Goldman Sachs Tambah Investasi Bitcoin Hampir 90%

Goldman Sachs juga menambah investasi di Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC), dengan kepemilikan sebesar USD 288 juta.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 13 Feb 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 06:00 WIB
Goldman Sachs Tambah Investasi Bitcoin Hampir 90%
Raksasa perbankan investasi, Goldman Sachs semakin memperbesar eksposurnya terhadap Bitcoin dengan meningkatkan kepemilikan dalam ETF Bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa perbankan investasi, Goldman Sachs semakin memperbesar eksposurnya terhadap Bitcoin dengan meningkatkan kepemilikan dalam ETF Bitcoin hampir 90%, menurut laporan terbaru yang disampaikan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). 

Dalam laporan yang dirilis pada 12 Februari, yang mencakup data kuartal keempat 2024, Goldman Sachs kini memegang saham di iShares Bitcoin Trust ETF (IBIT) senilai USD 1,27 miliar atau setara dengan 24.077.861 lembar saham. 

Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 88% dibandingkan periode sebelumnya pada Juli-September 2024.

ETF iShares Bitcoin Trust dirancang untuk memberikan akses bagi investor institusional ke Bitcoin tanpa perlu membeli dan menyimpan aset kripto secara langsung. Selain IBIT, Goldman Sachs juga meningkatkan investasinya di Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC), dengan kepemilikan sebesar USD 288 juta atau 3.530.486 lembar saham, naik 105% dari kuartal sebelumnya. 

FBTC juga berfungsi sebagai sarana investasi bagi institusi untuk mendapatkan eksposur terhadap pergerakan harga Bitcoin dengan regulasi yang lebih jelas.

Penyesuaian Investasi dan Arus Keluar ETF Bitcoin

Tak hanya meningkatkan kepemilikan, Goldman Sachs juga melakukan penyesuaian strategi investasinya dengan mengurangi atau menutup posisi di beberapa ETF Bitcoin lainnya. 

Meski begitu, per 31 Desember 2024, bank investasi ini tetap memiliki opsi beli IBIT senilai USD 157 juta, opsi jual IBIT sebesar USD 527 juta, serta opsi jual FBTC senilai USD 84 juta.

Sementara itu, pasar ETF spot Bitcoin mengalami arus keluar yang cukup besar. Pada 10 Februari, total dana yang ditarik mencapai USD 186,3 juta, dengan arus keluar terbesar berasal dari Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) sebesar USD 136,1 juta, diikuti oleh ARK 21Shares Bitcoin ETF (ARKB) dengan US 34,0 juta, serta Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) sebesar $46,3 juta. 

 

Penarikan Dana

Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Thought Catalog)... Selengkapnya

Beberapa ETF lain seperti Valkyrie Bitcoin Fund (BRRR) dan VanEck Bitcoin Trust (HODL) juga mengalami arus keluar, meskipun dalam jumlah lebih kecil.

Dalam seminggu terakhir, penarikan dana terbesar terjadi pada 3 Februari dengan total USD 234,4 juta dalam sehari. Sejak diluncurkan, iShares Bitcoin Trust (IBIT) yang dikelola BlackRock telah mengumpulkan 40.850 BTC, sementara Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) memiliki 12.644 BTC, dan Bitwise Bitcoin ETF (BITB) mengelola 2.315 BTC. 

Di sisi lain, Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) terus mengalami penarikan besar dengan total arus keluar mencapai 21.952 BTC, akibat investor yang lebih memilih ETF lain dengan biaya lebih rendah.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Harga Bitcoin Masih Lesu Menunggu Sentimen The Fed

Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)... Selengkapnya

Sebelumnya, pasar akan mencermati sejumlah sentimen yang dapat pengaruhi aset tradisional dan kripto. Salah satu sentimen pernyataan Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell.

Bitcoin sempat terperosok di bawah USD 95.000 pada 9 Februari setelah laporan muncul China akan menerapkan tarif pada impor energi dari Amerika Serikat (AS), termasuk minyak mentah dan gas alam cair. Demikian mengutip dari keterangan resmi, Rabu (12/2/2025).

Namun, respons cepat Presiden AS Donald Trump yang menetapkan tarif 25% pada impor baja dan aluminium berhasil mendorong pemulihan Bitcoin ke level USD 97.838 pada 11 Februari pukul 08.00 WIB.

Ethereum Mencuri Perhatian Investor

Di sisi lain, Ethereum (ETH) menjadi aset yang lebih diminati pekan lalu. Investor tampaknya melihat peluang beli setelah harga ETH anjlok ke sekitar USD 2.100. Data dari SosoValue menunjukkan perdagangan ETF Ethereum spot di AS menarik arus masuk sebesar USD 420 juta, melampaui aliran dana ke ETF Bitcoin untuk pertama kalinya tahun ini.

Saat ini, ethereum diperdagangkan di kisaran USD 2.670, masih 45% di bawah rekor tertingginya di November 2021 sebesar USD 4.878.

Sementara itu, perdagangan ETF spot Bitcoin di AS tetap menunjukkan arus masuk positif sebesar USD 203,54  juta selama periode 3-7 Februari 2025, meskipun investor tetap berhati-hati terhadap aset berisiko di tengah ketidakpastian global akibat kebijakan tarif AS.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya