Goldman Sachs Kerek Harga Emas pada 2025, Jadi Level Segini

Bila ketidakpastian atas kebijakan ekonomi terus lanjut, termasuk tarif dagang, harga emas batangan dapat mencapai USD 3.300 per ounce.

oleh Agustina Melani Diperbarui 19 Feb 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 12:00 WIB
Goldman Sachs Kerek Harga Emas pada 2025, Jadi Level Segini
Goldman Sachs Group menaikkan target emas pada akhir 2025. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Goldman Sachs Group menaikkan target emas pada akhir 2025 menjadi USD 3.100 per ounce. Target harga emas itu didorong pembelian oleh bank sentral dan arus masuk dana yang diperdagangkan di bursa atau exchange traded fund yang didukung emas batangan.

Mengutip Yahoo Finance, ditulis Rabu (19/2/2025), permintaan bank sentral mungkin mencapai rata-rata 50 ton per bulan, lebih dari yang diperkirakan sebelumnya, demikian disampaikan analis Lina Thomas dan Daan Struyven dalam sebuah catatan.

Jika ketidakpastian atas kebijakan ekonomi terus berlanjut, termasuk pada tarif dagang, emas batangan dapat mencapai USD 3.300 per ounce karena posisi spekulatif yang lebih tinggi. Berdasarkan perhitungan, angka terakhir menyiratkan kenaikan tahunan sebesar 26 persen.

Logam mulia telah meroket, mencetak rekor berturut-turut dalam tujuh minggu yang dibangun dari lonajakn tahun lalu.

Kenaikan harga emas itu didorong peningkatan pembelian oleh bank sentral, serangkaian pemangkasan suku bunga dari the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) dan baru-baru ini meningkatnya kekhawatiran investor atas pengumuman tarif dagang yang menganggu dari Presiden AS Donald Trump.

"Kami tegaskan kembali rekomendasi perdagangan go for gold,” tulis Thomas dan Struyven.

Analis itu melihat nilai lindung nilai yang signifikan dalam posisi emas jangka panjang karena potensi peningkatan ketegangan perdagangan.

"Selain itu, ketakutan inflasi dan risiko fiskal dapat mendorong bank sentral, terutama yang memegang cadangan treasury AS yang besar untuk membeli lebih banyak emas,” demikian seperti dikutip.

 

 

Prospek Harga Emas

(Ilustrasi harga emas dunia by Freepik)
(Ilustrasi harga emas dunia by Freepik)... Selengkapnya

Prospek yang lebih bullish yang muncul setelah Goldman Sachs mendorong kembali perkiraan akhir tahun di posisi USD .3.000 bulan lalu, ikuti pembelian sektor resmi yang diperkirakan sebesar 108 ton pada Desember, menurut analis.

Di sisi lain, akan ada “dorongan bertahap” pada kepemilikan ETF. Hal ini asal ditopang pemangkasan suku bunga the Fed sebanyak dua kali.

“Prakiraan yang direvisi itu sejalan dengan sejumlah prediksi bullish lainnya dari bank-bank terkemuka. Di antaranya Citigroup Inc, mengatakan pada awal Februari, kalau harga emas berpotensi mencapai USD 3.000 per ounce dalam waktu tiga bulan. Hal ini didorong ketegangan geopolitik dan perang dagang yang dipicu oleh Donald Trump sehingga tingkatkan permintaan safe haven.

Akumulasi bank sentral telah menjadi tema utama di pasar emas batangan global selama beberapa kuartal terakhir. Di Asia, Bank Sentral China memperluas kepemilikannya selama tiga bulan berturut-turut pada Januari. Pembeli resmi lainnya termasuk Polandia dan India, menurut World Gold Council.

Kepemilikan dalam ETF yang didukung emas batangan juga telah meningkat, meskipun angka totalnya masih jauh di bawah puncak yang dicapai pada 2020, selama pandemi. Sejauh ini pada 2025, dana tersebut telah naik sekitar 1%, menurut penghitungan Bloomberg.

Harga emas spot diperdagangkan mendekati USD2.912 per ounce, setelah mencetak rekor di atas USD 2.942 minggu lalu. Harga telah melonjak sekitar 45% selama 12 bulan terakhir, melampaui kenaikan 18% yang dicatat oleh pengukur saham global.

Harga Emas Makin berkilau Dampak Trump Mau Naikkan Tarif Mobil Impor

Harga Emas Dunia Hari Ini: Foto: Freepik/Wirestock
Harga Emas Dunia Hari Ini: Foto: Freepik/Wirestock... Selengkapnya

Sebelumnya, harga emas dunia naik pada perdagangan hari Senin karena dolar Amerika Serikat (AS) melemah. Saat ini investor tengah menanti rincian lebih lanjut tentang rencana aturan tarif dari Presiden AS Donald Trump, yang dapat memicu perang dagang.

Mengutip CNBC, Selasa (18/2/2025), harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi USD 2.899,73 per ons pada pukul 03.13 GMT. Harga emas sempat mencetak rekor tertinggi di USD 2.942,70 pada 11 Februari.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD 2.912,50 per ons.

Indeks dolar AS yang merupakan alat yang mengukur nilai tukar dolar AS dengan sejumlah mata uang utama dunia lainnya, berada di dekat level terendah dua bulan karena para pelaku pasar menilai data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan baru-baru ini.

Dolar AS yang melemah membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Perang Tarif 

Analis senior OANDA untuk Asia Pasifik Kelvin Wong menjelaskan, pelemahan dolar AS dan ketidakpastian mengenai bagaimana Presiden Trump akan mengenakan kebijakan tarif kepada mitra dagang utama menjadi pendukung kenaikan harga emas.

 

Perundingan Rusia

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Pada Jumat lalu, Donald Trump masih berpegang teguh pada janjinya untuk menerapkan tarif tinggi untuk barang-barang impor yang merugikan AS, Trump berencana untuk memberikan pungutan tarif impor mobil tinggi dan akan segera diberlakukan pada 2 April.

Perundingan Rusia

Sementara itu, pejabat senior pemerintahan Trump akan memulai perundingan damai dengan negosiator Rusia dan Ukraina di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang.

"Jika perundingan antara pejabat AS dan Rusia meningkatkan peluang tercapainya kesepakatan damai yang mengakhiri perang, permintaan pembelian aset safe haven dapat berkurang, yang dapat menyebabkan emas kehilangan sebagian dorongannya," kata kepala analis pasar KCM Trade Tim Waterer.

"Namun dengan pembicaraan tarif dan inflasi yang masih menjadi kekhawatiran bagi investor, emas masih dapat menguat meskipun arus aset safe haven surut." tambah dia.

Emas batangan dipandang sebagai lindung nilai tradisional terhadap kenaikan harga dan ketidakpastian geopolitik.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya