CEO JPMorgan Komentari Soal Pasokan Bitcoin

Ini bukan pertama kalinya dia mempertanyakan pasokan Bitcoin.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 24 Jan 2023, 17:52 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2023, 17:52 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta CEO JPMorgan Jamie Dimon kembali memberikan pandangan skeptis terhadap Bitcoin. Kali ini soal gagasan total pasokan Bitcoin yang hanya terbatas sebanyak 21 juta koin.

“Bagaimana Anda tahu itu akan berhenti di 21 juta? Mungkin akan mencapai 21 juta dan gambar Satoshi akan muncul dan menertawakan kalian semua.” kata Dimon saat mendiskusikan kripto dikutip dari CNBC, Selasa (24/1/2023) dalam sebuah wawancara. 

Satoshi Nakamoto  sendiri adalah nama samaran yang dikenal sebagai pencipta Bitcoin. Hingga saat ini belum diketahui pasti siapa sosok asli Satoshi sang pencipta Bitcoin.

Ini bukan pertama kalinya dia mempertanyakan pasokan Bitcoin. Secara teoritis, batas pasokan absolut akan memberi Bitcoin kelangkaan yang lebih besar daripada mata uang yang dikeluarkan pemerintah di dunia.

“Kalian semua membaca algoritme? Kalian semua percaya itu? Entahlah, saya selalu skeptis dengan hal-hal seperti itu,” ujarnya di acara Institute for International Finance Oktober lalu.

Faktanya, banyak yang telah membaca algoritma Bitcoin yang merupakan sumber terbuka dan dapat dilihat secara bebas oleh seluruh dunia. Seperti yang ditunjukkan oleh Jameson Lopp, salah satu pendiri perusahaan dompet Bitcoin Casa, batas pasokan Bitcoin secara implisit ditegakkan hanya dengan 5 baris kode.

Tepatnya, Bitcoin diprogram untuk memangkas setengah tingkat penerbitan pasokannya setiap 210.000 blok, yang kira-kira setiap empat tahun. Sedangkan 50 BTC baru dikeluarkan per blok pada 2009, hanya 6,25 BTC yang ditambahkan ke setiap blok hari ini.

Peristiwa ini, yang disebut “halving”, diprogram untuk terjadi hanya 33 kali, setelah itu hadiah blok Bitcoin akan dipotong menjadi nol. Ini akan terjadi pada 2141, dengan asumsi tidak ada perubahan sebelum waktu itu, kata pengembang Bitcoin Luke DashJr.

Matematika di balik proses halving ini bekerja sedemikian rupa sehingga pasokan Bitcoin tidak dapat menyentuh atau melampaui 21 juta.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya