Mengenal Telcoin, Kripto yang Jadi Jembatan Industri Blockchain

Telcoin adalah sebuah kripto terdesentralisasi berbasis Ethereum yang didirikan pada Juli 2017 di Singapura.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 21 Mar 2022, 15:47 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2022, 15:47 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Telcoin adalah sebuah kripto terdesentralisasi berbasis Ethereum yang didirikan pada Juli 2017 di Singapura untuk menjadi jembatan antara kripto, blockchain, dan industri telekomunikasi.

Proyek ini bertujuan untuk bermitra dengan nama-nama terkemuka di industri telekomunikasi seperti Verizon dan AT&T serta untuk menghilangkan kerumitan yang ada antara platform penagihan dan uang seluler.

Fokus utama Telcoin (TEL) adalah pasar pengiriman uang, di mana Western Union saat ini adalah pemimpin yang jelas. Telcoin bermitra dengan platform telekomunikasi global dan uang seluler, untuk menyediakan pengguna dengan pengiriman uang digital berkecepatan tinggi dan murah ke platform uang seluler dan dompet elektronik. Demikian dilansir dari Coinmarketcap, Senin (21/3/2022). 

Telcoin (TEL) adalah token ERC-20 berdasarkan pada blockchain Ethereum. TEL digunakan dalam ekosistem telecoin untuk melakukan pembayaran di situs web niaga-el.

Pendiri Telcoin

Pada 2017, Paul Neuner dan Claude Eguienta mendirikan Telcoin untuk membantu pengguna mentransfer uang secara global dalam hitungan detik. Paul Neuner, yang menjabat sebagai ketua Telcoin, telah mengumpulkan lebih dari 12 tahun di bidang telekomunikasi sebelum merambah ke dunia blockchain.

Keterlibatannya yang paling awal sebagai seorang pengusaha teknologi di bidang telekomunikasi dimulai dengan Mobius, sebuah perusahaan rintisan yang menyediakan layanan manajemen penipuan untuk jaringan seluler. 

Pada 2012, ia mendirikan Pangea K.K., sebuah perusahaan pengembangan aplikasi perangkat lunak seluler yang berbasis di Tokyo, Jepang.

Sebelum mendirikan Telcoin, pada Maret 2017, ia memulai Ikou, sebuah aplikasi seluler untuk membuat dan mengatur acara. Pada 2018, ia memulai Sedona, layanan manajemen penipuan telekomunikasi generasi berikutnya yang berfokus pada pengamanan layanan keuangan seluler yang berdaulat.

Claude Eguienta menjabat sebagai CEO Telcoin dan mengepalai proyek ini. Dia memiliki gelar Magister Sains dalam ilmu komputer dan fokus pada sistem terdistribusi. 

Selama lebih dari satu dekade, Claude telah bekerja untuk perusahaan rintisan dan perusahaan teknologi besar yang berfokus memberikan layanan keuangan terbaik kepada pelanggan.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Keunikan Telcoin

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Fokus utama kripto Telcoin adalah pasar pengiriman uang. Meskipun ada hampir lima ponsel untuk setiap rekening bank yang ada, orang-orang masih antre untuk mengirim uang dari agen pengiriman uang berbiaya tinggi, dengan Western Union sebagai yang terbesar.

Memanfaatkan kekuatan blockchain, Telcoin membawa orang-orang di negara berkembang sebuah alternatif yang lebih cepat dan murah untuk layanan pengiriman uang.

Untuk mencapai hal ini, Telcoin bekerja dengan operator seluler dan dompet elektronik secara global, memungkinkan mereka menjangkau basis pengguna yang luas dengan layanan nirsentuh.

Seperti setiap aset digital terdesentralisasi lainnya, Telcoin memberi penggunanya akses lengkap ke uang mereka melalui ponsel mereka.

Sesuai keinginan, pengguna dapat mengirim dan menerima uang dari mana saja di dunia. Proyek ini juga berpusat di sekitar pengguna, menjaga platformnya tetap ramah pengguna dan selazim mungkin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya