Liputan6.com, Jakarta Nabil Dhiya Ulhaq A’isy adalah penyandang Down Syndrome asal Garut Jawa Barat yang aktif di dunia olahraga khususnya cabang atletik.
Menurut Popi Wargani (52), ibu Nabil, minat sang anak dalam menekuni dunia olahraga berawal ketika mereka jalan-jalan ke lapangan tempat para siswa reguler berlatih olahraga.
Baca Juga
“Kita mengetahui bahwa Nabil suka di dunia olahraga saat kami ajak jalan dulu ke lapangan olahraga dan melihat teman-teman kelas reguler melakukan olahraga atletik, nah sejak saat itu Nabil mulai menyukai olahraga,” ujar Popi kepada kanal Disabilitas Liputan6.com melalui pesan suara ditulis Sabtu (24/4/2021).
Advertisement
Selain melihat langsung di lapangan, Nabil juga sering menonton video tentang olahraga terutama lari di ponsel pintar. Hal ini turut meningkatkan minatnya untuk masuk ke dunia olahraga, tambah Popi.
Setelah masuk dunia olahraga sejak kelas 6 SD, Nabil menunjukkan berbagai perkembangan salah satunya rasa percaya diri yang meningkat.
“Perkembangannya salah satunya adalah dia jadi percaya diri. Mau menang ataupun kalah dia tetap percaya diri karena itu olahraga kesenangannya.”
Selain itu, remaja yang kini berusia 19 itu juga terlatih untuk mengetahui bahwa pertandingan itu keras. Makanya, ia harus berlatih seminggu tiga kali.
Simak Video Berikut Ini
Prestasi Nabil
Popi juga menjabarkan berbagai prestasi yang telah Nabil raih selama menekuni dunia atletik. Prestasi-prestasi tersebut yakni:
-Juara 1 lomba lari jarak pendek pada peringatan Hari Sindroma Down Dunia (HSDD) tingkat Kabupaten Garut.
-Masuk tim Kabupaten Garut cabang olahraga atletik 2018.
-Ikut serta dalam Pertandingan Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) tingkat Jawa Barat di Gor Pajajaran Bandung.
-Masuk tim National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) cabang olahraga atletik mewakili Kabupaten Garut untuk Peparda tingkat Jawa Barat di Bogor.
Dalam memberi dorongan untuk sang buah hati, Popi selalu mengajaknya melihat contoh orang yang semangat berlatih dan mengatakan bahwa ini akan menjadi semangat juga bagi Nabil. Cara lain dalam menyemangati Nabil adalah dengan selalu mengantarnya setiap ada jadwal latihan.
“Sempat juga (Nabil) bosan, tapi itu wajar karena anak berkebutuhan khusus mood-nya kadang naik kadang turun, tapi itu tidak lama karena cepat dikembalikan lagi oleh kita keluarganya, atau dianya sendiri yang kembali semangat untuk latihan,” kata Popi.
Walau demikian, rasa malas yang menyerang Nabil sangat jarang datang, lanjut Popi. Nabil cenderung lebih banyak semangatnya ketimbang malasnya, tutup Popi.
Advertisement