Liputan6.com, Jakarta - ApeCoin (APE), mata uang kripto yang diluncurkan oleh pencipta salah satu Non Fungible Token (NFT) terbesar, mencapai puncaknya 5 menit pada hari pertama perdagangannya sebelum jatuh sebanyak 80 persen.
Koin tersebut berpindah tangan di bursa kripto Coinbase seharga USD 8,39 atau sekitar Rp 120.320, turun dari USD 39,40 atau sekitar Rp 565.035 pada perdagangan pagi hari.
Diperkenalkan oleh pencipta Bored Ape Yacht Club (BAYC), Yuga Labs, token kripto tersebut dimaksudkan untuk menjadi mata uang yang digunakan untuk aplikasi game dan hiburan di masa depan. Demikian dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (18/3/2022).
Advertisement
Baca Juga
Peluncurannya adalah keuntungan bagi pemilik Bored Ape Yacht Club yang mendapatkan token sebelum yang lain, tetapi pembeli eceran mungkin tidak seberuntung itu, kata seorang pakar memperingatkan.
Hal tersebut, karena perdagangan kripto umumnya tidak stabil dan pasar NFT menunjukkan tanda-tanda penurunan.
“Akan menarik untuk melihat apakah ApeCoin dapat mengambil daya tarik setelah volatilitas langsung dan aksi jual selesai,” kata CEO perusahaan pemeringkat startup kripto, RugDocIO kepada Yahoo Finance.
Pada akhir 2021, total keseluruhan investor menghabiskan hampir USD 41 miliar untuk NFT dengan salah satu segmen paling populer adalah token yang dapat berfungsi sebagai gambar profil media sosial.
Pada periode itu, BAYC memecahkan rekor NFT dengan menawarkan fasilitas komunitas yang unik seperti merchandise dan undangan ke acara khusus anggota secara langsung.
Selain itu, NFT mereka menarik para selebritis seperti Snoop Dog, Serena Williams, Paris Hilton, Jimmy Fallon, dan Mark Cuban di antara anggota mereka.
Namun, sejak mencapai puncaknya pada 31 Januari, jumlah pembeli dan penjual unik di pasar NFT telah menyusut. Kurang dari 7.000 penjual NFT unik secara aktif berpartisipasi di pasar, menurut penyedia data NFT, Nonfungible, atau dua pertiga dari dua bulan lalu di 21.296.
Lugano Terima Kripto sebagai Alat Pembayaran Sah
Sebelumnya, Lugano di selatan Swiss berencana untuk sebagian bisnis lokal menerima beberapa cryptocurrency sebagai alat pembayaran legal. Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari kemitraan dengan Tether.
Pada acara Plan B kota, kepala petugas teknis Tether Paolo Ardoino mengatakan perusahaan telah menyiapkan dana 3 juta franc Swiss atau sekitar Rp 47 miliar untuk bekerja sama dengan pejabat Lugano mendorong adopsi Bitcoin (BTC), Tether (USDT) dan LVGA token untuk toko dan bisnis di seluruh kota.
Ardoino mengatakan proyek itu bertujuan untuk menjadikan kota itu pusat blockchain utama di Eropa.
"Kami ingin menunjukkan bahwa alat-alat ini, instrumen-instrumen ini, mata uang yang diciptakan ini benar-benar dapat digunakan di lingkungan yang dinamis seperti kota Lugano,” kata Ardoino, dikutip dari Cointelegraph, Kamis, 17 Maret 2022.
Selain memungkinkan penduduk Lugano membayar pajak mereka menggunakan kripto, proyek ini akan memperpanjang pembayaran untuk tiket parkir, layanan publik, dan biaya sekolah untuk siswa. Lebih dari 200 toko dan bisnis di area tersebut juga diharapkan menerima pembayaran kripto untuk barang dan jasa.
Ardoino terinspirasi pekerjaan yang telah dilakukan anggota parlemen El Salvador untuk adopsi cryptocurrency. Pada September 2021, peraturan Bitcoin negara itu mulai berlaku, memungkinkan semua penduduk dan pengunjung untuk menggunakan BTC sebagai alat pembayaran yang sah bersama dolar AS.
Advertisement