Liputan6.com, Jakarta Kanker tulang adalah jenis kanker yang menyerang jaringan tulang dan dapat berkembang di bagian tubuh mana pun, meskipun lebih sering terjadi pada tulang panjang seperti lengan dan kaki. Penyakit ini tergolong langka dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, tetapi dapat bersifat agresif dan menyebar ke bagian tubuh lain jika tidak ditangani dengan baik. Kanker tulang dapat menyerang siapa saja, meskipun lebih umum ditemukan pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda.
Penyebab pasti kanker tulang belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor risiko yang diduga berkontribusi antara lain kelainan genetik, paparan radiasi, serta riwayat penyakit tulang tertentu. Gejalanya sering kali tidak langsung terlihat pada tahap awal, tetapi dapat mencakup nyeri tulang yang terus-menerus, pembengkakan, serta tulang yang lebih rentan patah. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang pengobatan yang lebih efektif.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang kanker tulang, termasuk jenis-jenisnya, penyebab, gejala, serta pilihan pengobatan yang tersedia. Dengan memahami lebih banyak tentang penyakit ini, kita dapat lebih waspada terhadap tanda-tanda awal dan mencari bantuan medis yang tepat jika diperlukan.
Advertisement
Apa Itu Kanker Tulang
Kanker tulang adalah jenis kanker yang berkembang di jaringan tulang dan dapat berasal langsung dari tulang itu sendiri (kanker tulang primer) atau menyebar dari kanker lain di bagian tubuh (kanker tulang sekunder atau metastasis). Kanker tulang primer tergolong langka dan umumnya terjadi pada anak-anak, remaja, serta orang dewasa muda. Beberapa jenis kanker tulang primer yang paling umum meliputi osteosarkoma, kondrosarkoma, dan Ewing sarcoma, masing-masing dengan karakteristik dan tingkat agresivitas yang berbeda.
Penyebab pasti kanker tulang belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor risiko yang diketahui meliputi mutasi genetik, paparan radiasi tinggi, serta riwayat penyakit tulang seperti penyakit Paget. Gejala kanker tulang bervariasi tergantung pada jenis dan lokasi kanker, tetapi biasanya mencakup nyeri tulang yang terus-menerus, pembengkakan di sekitar area yang terkena, serta peningkatan risiko patah tulang. Pada beberapa kasus, penderita juga mengalami kelelahan, penurunan berat badan, dan demam tanpa sebab yang jelas.
Pengobatan kanker tulang bergantung pada jenis, lokasi, dan stadium kanker. Metode yang umum digunakan mencakup pembedahan untuk mengangkat jaringan kanker, kemoterapi untuk menghancurkan sel kanker, serta terapi radiasi untuk menghambat pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Dalam beberapa kasus, kombinasi dari beberapa metode pengobatan diperlukan untuk meningkatkan efektivitas terapi. Karena kanker tulang bisa bersifat agresif, deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.
Advertisement
Penyebab dan Gejala Kanker Tulang
Penyebab Kanker Tulang
Penyebab pasti kanker tulang belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan penyakit ini. Salah satu faktor utama adalah mutasi genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel abnormal di dalam tulang. Beberapa kasus kanker tulang juga dikaitkan dengan faktor keturunan, terutama jika ada riwayat kanker dalam keluarga. Selain itu, paparan radiasi tinggi, seperti terapi radiasi dalam dosis besar untuk pengobatan kanker lain, dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker tulang.
Selain faktor genetik dan paparan radiasi, kondisi medis tertentu juga dapat berkontribusi pada perkembangan kanker tulang. Misalnya, penyakit Paget pada tulang, yang menyebabkan pertumbuhan tulang abnormal, diketahui dapat meningkatkan risiko kanker tulang pada orang dewasa yang lebih tua. Faktor lain seperti cedera tulang yang sering kambuh, gangguan sistem kekebalan tubuh, serta paparan zat kimia tertentu juga diduga berperan dalam perkembangan kanker tulang, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami kaitannya secara lebih mendalam.
Gejala Kanker Tulang
Gejala kanker tulang bisa bervariasi tergantung pada jenis dan lokasi kanker, tetapi nyeri tulang yang terus-menerus merupakan tanda yang paling umum. Nyeri ini sering kali memburuk pada malam hari atau saat beraktivitas dan tidak membaik dengan penggunaan obat penghilang rasa sakit biasa. Selain itu, penderita kanker tulang juga dapat mengalami pembengkakan atau benjolan di sekitar area yang terkena, yang bisa terasa lunak atau keras saat disentuh.
Gejala lain yang mungkin muncul termasuk peningkatan risiko patah tulang akibat melemahnya struktur tulang, kelelahan yang berlebihan, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan dalam beberapa kasus, demam tanpa sebab yang jelas. Jika kanker tulang berkembang lebih lanjut, dapat terjadi gangguan pada fungsi anggota tubuh yang terkena, seperti kesulitan bergerak atau nyeri hebat yang menghambat aktivitas sehari-hari. Karena gejalanya bisa menyerupai kondisi lain, sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami nyeri tulang yang tidak kunjung membaik dalam waktu lama.
Jenis-Jenis Kanker Tulang
Kanker tulang dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan asal sel kanker dan karakteristik pertumbuhannya. Beberapa jenis kanker tulang bersifat agresif, sementara yang lain berkembang lebih lambat. Berikut adalah beberapa jenis kanker tulang yang paling umum:
1. Osteosarkoma
Osteosarkoma adalah jenis kanker tulang yang paling umum, terutama menyerang anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda. Kanker ini berkembang di sel pembentuk tulang dan sering terjadi di tulang panjang seperti paha (femur), lengan atas (humerus), dan tulang kering (tibia). Osteosarkoma bersifat agresif dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain, terutama paru-paru. Gejala yang sering muncul meliputi nyeri tulang, pembengkakan, dan peningkatan risiko patah tulang di area yang terkena.
2. Ewing Sarcoma
Ewing sarcoma adalah jenis kanker tulang langka yang biasanya menyerang anak-anak dan remaja, terutama laki-laki. Kanker ini sering ditemukan di tulang panggul, tulang paha, dan tulang rusuk, tetapi juga dapat muncul di jaringan lunak di sekitar tulang. Ewing sarcoma berkembang akibat mutasi genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel abnormal. Gejalanya mencakup nyeri tulang, demam, pembengkakan di sekitar area yang terkena, dan penurunan berat badan.
3. Kondrosarkoma
Kondrosarkoma berkembang di sel tulang rawan dan lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia di atas 40 tahun. Jenis kanker ini biasanya tumbuh lebih lambat dibandingkan osteosarkoma atau Ewing sarcoma dan sering ditemukan di tulang panggul, tulang paha, dan tulang belikat. Gejala kondrosarkoma meliputi nyeri tulang yang semakin memburuk, pembengkakan, serta gangguan gerakan pada area yang terkena. Karena pertumbuhannya relatif lambat, diagnosis dini sangat penting untuk mencegah penyebaran kanker.
4. Fibrosarkoma dan Histiocytoma Fibrosa Maligna
Jenis kanker ini termasuk dalam kelompok kanker jaringan lunak yang dapat menyerang tulang. Biasanya terjadi pada orang dewasa, terutama di tulang paha, tulang kering, atau rahang. Kanker ini berkembang dari jaringan ikat di dalam tulang dan cenderung memiliki pertumbuhan yang agresif. Gejalanya mirip dengan jenis kanker tulang lainnya, termasuk nyeri yang tidak kunjung hilang, pembengkakan, dan kelemahan pada area yang terkena.
5. Chordoma
Chordoma adalah jenis kanker tulang yang sangat langka dan berkembang di tulang belakang, terutama di dasar tengkorak atau tulang ekor. Jenis kanker ini tumbuh lambat tetapi bisa menekan saraf dan menyebabkan gangguan neurologis seperti kesulitan berjalan atau masalah keseimbangan. Karena lokasinya yang dekat dengan struktur saraf penting, chordoma sering kali sulit untuk diangkat sepenuhnya melalui pembedahan.
Setiap jenis kanker tulang memiliki karakteristik dan tingkat keparahan yang berbeda, sehingga metode pengobatannya pun bervariasi.
Advertisement
Pilihan Pengobatan untuk Kanker Tulang
Pengobatan kanker tulang bergantung pada jenis, lokasi, ukuran tumor, serta tingkat penyebarannya dalam tubuh. Tujuan utama pengobatan adalah menghancurkan sel kanker, mencegah penyebaran, serta mempertahankan fungsi tulang yang terkena. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan untuk kanker tulang:
1. Pembedahan (Operasi)
Pembedahan merupakan metode utama dalam pengobatan kanker tulang, terutama jika tumor masih terbatas pada satu area. Prosedur ini bertujuan untuk mengangkat jaringan kanker secara menyeluruh guna mencegah penyebaran lebih lanjut. Dalam beberapa kasus, operasi dilakukan dengan teknik limb-sparing surgery (operasi penyelamatan anggota tubuh), di mana bagian tulang yang terkena kanker diangkat dan diganti dengan implan logam atau cangkok tulang agar pasien tetap dapat menggunakan anggota tubuhnya.
Namun, jika kanker sudah menyebar luas dan tidak memungkinkan untuk mempertahankan fungsi anggota tubuh, amputasi mungkin diperlukan. Meskipun terdengar drastis, amputasi dapat membantu mencegah penyebaran kanker dan meningkatkan harapan hidup pasien. Setelah operasi, pasien dapat menggunakan prostesis dan menjalani fisioterapi untuk membantu beradaptasi dengan kondisi baru.
2. Kemoterapi
Kemoterapi adalah metode pengobatan yang menggunakan obat-obatan kuat untuk membunuh sel kanker. Biasanya, kemoterapi digunakan sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran tumor agar lebih mudah diangkat (neoadjuvant chemotherapy), atau setelah operasi untuk membunuh sisa-sisa sel kanker yang mungkin masih tertinggal (adjuvant chemotherapy).
Kemoterapi sering digunakan dalam pengobatan osteosarkoma dan Ewing sarcoma, karena kedua jenis kanker ini cenderung merespons lebih baik terhadap obat kemoterapi. Efek samping yang mungkin terjadi selama pengobatan ini meliputi mual, muntah, kelelahan, kerontokan rambut, serta peningkatan risiko infeksi akibat berkurangnya sel darah putih. Oleh karena itu, pasien biasanya akan mendapatkan pemantauan ketat dari tim medis selama menjalani terapi ini.
3. Terapi Radiasi (Radioterapi)
Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker atau memperlambat pertumbuhannya. Metode ini sering digunakan pada kasus kanker tulang yang tidak dapat diangkat dengan operasi, seperti chordoma atau Ewing sarcoma yang berada di area sulit dijangkau.
Dalam beberapa kasus, terapi radiasi juga diberikan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang mungkin masih tersisa. Efek sampingnya meliputi kelelahan, iritasi kulit di area yang diradiasi, serta gangguan pencernaan jika terapi dilakukan di dekat perut atau panggul. Namun, teknologi modern seperti terapi proton memungkinkan pemberian radiasi lebih terarah, sehingga risiko efek samping pada jaringan sehat dapat dikurangi.
4. Terapi Targeted (Terapi Terarah)
Terapi terarah adalah metode pengobatan yang menggunakan obat-obatan khusus untuk menargetkan molekul atau protein tertentu yang membantu pertumbuhan sel kanker. Salah satu contoh terapi terarah dalam kanker tulang adalah penggunaan obat denosumab, yang dapat membantu memperlambat pertumbuhan tumor pada pasien dengan kanker tulang jenis tertentu seperti kondrosarkoma atau tumor sel raksasa tulang.
Berbeda dengan kemoterapi yang menyerang semua sel yang berkembang cepat, terapi terarah bekerja lebih spesifik pada sel kanker sehingga memiliki efek samping yang lebih ringan. Namun, terapi ini masih terus dikembangkan dan biasanya digunakan pada kasus-kasus tertentu yang tidak merespons dengan baik terhadap pengobatan lain.
5. Imunoterapi
Imunoterapi adalah metode yang bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar dapat melawan sel kanker secara lebih efektif. Meskipun belum menjadi standar utama dalam pengobatan kanker tulang, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi ini berpotensi membantu meningkatkan respons tubuh terhadap kanker. Obat-obatan imunoterapi bekerja dengan cara mengaktifkan sistem imun agar dapat mengenali dan menghancurkan sel kanker secara lebih selektif.
Beberapa jenis kanker tulang tertentu, seperti chordoma, mungkin lebih responsif terhadap imunoterapi dibandingkan dengan jenis lain. Namun, efektivitas terapi ini masih dalam tahap penelitian lebih lanjut dan biasanya diberikan dalam kombinasi dengan metode pengobatan lain.
Pilihan pengobatan untuk kanker tulang sangat bergantung pada jenis, lokasi, dan tingkat keparahan kanker. Pembedahan, kemoterapi, dan terapi radiasi merupakan metode utama yang digunakan, sementara terapi terarah dan imunoterapi mulai dikembangkan sebagai alternatif yang lebih spesifik. Dengan kemajuan teknologi medis, pasien kanker tulang memiliki peluang lebih baik untuk mendapatkan pengobatan yang efektif dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Deteksi dini dan perawatan yang tepat dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam menangani penyakit ini.
