China Luncurkan Pertukaran Data Berbasis Teknologi Blockchain

Hangzhou Data Exchange yang baru akan memfasilitasi perdagangan data teknologi informasi perusahaan menggunakan blockchain

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 31 Agu 2023, 10:32 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2023, 10:32 WIB
Ilustrasi Blockchain
Ilustrasi Blockchain. Kredit: mmi9 via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Selama KTT Hangzhou 2023, pejabat pemerintah China meluncurkan pertukaran data baru yang didukung oleh teknologi blockchain. Lebih dari 300 perusahaan, termasuk Alibaba Cloud dan Huawei, berpartisipasi dalam debut bursa tersebut.

Menurut laporan berita lokal pada tanggal 23 Agustus, Hangzhou Data Exchange yang baru akan memfasilitasi perdagangan data teknologi informasi perusahaan menggunakan teknologi buku besar terdistribusi. 

Para pejabat mengatakan platform tersebut akan memastikan perdagangan bursa tidak dapat diubah dan dilacak. Direktur Laboratorium Nasional Blockchain dan Keamanan Data China, Chen Chun mengatakan tujuan negara dalam memanfaatkan blockchain. 

“Memanfaatkan blockchain penelitian, komputasi privasi, dan teknologi lainnya untuk mewujudkan pembagian data yang terpercaya dan penggunaan data yang efektif di seluruh departemen dan wilayah di bawah keamanan data dan perlindungan privasi,” kata Chun, dikutip dari Cointelegraph, Kamis (31/8/2023).

Pada 2022, sektor ekonomi digital Hangzhou melampaui USD 69 miliar atau setara Rp 1.051 triliun (asumsi kurs Rp 15.246 per dolar AS) menyumbang hampir 27 persen dari produk domestik bruto kota tersebut.

Meskipun melakukan tindakan keras terhadap perusahaan-perusahaan blockchain swasta hampir sepanjang tahun, Tiongkok adalah pendukung setia upaya blockchain yang dikendalikan pemerintah.

Pada pembukaan awal Konferensi Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) pada 2023, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan bahwa mata uang digital bank sentral (CBDC) memainkan peran penting dalam memperluas bagian penyelesaian mata uang lokal negara-negara SCO. 

Baru-baru ini, CBDC yuan digital senilai lebih dari USD 13,8 juta atau setara RP 210,3 miliar diberikan kepada penduduk Tiongkok untuk merangsang pengeluaran dalam negeri.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya