Harga Bitcoin Sempat Menguat, Ini Kata Analis

Setelah harga sempat turun bahkan hingga titik terendah, Bitcoin kembali menguat pada Rabu sore.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 27 Jan 2022, 09:38 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto Rabu siang, 26 Januari 2022 perlahan mulai terapresiasi, setelah pergerakan harga Bitcoin bertahan di zona hijau sejak kemarin.

Dalam rentang waktu 24 jam, Bitcoin menguat sebesar 4,89 persen tembus ke level USD 37.682 atau sekitar Rp 540,7 juta (asumsi kurs Rp 14.349 per dolar AS). Namun, dalam satu pekan terakhir, harga BTC masih terkoreksi cukup dalam sebesar 9,82 persen. 

Dari segi fundamental, melemahnya pasar kripto khususnya BTC tak lepas dari kekhawatiran investor terkait rencana kebijakan moneter Amerika Serikat yang lebih ketat, sehingga mendorong aksi jual yang begitu tajam terhadap aset kripto. 

Selain itu, ketidakpastian regulasi cryptocurrency di Rusia juga memberikan sentimen negatif. Adapun belum lama ini, muncul bantahan dari Kementerian Keuangan Rusia terkait wacana pelarangan cryptocurrency oleh Bank Sentral Negara tersebut.

Di sisi lain, kewaspadaan muncul saat rasio dominasi Bitcoin meningkat dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini akan berpengaruh pada pilihan investor yang beralih ke Bitcoin daripada aset kripto alternatif (altcoin) di tengah market yang sedang 'crash' saat ini. Hal itu karena BTC dianggap sebagai aset yang lebih minim risiko.

Chief Executive Officer (CEO) Litedex Protocol, Andrew Suhalim melakukan analisis secara teknikal, menggunakan indikator fibonacci, saat harga BTC berada di atas USD 37.000. 

Untuk bisa melanjutkan tren positif, BTC harus bisa menembus level 50 persen fibonacci di angka USD 38.200 hingga USD 38.700. jika mampu menembus level tersebut, BTC diproyeksi akan masuk ke area resistance USD 40.500 hingga USD 43.000. 

Sedangkan, untuk area supportnya berada di level 23 persen fibonacci yakni di angka USD 35.500 sampai dengan USD 34.500.

Andrew menuturkan, investor diharapkan masih wait and see. jika harga menembus level 50 persen fibonacci maka disarankan untuk buy atau entry ke market. Jika terjadi pullback, harga bisa kembali ke level support.

Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) bergerak ke level oversold yang ekstrem sehingga dapat menstabilkan aksi jual. Sedangkan menurut Index Fear and Greed, kekhawatiran investor sedikit mereda, terlihat dari level extreme fear yang membaik satu poin dibandingkan kemarin, yakni ke level 23.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga Kripto pada 26 Januari 2022

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, harga Bitcoin, Ethereum dan jajaran kripto teratas kembali menguat pada Rabu pagi, 26 Januari 2022. Pergerakan investor ritel mendorong harga Bitcoin dan kripto lainnya naik.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat dalam satu hari terakhir sebesar 0,61 persen. Meskipun begitu, dalam sepekan, BTC masih meradang cukup besar yaitu 13,44 persen.

Saat ini, harga BTC berada di level USD 36.659,06 per koin atau setara Rp 525,3 juta (asumsi kurs Rp 14.330 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua juga masih rebound hingga saat ini sebesar 0,16 persen dalam satu hari terakhir, tetapi masih melemah dalam sepekan sebesar 23,81 persen. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.423,62 per koin. 

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), meskipun sedikit turun, tetapi masing-masing harganya masih stabil. USDT masih berada di level USD 1,00, sedangkan USDC yang sedikit menurun ke level USD 0,9999.

Selanjutnya, Binance coin (BNB) yang juga ikut menguat dalam 24 jam terakhir sebesar 2,74 persen. Namun, masih melemah dalam sepekan sebesar 19,77 persen. Hal itu membuat BNB berada di level USD 379,91 per koin. 

Sedangkan, Solana (SOL) yang yang sempat meradang, kini kembali menguat sebesar 0.95 persen dalam satu hari terakhir dan dalam sepekan meradang sebesar 34,12 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 93,00 per koin.

Adapun, Cardano (ADA) masih meradang sebesar 2,64 persen dalam 24 jam terakhir dan 31,03 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,03 per koin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya