Rencana Cadangan Kripto AS Tak Sanggup Dorong Harga Bitcoin

Antusiasme investor terhadap rencana Donald Trump membentuk cadangan kripto strategis berubah menjadi skeptisisme pada hari Senin.

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 04 Mar 2025, 12:14 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 12:14 WIB
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. Antusiasme investor terhadap rencana Donald Trump membentuk cadangan kripto strategis berubah menjadi skeptisisme pada hari Senin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Antusiasme investor terhadap rencana Donald Trump membentuk cadangan kripto strategis berubah menjadi skeptisisme pada hari Senin. Ketidakpastian ini menyebabkan harga mata uang kripto turun tajam, diperparah dengan kekhawatiran kebijakan tarif 25% yang akan diterapkan AS terhadap Meksiko dan Kanada.

Sebelumnya, Trump mengumumkan melalui Truth Social bahwa cadangan kripto AS akan mencakup token XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA), selain Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). 

Pengumuman ini sempat mendorong lonjakan harga kripto, memberikan sedikit kelegaan setelah bulan terburuk bagi pasar sejak 2022. Namun, dimasukkannya tiga token yang kurang populer memicu pertanyaan investor mengenai tujuan dan manfaat rencana tersebut.

Aksi Jual Melanda

Pada sore hari di New York, semua aset kripto yang disebutkan Trump mengalami penurunan signifikan. Aksi jual ini terjadi bersamaan dengan penurunan aset berisiko lainnya, menyebabkan Indeks Nasdaq 100 yang didominasi saham teknologi turun lebih dari 2%. Sebagian besar keuntungan yang diperoleh kripto pada hari Minggu akhirnya menguap.

Sepanjang Februari, pasar kripto sudah menghadapi tekanan besar, dengan Indeks Kripto Bloomberg Galaxy anjlok hampir 28%. Kondisi ini semakin membebani Trump, yang kembali ke Gedung Putih di tengah dukungan besar dari industri kripto. 

Bahkan pelonggaran regulasi oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terhadap aset digital belum mampu menghentikan aksi jual besar-besaran. Banyak analis menilai bahwa kebijakan tarif Trump serta langkah agresifnya dalam membongkar program pemerintah menambah ketidakpastian di pasar.

"Bagi seorang presiden yang senang menjadi pahlawan pasar, kinerja aset berisiko minggu lalu sama sekali tidak menginspirasi. Perhitungan politiknya jelas Trump membutuhkan kemenangan sebelum peringkat persetujuannya mulai menurun, metrik yang mungkin dianggapnya sangat pribadi,” kata QCP Capital dalam catatan, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (4/3/2025).

Di tengah ketidakpastian ini, David Sacks kepala kebijakan kripto yang akan memimpin KTT industri pertama di Gedung Putih mengumumkan melalui platform X bahwa ia telah menjual seluruh aset kriptonya, termasuk Bitcoin, Ethereum, dan SOL, sebelum pemerintahan Donald Trump resmi dimulai pada Januari.

 

Promosi 1

Harga Kripto Terjun Bebas

Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)
Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Pada Senin, 3 Maret 2025, harga Bitcoin turun hampir 9% ke kisaran USD 86.000, sementara Ethereum merosot sekitar 16%. XRP yang sempat melonjak 32% pada hari Minggu kini anjlok 18%. SOL dan ADA juga mengalami penurunan tajam, masing-masing turun sekitar 19%.

Aksi jual semakin deras setelah Trump menyatakan di Gedung Putih tidak ada ruang tersisa bagi Meksiko atau Kanada untuk bernegosiasi mengenai tarif 25% yang akan mulai berlaku pada hari Selasa. Pernyataan ini memperburuk kekhawatiran investor dan semakin menekan harga kripto.

 

Kurangnya Kejelasan Mengenai Cadangan Kripto

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, dalam pernyataan awal mengenai rencana cadangan kripto pada Januari, Gedung Putih menyatakan persediaan ini berpotensi berasal dari mata uang kripto yang disita secara sah oleh Pemerintah Federal melalui upaya penegakan hukumnya. 

Sejauh ini, Bitcoin adalah aset digital yang paling sering disita oleh pemerintah dalam berbagai operasi penegakan hukum, termasuk kasus Silk Road yang terkenal.

Namun, kurangnya detail mengenai bagaimana cadangan ini akan dibuat dan dikelola mengecewakan investor, yang berujung pada aksi jual besar-besaran sepanjang Februari.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya