Rahasia Kangkung dan Tauge Bebas Pahit, Begini Cara Memasaknya yang Benar

Liputan6.com, Jakarta Kangkung dan tauge merupakan sayuran populer yang sering digunakan dalam hidangan khas Indonesia, salah satunya adalah plecing khas Lombok. Plecing dikenal akan sensasi pedas dan segarnya yang berasal dari sambal tomat yang khas dan sayuran rebus yang segar.

Meski sederhana, tidak jarang rasa pahit muncul ketika kangkung atau tauge tidak dimasak dengan benar. Hal ini dapat mengurangi kenikmatan saat menyantap hidangan plecing. Lantas, bagaimana cara agar kangkung dan tauge bisa matang sempurna, tetap hijau, dan bebas pahit? Berikut tips dan triknya seperti yang sudah dirangkum pada, Jumat (1/11/2024).

Plecing memang dikenal sebagai salah satu makanan khas Lombok yang menyegarkan, namun ada tantangan tersendiri dalam proses memasaknya, terutama untuk kangkung dan tauge yang menjadi bahan utama. Kedua sayuran ini cenderung terasa pahit atau menjadi terlalu lembek jika tidak dimasak dengan teknik yang tepat.

Menurut chef dan kreator konten Gungun Handayana, agar sayuran tetap lezat dan tidak berubah tekstur, penting untuk memahami proses perebusan dan perendaman yang benar. “Jika kangkung terlalu lama direbus, teksturnya menjadi lembek dan warnanya berubah gelap. Begitu juga tauge, hanya perlu direndam singkat saja,” ungkapnya.

Salah satu trik yang dibagikan oleh Gungun adalah dengan memasak kangkung dan tauge secara terpisah. Kangkung yang memiliki tekstur lebih padat direkomendasikan untuk direbus, sementara tauge cukup direndam dalam air panas agar tetap renyah.

Langkah awalnya adalah membersihkan kangkung di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, kemudian memotongnya menjadi tiga bagian agar batang dan daun tercampur saat dimasak. Sementara itu, tauge hanya cukup dibersihkan dan direndam untuk menghindari rasa pahit yang berlebihan.

Langkah selanjutnya adalah memasukkan sedikit baking soda ke dalam air rebusan kangkung. Trik ini penting untuk mempertahankan warna hijau dan tekstur renyah kangkung. “Tambahkan baking soda secukupnya, jangan terlalu banyak karena bisa membuat kangkung jadi pahit,” jelas Gungun.

Setelah air rebusan ditambah baking soda, masukkan kangkung yang telah dipotong-potong ke dalamnya. Rebus hanya selama satu menit agar kangkung matang tanpa kehilangan kekenyalan dan warna hijaunya. Metode ini tidak hanya membuat kangkung lebih lezat, tetapi juga tampil menarik saat disajikan.

Berbeda dengan kangkung, tauge cukup direndam dalam air hangat selama dua menit saja. Menurut Gungun, merendam tauge dalam waktu yang terlalu lama justru akan membuat teksturnya menjadi lembek dan kurang nikmat.

Untuk memulai, bilas tauge dengan air bersih, kemudian rendam dalam air hangat. “Cukup dua menit saja, lalu angkat dan tiriskan agar teksturnya tetap renyah,” ungkapnya. Dengan cara ini, tauge akan tetap segar tanpa meninggalkan rasa pahit saat disantap.

Setelah proses memasak selesai, kangkung dan tauge siap disajikan dengan sambal plecing yang khas. Sambal ini biasanya terbuat dari campuran tomat segar, cabai, dan bumbu lain yang memberikan cita rasa pedas yang menggugah selera.

Ketika kangkung dan tauge disajikan bersama sambal, perpaduan warna dan rasa menjadi daya tarik tersendiri. Kangkung yang renyah dan hijau serta tauge yang segar mampu melengkapi rasa plecing yang khas dari Lombok ini.

Rasa pahit pada kangkung bisa terjadi jika direbus terlalu lama atau tidak menggunakan teknik khusus seperti menambahkan baking soda untuk mempertahankan rasa dan teksturnya.

Kangkung cukup direbus selama satu menit saja setelah air ditambahkan sedikit baking soda. Dengan cara ini, kangkung tetap matang dan berwarna hijau cerah.

Tauge cukup direndam dalam air hangat selama dua menit setelah dibersihkan, lalu tiriskan segera agar teksturnya renyah dan bebas dari rasa pahit.