Polisi Filipina Ungkap Modus Baru Pencurian Kripto

Menurut unit tersebut, aplikasi game ini memikat korban dengan janji imbalan finansial yang sangat besar

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 25 Agu 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2023, 06:00 WIB
Kripto. Dok: Traxer/Unsplash
Kripto. Dok: Traxer/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Unit penanggulangan kejahatan dunia maya di Kepolisian Nasional Filipina telah meminta warga untuk mewaspadai hadiah yang dijanjikan oleh game play-to-earn (P2E) karena dapat digunakan untuk mencuri aset kripto senilai jutaan dolar. 

Unit tersebut mengatakan pemain dapat mengurangi kemungkinan kehilangan uang untuk scammers dengan melakukan penelitian mereka sendiri sebelum melakukan penyetoran atau penarikan dana.

Menurut unit tersebut, aplikasi game ini memikat korban dengan janji imbalan finansial yang sangat besar berbanding lurus dengan investasi ke target potensial.

“Janji semacam itu biasanya dibuat setelah penjahat berhasil membina hubungan dengan korban dari waktu ke waktu,” kata Unit tersebut, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis (24/8/2023). 

Pencuri kemudian memperkenalkan korban ke game online atau seluler, di mana pemain konon mendapatkan hadiah cryptocurrency sebagai imbalan atas beberapa aktivitas, seperti menanam tanaman di pertanian animasi. Game seluler telah dirancang untuk menampilkan hadiah palsu yang terakumulasi saat korban bermain.

Setelah korban berhenti menyetorkan aset kripto ke dompet yang sudah disusupi, penjahat dunia maya kemudian menyedot dana tersebut. Unit kejahatan dunia maya menambahkan peretas biasanya lolos dari kejahatan semacam itu karena cryptocurrency relatif baru dan tidak diatur dengan baik.

Keuntungan Crypto Gaming Dibandingkan Game Tradisional

Sebuah buletin pihak kepolisian mengakui keunggulan permainan kripto dibandingkan permainan tradisional, mengutip platform permainan P2E populer Axie Infinity yang dikatakan menawarkan pemain berbagai cara untuk mendapatkan uang.

Namun, tingkat investasi yang terkadang dibutuhkan untuk bermain dapat menunda beberapa pemain. Di sisi lain, pemain juga bisa kehilangan aset digitalnya saat dikirim ke dompet yang tidak mendukung aset.

Buletin lebih lanjut mengatakan pemain dapat mengurangi kemungkinan kehilangan uang untuk scammers dengan melakukan penelitian mereka sendiri sebelum melakukan dana. Mereka juga harus waspada terhadap individu palsu dan tautan yang menipu.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya