IMF Sebut Kripto Bisa Ciptakan Sistem Keuangan Baru

Penelitian terbaru ini membahas potensi risiko sistemik yang terkait dengan semakin menonjolnya mata uang kripto

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 11 Okt 2023, 09:52 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2023, 09:51 WIB
IMF Sebut Kripto Bisa Ciptakan Sistem Keuangan Baru
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) pekan lalu memperingatkan aset kripto dapat menciptakan sistem keuangan baru jika tidak diatur dan diawasi dengan baik. Ini dibahas dalam penelitian bertajuk "Menilai Risiko Makrofinansial dari Aset Kripto”. 

Penelitian terbaru ini membahas potensi risiko sistemik yang terkait dengan semakin menonjolnya mata uang kripto dan menawarkan kerangka kerja untuk memahami dan melacak risiko ini.

“Teknologi aset kripto, jika tidak diatur dan diawasi dengan baik, secara de facto dapat menciptakan sistem keuangan baru dan alternatif,” tulis IMF dalam laporannya, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (11/10/2023).

Ada tiga bahasan penting dalam penelitian terbaru IMF, adapun bahasannya sebagai berikut:

Matriks Penilaian Risiko

Penelitian ini memperkenalkan Matriks Penilaian Risiko Kripto (C-RAM) tingkat negara untuk merangkum kerentanan utama, indikator, potensi pemicu, dan respons kebijakan yang relevan dengan sektor kripto.

Matriks ini bertujuan untuk membantu pembuat kebijakan dan pakar mengidentifikasi dan menavigasi risiko yang ditimbulkan oleh mata uang kripto dengan lebih baik dan menciptakan strategi yang relevan untuk menahan dan mengelola risiko tersebut.

Penipuan dan Keamanan Siber

Area yang menjadi perhatian utama mencakup kerentanan struktural dalam ekosistem kripto, risiko penularan antara keuangan tradisional dan kripto, risiko operasional, arbitrase peraturan, transparansi terbatas, dan ketersediaan data.

“Kerentanan yang melekat pada industri kripto terhadap penipuan, ancaman keamanan siber, dan risiko teknologi membuat industri kripto menghadapi berbagai ancaman eksternal,” ujar IMF.

 


Buku Besar Terjamin

Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)

Risiko likuiditas, risiko integritas pasar, dan risiko hukum dan perlindungan konsumen juga menimbulkan tantangan signifikan bagi industri kripto.

Buku Besar Terjamin (Secured Ledger)

Para peserta yang mengandalkan catatan kliring dan penyelesaian transaksi keuangan yang aman dan transparan yang disediakan oleh teknologi buku besar terdistribusi akan memitigasi beberapa risiko yang diamati, namun menimbulkan tantangan regulasi, kata IMF.

Apa yang IMF pandang sebagai potensi risiko untuk dinilai, adalah apa yang menurut para pendukung cryptocurrency akan membuat sistem keuangan menjadi lebih efisien dan mudah diakses.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Analis Sebut Hanya Ada Sedikit Katalis Positif Kerek Harga Bitcoin

Kripto
Kemampuan industri kripto bertahan, bahkan secara perlahan kembali tumbuh setelah mengalami kejatuhan beberapa waktu lalu telah menimbulkan optimisme bagi para investor dan menganggap investasi kripto masih cukup menjanjikan.

Sebelumnya diberitakan, dalam beberapa hari pada awal Oktober 2023, bitcoin (BTC) mengalami gejolak harga yang signifikan. Namun, memasuki pekan kedua Oktober harga Bitcoin lainnya dan kripto keseluruhan alami penurunan. 

Penurunan ini sedikit menimbulkan kekhawatiran akan pertanda momen "Uptober" yang mungkin belum terjadi dalam waktu dekat. Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan saat ini hanya ada sedikit katalis yang dapat menggerakan Bitcoin lebih tinggi. 

Fyqieh menyebut penurunan dapat disimpulkan adanya lonjakan imbal hasil obligasi (treasury yields) AS yang membuat dolar naik, sehingga mengurangi permintaan akan investasi berisiko. Selain itu, kekhawatiran terkait dengan peluncuran ETF Ethereum Futures yang kurang memuaskan dari sisi volume perdagangan transaksi. 

“Kinerja yang kurang impresif dari ETF Ether ini mungkin telah memadamkan harapan terkait aliran masuk dana ke ETF Bitcoin spot di masa depan. Selain itu, masih ada ketidakpastian yang menggantung seputar waktu dan peluang persetujuan dari SEC untuk produk-produk tersebut,” kata Fyqieh dalam siaran pers, dikutip Senin (9/10/2023).

Kebijakan The FedFyqieh menambahkan, kepercayaan investor pada Bitcoin telah terguncang oleh peristiwa di dunia keuangan konvensional, terutama berkaitan dengan kebijakan The Fed Amerika Serikat. 

Data terbaru tentang pasar tenaga kerja AS yang dirilis pada 3 Oktober menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah lowongan pekerjaan, yang pada gilirannya meningkatkan ekspektasi terkait kemungkinan tindakan kontraktif dari The Fed.


Pergerakan Bitcoin

Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Ketua The Fed, Jerome Powell, sebelumnya telah meramalkan kemungkinan respons kebijakan moneter jika situasi pasar tenaga kerja tidak membaik. Akibatnya, para pelaku pasar sekarang memperkirakan peluang kenaikan suku bunga sebesar 30 persen pada pertemuan bulan November, yang merupakan lonjakan dari angka 16 persen hanya satu minggu sebelumnya, menurut data dari CME FedWatch Tool. 

Meski melemah, tapi Bitcoin sudah mulai bergerak menuju bulan perdagangan baru setelah mengalahkan sejarah pada bulan lalu, mengungguli S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average yang naik pada September pertama dalam tujuh tahun. Sejarah menunjukkan bahwa kinerja yang lebih baik dapat berlanjut pada bulan Oktober. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya