Liputan6.com, Jakarta - Dalam data yang disediakan oleh Bitwise, korporasi atau perusahaan kini memiliki 688.000 Bitcoin. Ini merupakan peningkatan 16,11% pada kuartal I 2025 dibandingkan dengan kuartal IV 2025.
Dikutip dari U Today, Selasa (15/4/2025), total kepemilikan Bitcoin oleh korporasi kini mewakili 3,28% dari total pasokan Bitcoin yang ada di dunia. Untuk diketahui, jumlah Bitcoin yang beredar dibatasi hingga 21 juta koin.
Advertisement
Baca Juga
Nilai kepemilikan kripto Bitcoin mereka mencapai USD 57 miliar pada akhir kuartal I 2025. Perlu dicatat bahwa 12 perusahaan publik tambahan membeli Bitcoin pada kuartal pertama tahun ini.
Advertisement
Strategy, tentu saja, tetap menjadi pemegang teratas dengan selisih yang besar, melampaui perusahaan-perusahaan besar lainnya dengan selisih yang signifikan. Seperti yang dilaporkan oleh U.Today, firma intelijen bisnis yang berbasis di Virginia tersebut baru saja mengumumkan pembelian besar-besaran lainnya sebesar USD 285 juta dalam bentuk BTC pada hari Senin.
Pembelian Bitcoin terbaru ini membuat total kepemilikan Bitcoin Strategy menjadi lebih dari 531.000 BTC.
CEO Bitwise Hunter sebelumnya meramalkan bahwa 2025 mungkin akan menjadi tahun adopsi Bitcoin oleh perusahaan.
GameStop juga baru saja mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan kasnya pada akhir Maret. Perusahaan tersebut juga telah mengadopsi buku pedoman Bitcoin milik Strategy untuk mendanai pembelian Bitcoin pertamanya yang diperkirakan mendekati USD 1,3 miliar.
Pada kuartal pertama tahun ini, perusahaan publik Jepang Metaplanet juga mengumumkan rencana ambisius untuk membeli 10.000 BTC pada akhir tahun.
MicroStrategy Tambah Koleksi Bitcoin Rp 4,7 Triliun
Sebelumnya, perusahaan teknologi MicroStrategy, yang dipimpin oleh Michael Saylor, kembali menjadi sorotan karena membeli Bitcoin senilai USD 285,8 juta atau setara Rp 4,7 triliun asumsi kurs Rp 16.810 meskipun pasar saham dan kripto sedang bergejolak.
Langkah ini terjadi pada minggu lalu saat saham MicroStrategy sempat mengalami fluktuasi ekstrem: dari turun 11% hingga akhirnya naik 25%. Meski pasar tidak menentu, perusahaan tetap menjalankan strateginya dengan menjual saham melalui program pasar terbuka untuk membiayai pembelian Bitcoin tambahan.
“Kami terus konsisten menjalankan strategi Bitcoin kami, bahkan saat pasar bergerak liar,” ujar Michael Saylor dalam pernyataan resminya, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (15/4/2025).
MicroStrategy Simpan 2,5% dari Seluruh Bitcoin yang Ada
Dalam laporan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), disebutkan bahwa MicroStrategy membeli 3.459 Bitcoin pada periode 7–13 April dengan harga rata-rata USD 82.618 per koin.
Dengan pembelian ini, total kepemilikan Bitcoin MicroStrategy mencapai sekitar USD 13,6 miliar valuasi saat ini mencapai sekitar USD 45 miliar jika harga terus naik yang berarti perusahaan ini menguasai 2,5% dari total suplai Bitcoin maksimal 21 juta BTC. MicroStrategy masih menjadi pemegang Bitcoin perusahaan terbesar di dunia.
Advertisement
Strategi Jangka Panjang
Strategi ini bukan tindakan sesaat. Sejak Oktober 2023, MicroStrategy telah meluncurkan rencana besar untuk mengumpulkan dana hingga USD 42 miliar melalui penjualan saham dan obligasi. Dana ini akan digunakan untuk terus membeli Bitcoin hingga 2027.
Perusahaan ini juga mendapat perhatian dari para hedge fund, karena ada peluang arbitrase lewat instrumen obligasi konversi dan pergerakan saham. Para investor institusi memanfaatkan volatilitas saham Strategy sebagai bagian dari strategi perdagangan.
“Volatilitas saham MicroStrategy justru dimanfaatkan investor cerdas yang melihat peluang arbitrase lewat kombinasi obligasi dan short selling,” kata analis dari Bloomberg Intelligence.
