Kedua Kaki Diamputasi, Semakin Memotivasi Keisha Green Memaksimalkan Kemampuannya

Dari kecelakaan tersebut, kakinya harus diamputasi bilateral. Saat mengalami kecelakaan tersebut, ia tahu bahwa ia akan kehilangan kedua kakinya.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 04 Des 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2020, 15:00 WIB
Keisha Green dengan kaki amputasi
Keisha Green. Foto: Instagram @iamkeishagreen

Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan yang menimpa Keisha Green hingga kaki amputasi mengubah hidupnya, namun ia percaya Tuhan memiliki rencana untuknya.

Green lahir di Syracuse, N.Y. Ia dibesarkan oleh seorang ibu tunggal. Ia tumbuh dalam kemiskinan tetapi dalam lingkungan yang harmonis. Ia putus sekolah saat SMA, tepatnya saat usianya 16 tahun pada tahun 1999, karena tengah hamil anak sulungnya dan tidak dapat menemukan layanan penitipan anak untuknya.

Ia akhirnya mendapatkan GED-nya (ijazah setara SMA) pada tahun 2001. Kemudian pada tahun 2010, ia bersama ketiga putranya pindah ke Atlanta.

Namun pada tahun 2013 sebuah kecelakaan mobil mengubah hidupnya. Dari kecelakaan tersebut, kakinya harus diamputasi bilateral. Saat mengalami kecelakaan tersebut, ia tahu bahwa ia akan kehilangan kedua kakinya. Namun yang ia khawatirkan bukan tentang itu, ia lebih mengkhawatirkan bagaimana ia melanjutkan hidup sebagai ibu dari tiga anak.

Green mengatakan caranya melalui semua itu yaitu dengan percaya kepada Tuhan dan rencana-Nya. Selain itu, ia bersedia untuk belajar dan melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda dari cara yang ia gunakan sebelumnya. "Hanya karena saya terbiasa melakukannya dengan satu cara, bukan berarti saya tidak dapat melakukannya dengan cara yang berbeda," kata Green kepada AmsterdamNews.

Tenaga medis yang merawatnya ketika itu mengatakan bahwa Green sempat mengalami koma dan harus menggunakan aat bantu napas selama dua hari. Namun menurut Green, saat itu ia sedang bersama Tuhan, bahwa Tuhan memberinya pandangan sekilas ke masa depannya dan ia mendengar Tuhan berkata, "Kakimu tidak cukup kuat untuk membawamu ke musim depan."

 

Simak Video Berikut Ini:

Terbangun dari koma

Keisha Green Keisha Green dengan kaki amputasi
Keisha Green. Foto: Instagram @iamkeishagreen

Setelah terbangun dari komanya, ia menemukan apa yang Tuhan maksud dan ia percaya bahwa Tuhan membuatnya untuk memberi dampak dan menginspirasi orang. "Saya percaya Tuhan telah memberi saya hadiah untuk berubah dari suatu barang rusak dan menggunakannyalebih maksimal meskipun dengan cara yang berbeda. Untuk tidak melihat dari sisi negatif, tetapi lebih melihat sisi positifnya," kata Greenn.

"Saya menjalani hidup setiap hari dengan sangat berbeda tetapi juga sukses dan mampu mmenunjukkan pada dunia bahwa meskipun Anda berbeda, tapi itu tidak berarti akhir untuk Anda."

Sejak 2013, Green telah menjadi motivator hidup, telah menulis dua buku, dan merupakan seorang investor real estate yang berfokus pada penyediaan properti mewah untuk komunitas yang diamputasi. Hingga kini ia memiliki dua properti komersial, yaitu salon suite dan spa medis, di Atlanta. Akhir-akhir ini ia disibukkan dengan webinar kesuksesan salon suite. Ia sangat bersemangat untuk membantu wanita memulai bisnis mereka di industri salon suite dan spa.

Keisha Green adalah contoh sempurna untuk tidak membiarkan tantangan dan ketakutan menghalangi Anda dari tujuan Anda. Dia adalah contoh wanita pekerja keras yang mungkin berbeda tetapi termotivasi untuk mencapai mimpinya.

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati
Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya