Saham Pertambangan dan Penyedia Alat Mining Kripto Naik saat Harga Bitcoin Menguat

Para penambang tampaknya telah mengantisipasi kenaikan harga karena mereka telah memegang sebagian besar Bitcoin yang ditambang sejak awal tahun ini.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 08 Feb 2022, 13:44 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2022, 13:44 WIB
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Liputan6.com, Jakarta - Saham perusahaan penambangan kripto dan penyedia alat mining kripto melanjutkan reli mereka dari posisi terendah selama 2022 setelah harga Bitcoin melebihi USD 44.000 atau sekitar Rp 633 juta pada Senin. 

Perusahaan penambangan kripto adalah yang paling terpapar dengan pergerakan mata uang digital yang mereka tambang, karena penambangan adalah sumber pendapatan utama mereka dan sebagian besar perusahaan cenderung mempertahankan koin yang ditambang di neraca mereka.

Perusahaan penambang yang diperdagangkan secara publik, baik besar maupun kecil, telah pulih kembali memasuki Februari karena harga Bitcoin mulai pulih setelah mencapai level terendah pada 2022 di sekitar USD 33.000 pada Januari.

Marathon Digital (MARA), salah satu penambang terbesar, alami peningkatan hampir 30 persen sejak mencapai titik terendah 27 Januari. Sementara itu, Core Scientific (CORZ), yang IPO awal tahun ini dan memiliki salah satu hashrate tertinggi di industri, telah meningkat lebih dari 50 persen sejak terendahnya pada 21 Januari.  Namun, kedua saham tersebut masih jauh dari puncak yang dicapai pada November 2021.

Pada senin, saham Marathon, Core dan Riot Blockchain (RIOT), tiga perusahaan pertambangan Amerika Utara teratas dalam hal hashrate, masing-masing naik 10 persen, 12 persen, dan 8 persen.

“Kami sangat yakin valuasi penambang saat ini tidak ada hubungannya dengan fundamental dan lebih karena kurangnya dukungan institusional untuk sektor baru yang relatif tidak jelas ini,” kata Analis Davidson Chris Brendler, seperti dikutip dari CoinDesk, Selasa (8/2/2022).

Dia mencatat penambangan masih sangat menguntungkan dengan margin kotor lebih dari 80 persen, bahkan ketika harga hash, ukuran pendapatan harian per tera-hash daya komputasi penambangan telah turun menjadi sekitar USD 0,20 dari puncak USD 0,40.

Selain itu, para penambang tampaknya telah mengantisipasi kenaikan harga karena mereka telah memegang sebagian besar Bitcoin yang ditambang sejak awal tahun ini. 

Misalnya, Marathon, Core Scientific, dan Riot Blockchain, semuanya memegang sebagian besar Bitcoin yang ditambang sendiri pada Januari, menurut pembaruan produksi terbaru mereka.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Harga Kripto Selasa Pagi 8 Februari 2022

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Sebelumnya, harga bitcoin, ethereum dan hampir semua kripto teratas terlihat Serentak menguat pada Selasa pagi, 8 Februari 2022. Setelah beberapa kripto teratas pada hari sebelumnya melemah, hari ini kembali menguat

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat sebesar 5,58 persen dalam 24 jam terakhir dan sebesar 14,41 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga BTC berada di level USD 44.016,26 per koin atau setara Rp 663,6 juta (asumsi kurs Rp 14.394 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua juga ikut menguat dalam 24 jam terakhir. ETH menguat sebesar 5,06 persen dalam satu hari terakhir dan 17,38 dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 3.148,64 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini terlihat kembali menguat setelah kemarin sempat melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat sebesar 5,47 persen dan 14,99 persen dalam sepekan. Hal itu membuat BNB berada di level USD 434,88 per koin. 

Adapun, Cardano (ADA) juga ikut menguat hari ini setelah kemarin melemahi. ADA menguat dalam 24 jam terakhir sebesar 5,76 persen dan 13,77 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,19 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) yang kemarin mengalami peradangan cukup besar, kini telah menemukan jalannya untuk kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir SOL menguat sebesar 4,38 persen dan dalam sepekan menguat  18,48 persen. Saat ini, harga SOL berada di level USD 117,74 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), menunjukkan penguatan yang tidak terlalu besar dalam 24 jam terakhir. USDT saat ini berada di level USD 1,00, tetapi USDC sedikit alami penurunan harga yaitu menjadi USD 0,9994.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya