Manusia Vs Robot Humanoid di Ajang Setengah Maraton, Siapa Menang?

Perlombaan ini merupakan yang pertama dari jenisnya di dunia.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 19 Apr 2025, 18:32 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2025, 15:49 WIB
Puluhan Robot Humanoid Ikuti Lomba Lari Setengah Marathon
Sebuah robot melintasi garis finis dalam lomba lari setengah maraton robot humanoid di Beijing pada 19 April 2025. (Pedro PARDO/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Beijing - Beijing menjadi tuan rumah perlombaan unik: setengah maraton pertama di dunia yang diikuti oleh robot humanoid. Lebih dari 20 robot berkaki dua turut berlomba pada Sabtu (19/4/2025).

Hasilnya? Mereka masih kalah jauh dari kecepatan manusia.

Meski teknologinya canggih, robot-robot buatan berbagai perusahaan dan universitas ini belum bisa mengalahkan pelari manusia dalam jarak jauh. Lomba ini sekaligus menunjukkan perkembangan teknologi humanoid China, yang sedang berusaha mengejar ketertinggalan dari Amerika Serikat (AS)—negara yang masih memimpin dengan model lebih mutakhir.

Robot-robot dengan bentuk beragam itu berlari di Distrik Yizhuang, kawasan industri teknologi di Beijing. Mereka harus melewati rute sepanjang 21 km dengan sedikit tanjakan dan belokan. Demikian seperti dilansir CNN.

Aturannya unik:

  1. Robot boleh ganti baterai saat lomba (mirip manusia yang minum saat lari).
  2. Jika robot rusak, tim boleh menggantinya dengan cadangan, tapi kena penalti 10 menit.

Siapa Robot Pelari Tercepat?

Puluhan Robot Humanoid Ikuti Lomba Lari Setengah Marathon
Dan berharap bahwa investasi dalam industri-industri baru seperti robotika dapat membantu menciptakan mesin-mesin pertumbuhan ekonomi baru. (Pedro PARDO/AFP)... Selengkapnya

Robot buatan Beijing Humanoid Robot Innovation Center, Tiangong Ultra, finis pertama dengan catatan waktu 2 jam 40 menit - jauh lebih lambat dari rekor dunia manusia, yang dipegang pelari Uganda Jacob Kiplimo, yakni 56.42 menit, dan pemenang lomba hari ini, yang mencatat waktu 1 jam 2 menit.

"Kelebihan Tiangong Ultra ada pada kaki panjang dan algoritma khusus yang meniru cara manusia berlari maraton. Jujur saja, sepengetahuan saya belum ada robot Barat yang bisa menyamai pencapaian ini," ujar Kepala Teknologi Beijing Humanoid Robot Innovation Center Tang Jian.

Dia menambahkan bahwa robot mereka hanya perlu mengganti baterai tiga kali selama lomba.

Dalam dokumen kebijakan tahun 2023, Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China menetapkan industri robot humanoid sebagai "batas baru dalam persaingan teknologi". Pemerintah menargetkan dua hal utama:

  1. Mencapai produksi massal pada tahun 2025
  2. Memastikan rantai pasok yang aman untuk komponen inti

Kebijakan ini menunjukkan keseriusan China dalam mengembangkan teknologi robot humanoid sebagai penggerak potensial pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Beberapa bulan terakhir, video robot buatan China yang bisa bersepeda, menendang, bahkan melakukan gerakan akrobatik telah menjadi viral di internet.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya