Stimulasi Pola Pikir Inovatif, Siswa Jatim Rancang Kota Nol Emisi

Tantangan yang berlangsung selama empat bulan ini mengajak siswa untuk berpikir kreatif dalam merancang solusi berbasis desain yang dapat mengatasi isu-isu lingkungan global.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 19 Des 2024, 14:03 WIB
Diterbitkan 19 Des 2024, 14:03 WIB
Stimulasi Pola Pikir Inovatif, Siswa Jatim Rancang Kota Nol Emisi
dok: ist

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 19.000 siswa dari 49 SMA Negeri dan Swasta di Surabaya dan Sidoarjo telah menyelesaikan tantangan besar, yakni merancang kota impian yang ramah lingkungan dan berteknologi tinggi.

Program ini merupakan hasil kerja sama antara GenEd, Dinas Pendidikan Jawa Timur, dan SIS Group of Schools & Inspirasi Schools, dengan tujuan untuk menumbuhkan pola pikir inovatif di kalangan pelajar.

Tantangan yang berlangsung selama empat bulan ini mengajak siswa untuk berpikir kreatif dalam merancang solusi berbasis desain yang dapat mengatasi isu-isu lingkungan global. Setiap siswa dilatih untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang, menggali berbagai ide, dan merumuskan solusi yang efektif dan tepat sasaran.

Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Surabaya-Sidoarjo, Dr. Kiswanto, mengatakan, tantangan masa depan, terutama di dunia kerja, memerlukan sumber daya manusia yang dapat memecahkan masalah dengan cara yang inovatif.

"Untuk itu, kami Bersama GenEd dan SIS Group of Schools & Inspirasi Schools berusaha menjembatani kesenjangan keterampilan antara dunia Pendidikan dengan dunia kerja, terutama dalam hal pola pikir inovatif, dengan menggelar proyek ini," ucap Dr. Kiswanto, dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024).

Proyek yang dihasilkan oleh para siswa mencakup dua elemen utama, yakni artikel tentang konsep kota nol emisi dan diorama rancangan kota ramah lingkungan. Dalam proses ini, mereka belajar untuk tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga menerapkannya secara praktis dengan mempertimbangkan konteks dan tantangan di lapangan.

 

Dorong Pembelajaran Berbasis Proyek

Sementa itu, CEO GenEd, Anggaris Anggia, mengatakan, pihaknya mengambil sebuah topik yang akan dihadapi oleh generasi masa depan dan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.

"Kami berharap metode-metode yang kami berikan menjadi standar emas baru saat menerapkan pembelajaran berbasis proyek di sekolah," lanjutnya.

Selain memberikan pelatihan tentang pemikiran desain kepada siswa, GenEd juga melatih para guru untuk meningkatkan keterampilan pedagogis mereka, terutama dalam hal literasi, pengolahan informasi, dan pemikiran kritis.

Tujuannya adalah untuk membekali siswa dengan kemampuan untuk mencari, mengolah, dan menyimpulkan informasi secara efektif. SIS Group of Schools dan Inspirasi Schools, yang dikenal dengan metode pembelajaran aktifnya, juga berperan besar dalam keberhasilan program ini. 

 

Metode Pembelajaran Aktif

Ketua Pengurus Yayasan SIS, Vermillia Puti Suri, mengatakan, saat ini, Singapura diakui memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia berdasarkan survei Programme for International Student Assessment (PISA), yang menjadi landasan utama dalam filosofi dan pendekatan pendidikan di SIS Group of Schools dan Inspirasi Schools.

"Melalui pembekalan strategi pembelajaran aktif, kami percaya dapat memperkaya dan meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar di sekolah-sekolah, termasuk di Surabaya & Sidoardjo," sambungnya.

Vermillia juga mengungkapkan, program ini sejalan dengan visi SIS untuk mengembangkan keterampilan berpikir desain, mendorong pola pikir inovatif, dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa.

"Kami percaya bahwa inisiatif ini tidak hanya mempersiapkan generasi muda Surabaya & Sidoardjo untuk menghadapi perubahan global, tetapi juga untuk berperan aktif dalam menciptakan solusi yang ramah lingkungan dan berteknologi tinggi," tutupnya.

infografis hari pendidikan nasional
kurikulum tiap era pemerintahan (liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya