jenjang serius, Anda perlu mempertanyakan beberapa hal terkait keuangan dalam rumah tangga Anda bersama pasangan nantinya. Selain itu, beberapa masalah yang berkaitan dengan uang perlu Anda ketahui sebelum menikah. Dilansir dari Plains Capital Bank, Selasa (22/10/2024) berikut pertanyaan keuangan yang harus Anda tanyakan sebelum memutuskan untuk menikah dengan calon pasangan Anda.

1. Hutang yang Dimiliki

Sebelum memutuskan untuk menikah, Anda perlu memastikan hutang piutang yang dimiliki oleh calon pasangan Anda. Hal ini dilakukan agar kedepannya nanti tidak ada pembicaraan yang menimulkan perdebatan. Jika pasangan Anda tidak memberitahukan secara transparan terkait hutang yang dimilikinya, maka pastikan diri Anda untuk segera mencari tahu.

Meskipun hal tersebut adalah urusan pribadinya, tetapi hal ini dapat memengaruhi Anda setelah berumah tangga. Apalagi jika Anda berencana untuk menggabungkan pendapatan Anda dengan calon pasangan, Anda harus memastikan bahwa calon pasangan tidak menggunakannya untuk melunasi hutang pribadi tanpa sepengetahuan Anda. Sehingga, ke depannya tidak ada konflik akibat hutang.

2. Perihal Membayar Tagihan

masalah keuangan pernikahan
ilustrasi keuangan pasangan/copyright by Prostock-studio (Shutterstock)

Selain hutang, pertanyaan terkait tagihan juga perlu dipertanyakan. Anda harus memastikan siapa yang bertanggung jawab memegang finansial untuk rumah tangga. Adanya pembagian tanggung jawab membuat Anda dan pasangan tidak akan menerima denda akibat telat melakukan pembayaran.

Hal ini dapat menunjukan bahwa Anda dan pasangan dapat bekerja sama dan menjadi tim dalam mencapai tujuan finansial besama. Anda juga dapat mencoba cara untuk melakukan pembayaran tagihan secara bergantian setiap bulannya. Hal semacam ini meminimalisir perdebatan dalam rumah tangga.

3. Seseorang yang Ingin Meminjam Uang

Kelola Keuangan.
Ilustrasi pasangan muda sedang mengelola keuangan. (Foto: Shutterstock)

Pernikahan adalah sebuah komitmen jangka panjang bahkan seumur hidup. Dalam pernikahan ditemukan situasi atau kondisi yang tak terduga seiring berjalannya waktu. Salah satunya adalah ketika kerabat atau sanak saudara ingin meminjam uang kepada Anda atau pasangan.

Misalnya ketika orang tua Anda tidak dapat membayar hutangnya, bagaimana tanggapan pasangan Anda. Untuk menghindari konflik, hal semacam ini perlu dirundingkan dan diambil kesepakan bersama pasangan Anda. Sehingga, adanya keterbukaan satu sama lain dan mencegah terjadinya konflik akibat meminjamkan uang. Selain itu, dengan mmbicarakan hal ini kepada pasangan, Anda dan pasangan akan lebih mendalami kemampuan dan kebutuhan finansial bersama nantinya.

4. Budget Belanja

Perjuangan Cinta Butuh Uang, Apa yang Harus Dilakukan Agar Bisa Bertahan?
Ilustrasi pasangan muda mengatur keuangan.(Shutterstock)

Anda perlu mempertanyakan budget belanja yang harus dikeluarkan baik untuk kebutuhan primer maupun keburuhan sekunder. Dapat berupa perjalanan, hiburan, dan hal lainnya yang masuk ke dalam prioritas kebutuhan. Dengan membicarakan hal tersebut kepada pasangan, Anda dan calon pasangan akan memahami apa yang menjadi kebutuhan satu sama lain dan bagaimana pasangan menghargai kebutuhan Anda.

Hal ini mendorong Anda dan calon pasangan untuk dapat membuat catatan anggaran untuk pemasukan dan pengeluaran keuangan. Hal ini mendorong Anda dan pasangn nantinya memiliki keuangan yang stabil. Jika Anda ingin membeli sesuatu di luar anggaran, segera komunikasikan dengan pasangan Anda untuk memastikan pengeluaran Anda tidak merugikan kuangan rumah tangga Anda nanti.

5. Rencana Sekolah Anak

Ingin Jaga Kesejahteraan Finansial Tiap Generasi? Saatnya Gabung dengan Danamon Privilege!
Ilustrasi pasangan muda kelola keuangan bersama. (Shutterstock/Makistock)

Setelah menikah Anda akan memiliki anak. Untuk membesarkan anak, Anda perlu mempertimbangkan tempat sekolah, baik negeri maupun swasta. Biaya pendidikan anak bukan hal yang murah. Anda perlu mempersiapkan perencaan biaya pendidikan untuk anak-anak.

Seiring pergantian tahun, biaya pendidikan anak akan terus meningkat. Jika Anda dan calon pasangan berencana untuk menyekolahkan anak di sekolah swasta, Anda perlu menambung sebelum anak mulai memasuki sekolah. Bahkan, Anda dan calon pasangan disarankan menabung setelah memutuskan ingin memiliki anak. Hal ini mempengaruhi pengeluaran rumah tangga Anda.

infografis Biaya Top Up Uang Elektronik
infografis Biaya Top Up Uang Elektronik
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya