Pak Edy Membuatku Cinta Matematika

Masa SMA merupakan masa yang paling indah dan selalu menyimpan kenangan yang tak terlupakan.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Nov 2013, 10:06 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2013, 10:06 WIB
131126apk edy.jpg
Citizen6, Jakarta: Ketika masih sekolah, semua orang berharap cepat tumbuh dewasa dan tidak lagi memakai seragam. Tetapi ketika kita telah tumbuh menjadi dewasa, banyak orang yang ingin kembali ke masa-masa sekolah. Ya, bagi saya masa SMA merupakan masa yang paling indah, masa dimana Saya ingin kembali menimba ilmu, masa dimana saya mulai tumbuh menjadi remaja.

Sejak SD, saya paling tidak menyukai pelajaran hitungan-hitungan, apalagi kalau bukan mata pelajaran Matematika. Maka ketika SMA, saya sudah tidak ingin masuk jurusan IPA dan lebih tertarik pada jurusan IPS. Selain saya, pasti tidak sedikit anak-anak yang juga tidak menyukai Matematika karena dianggap mata pelajaran yang susah dan bikin pusing. Apalagi ditambah dengan guru yang mengajarkannya ‘killer’. 12 tahun saya menimba ilmu, saya selalu mendapatkan guru Matematika yang kalau tidak galak ya pasti membosankan dan membuat saya semakin membenci Matematika.

Ketika itu saya duduk di bangku kelas 3 SMA, dan saya harus menghadapi UN. Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang di ujikan, walaupun saya jurusan IPS. Setengah mati saya galau harus membayangkan kelulusan saya ditentukan oleh 6 mata pelajaran yang tidak semuanya saya kuasai. Tapi untung sekali waktu kelas 3, Saya mendapatkan guru Matematika yang super mengasyikan dan jauh dari kesan ‘galak’. Beliau bernama Pak Edy, guru Matematika terfavorit semua siswa di SMAN 63 Jakarta.

Pak Edy membuat Matematika menjadi pelajaran yang mudah dan selalu ditunggu-tunggu jadwal pelajarannya di kelas. Seandainya saya bertemu Pak Edy dari awal mungkin beliau bisa membuat saya jatuh cinta dengan Matematika. Saya yang selalu mendapat nilai di bawah rata-rata untuk pelajaran matematika, sedikit demi sedikit nilai saya bisa naik.

Pak Edy tidak punya trik khusus membuat kami, siswanya  yang tidak terlalu pintar Matematika untuk bisa cepat memahami bermacam-macam rumus. Beliau hanya mengajar kami dengan penuh kesabaran dan diselingi canda tawa agar kami tidak terlalu stress menghafal rumus-rumus tersebut. Dan beliau pun dengan senang hati memberi kami pelajaran tambahan tanpa di pungut biaya. Jika anak muda bermalam minggu dengan teman-temannya atau pacarnya, maka malam minggu kami dilewati bersama dengan belajar Matematika.

Seandainya suatu hari saya bisa bertemu dengan beliau lagi, hanya rasa terima kasih tiada tara yang bisa saya berikan pada beliau. Kami murid-muridmu pasti akan selalu merindukan masa-masa ketika Beliau mengajar kami dengan senyum yang selalu mengembang di bibirnya. Terima kasih pak Edy untuk semua ilmu yang diberikan, untuk semua motivasi yang di kobarkan dan untuk semua kenangan yang masih tersimpan baik di memori kami. Semoga Pak Edy selalu diberikan kesehatan untuk dapat berbagi ilmu dan menularkan cinta Matematika pada semua siswa di negeri ini. (Arny Putri/mar)

Arny Putri adalah pewarta warga.

Mulai 18 November-29 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Guruku Idolaku". Dapatkan merchandise menarik dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya