Kenalan dengan Jaringan Peer to Peer Stellar, Pengembang Kripto XLM Coin

Protokol pembayaran Stellar didasarkan pada teknologi buku besar terdistribusi.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 14 Okt 2022, 12:48 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2022, 12:48 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Stellar (XLM) adalah jaringan terdesentralisasi peer-to-peer (P2P) yang dibuat pada 2014 oleh The Stellar Development Foundation atau Stellar.org. Jaringan secara resmi diluncurkan pada 2015 dengan tujuan menghubungkan sistem keuangan dunia dan memastikan protokol untuk penyedia pembayaran dan lembaga keuangan. 

Dilansir dari Coinmarketcap, platform ini dirancang untuk memindahkan sumber daya keuangan dengan cepat dan andal dengan biaya minimal. Stellar menghubungkan orang, bank, pemroses pembayaran, dan memungkinkan pengguna untuk membuat, mengirim, dan memperdagangkan berbagai jenis kripto.

Dasar dari jaringan adalah mata uang digital aslinya yaitu XLM Coin. XLM bertindak sebagai mata uang perantara untuk operasi dan juga digunakan untuk membayar biaya transaksi. 

Protokol pembayaran Stellar didasarkan pada teknologi buku besar terdistribusi, pengembangan sumber terbuka, dimiliki komunitas dan didistribusikan oleh komunitas. 

Aset kripto dari platform Stellar membantu transaksi lintas batas, mengatasi masalah biaya tinggi dan prosedur yang lambat. XLM lebih fokus membantu individu mentransfer uang daripada dengan institusi. 

Dengan demikian, Stellar menawarkan akses ke sistem keuangan, dan orang dapat mengirim uang dengan biaya rendah dan segera ke seluruh dunia.

Siapa Pendiri Stellar?

Jed McCaleb mendirikan Stellar dengan pengacara Joyce Kim setelah meninggalkan Ripple pada 2013 karena ketidaksepakatan tentang arah masa depan perusahaan.

Dalam menjelaskan alasan di balik Stellar pada September 2020, McCaleb mengatakan seluruh desain asli Stellar dapat memiliki mata uang fiat dan jenis bentuk nilai lainnya yang berjalan secara paralel satu sama lain dan dengan aset kripto. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Pendiri Stellar

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Tujuan McCaleb adalah untuk memastikan Stellar dapat memberi orang cara untuk memindahkan fiat mereka ke kripto dan menghilangkan gesekan yang biasanya dialami orang ketika mereka mengirim uang ke seluruh dunia.

Saat ini beliau menjabat sebagai CTO Stellar, serta salah satu pendiri Stellar Development Foundation. Organisasi nirlaba ini bertujuan untuk membuka potensi ekonomi dunia dengan menghasilkan uang lebih lancar, pasar lebih terbuka, dan orang-orang lebih berdaya.

Apa yang Membuat Stellar Unik?

Biaya adalah hal yang sulit bagi banyak orang. Namun, biaya tinggi saat melakukan pembayaran lintas batas tidak hanya eksklusif untuk solusi pembayaran berbasis fiat seperti PayPal biaya transaksi juga diketahui melewati atap pada blockchain Bitcoin dan Ethereum karena kemacetan.

Harga Kripto pada Jumat 14 Oktober 2022

Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau masih beragam pada perdagangan Jumat, 14 Oktober 2022. Akan tetapi, mayoritas harga kripto teratas cenderung melemah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, 14 Oktober 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) masih melanjutkan penguatan. Dalam 24 jam, harga bitcoin naik 1,19 persen. Namun, selama sepekan terakhir, harga bitcoin merosot 2,75 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 19.397,16 atau sekitar Rp 298,29 juta (asumsi kurs Rp 15.378 per dolar AS).

Harga ethereum (ETH) belum mampu pertahankan penguatan dalam 24 jam terakhir. Harga ethereum melemah tipis 0,45 persen. Dalam sepekan terakhir, harga ethereum terpangkas 4,49 persen. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.289,88 atau sekitar Rp 19,82 juta.

Akan tetapi, kripto selanjutnya binance coin (BNB) menguat dalam 24 jam terakhir. Harga BNB naik 0,35 persen. Namun, harga BNB merosot 4,24 persen selama sepekan terakhir. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 272,04 atau sekitar Rp 4,18 juta.

Kemudian harga XRP merosot 0,76 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga XRP tergelincir 1,65 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,4837.

Harga cardano (ADA) turun 0,66 persen selama 24 jam terakhir. Bahkan selama sepekan terakhir, harga cardano anjlok 11,74 persen. Saat ini, harga cardano berada di posisi USD 0,3783.

 

Harga Kripto Lainnya

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Selanjutnya, harga solana (SOL) tersungkur 1,9 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga solana terbenam 8,36 persen.

Demikian juga harga dogecoin (DOGE) yang berada di zona merah. Harga dogecoin terpangkas 0,46 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga dogecoin melemah 6,17 persen.

Stablecoin seperti tether (USDT) berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga tether melemah tipis 0,01 persen.

Harga USD Coin (USDC) turun terbatas 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USDC susut 0,01 persen.

Sementara itu, harga Binance USD (BUSD) berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BUSD naik tipis 0,02 persen ke posisi USD 1.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya