Pengertian Ijab Kabul
Liputan6.com, Jakarta Ijab kabul merupakan inti dari prosesi akad nikah dalam pernikahan Islam. Secara bahasa, ijab berarti "penyerahan" sedangkan kabul berarti "penerimaan". Dalam konteks pernikahan, ijab adalah pernyataan dari wali pengantin wanita untuk menikahkan putrinya kepada calon suami. Sementara kabul adalah pernyataan penerimaan dari calon suami atas ijab tersebut.
Jumhur ulama mendefinisikan ijab sebagai ucapan yang keluar dari wali perempuan atau yang mewakilinya. Sedangkan kabul adalah perkataan yang menunjukkan kerelaan dari pihak calon suami untuk menikahi calon istri. Ijab kabul menjadi penanda resmi bersatunya dua insan dalam ikatan pernikahan yang sah menurut syariat Islam.
Advertisement
Prosesi ijab kabul memiliki kedudukan yang sangat penting dan menjadi salah satu rukun nikah. Tanpa adanya ijab kabul yang sah, maka pernikahan dianggap tidak sah pula secara agama. Oleh karena itu, pelaksanaan ijab kabul harus dilakukan dengan benar sesuai ketentuan syariat.
Advertisement
Ijab kabul bukan sekadar formalitas, melainkan merupakan bentuk perjanjian suci dan komitmen antara kedua mempelai di hadapan Allah SWT. Melalui ijab kabul, kedua mempelai menyatakan kesediaan untuk mengemban amanah pernikahan dengan segala hak dan kewajibannya. Ijab kabul juga menjadi penanda dimulainya kehidupan baru sebagai suami istri yang halal.
Syarat Sah Ijab Kabul
Agar ijab kabul dianggap sah secara syariat, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di antaranya:
- Adanya pernyataan menikahkan dari wali
- Adanya pernyataan penerimaan dari calon mempelai pria
- Menggunakan kata-kata nikah, tazwij, atau terjemahan dari keduanya
- Antara ijab dan kabul harus bersambung, tidak terputus
- Orang yang terkait ijab kabul tidak sedang ihram haji/umrah
- Majelis ijab kabul harus dihadiri minimal 4 orang: calon suami, wali, dan 2 orang saksi
- Ijab kabul dilakukan oleh dua orang yang memenuhi syarat
Selain itu, ada beberapa ketentuan lain terkait keabsahan ijab kabul, yaitu:
- Ijab kabul harus jelas maknanya dan dimengerti oleh para pihak
- Harus ada kesesuaian antara ijab dan kabul
- Ijab kabul tidak dikaitkan dengan tempo waktu atau syarat tertentu
- Ijab kabul dilakukan dalam satu majelis yang sama
- Kedua pihak dapat mendengar dengan jelas pernyataan masing-masing
Penting untuk memastikan semua syarat di atas terpenuhi agar ijab kabul sah secara agama. Jika ada syarat yang tidak terpenuhi, maka keabsahan pernikahan bisa dipertanyakan. Oleh karena itu, sebaiknya prosesi ijab kabul dipimpin oleh penghulu atau orang yang memahami hukum pernikahan Islam dengan baik.
Advertisement
Bacaan Ijab Kabul dalam Bahasa Arab
Berikut adalah contoh bacaan ijab kabul dalam bahasa Arab beserta artinya:
Bacaan Ijab (diucapkan wali):
أنكحتك وزوجتك موكلتي (اسم العروس) على الصداق المعلوم
Arab latin: Ankahtuka wa zawwajtuka muwakkilati (nama pengantin perempuan) 'alash-shadaaqil ma'luum.
Artinya: "Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak perempuan saya (nama pengantin perempuan) dengan mahar yang telah disepakati."
Bacaan Kabul (diucapkan pengantin pria):
قبلت نكاحها وتزويجها لنفسي بالصداق المذكور
Arab latin: Qabiltu nikaahaha wa tazwiijaha linafsi bish-shadaaqil madzkuur.
Artinya: "Saya terima nikahnya dan kawinnya (nama pengantin perempuan) untuk diri saya sendiri dengan mahar tersebut."
Bacaan di atas adalah versi singkat dan umum digunakan. Namun ada juga versi yang lebih lengkap sebagai berikut:
Ijab:
أنكحتك وزوجتك موكلتي (اسم العروس) بنت (اسم والد العروس) على الصداق المعلوم حالا
Arab latin: Ankahtuka wa zawwajtuka muwakkilati (nama pengantin perempuan) binti (nama ayah pengantin perempuan) 'alash-shadaaqil ma'luumi haalan.
Artinya: "Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak perempuan saya (nama pengantin perempuan) binti (nama ayah pengantin perempuan) dengan mahar yang telah disepakati dibayar tunai."
Kabul:
قبلت نكاحها وتزويجها لنفسي على الصداق المذكور ورضيت به والله ولي التوفيق
Arab latin: Qabiltu nikaahaha wa tazwiijaha linafsi 'alash-shadaaqil madzkuuri wa radhiitu bihi, wallaahu waliyyut taufiiq.
Artinya: "Saya terima nikahnya dan kawinnya untuk diri saya sendiri dengan mahar tersebut dan saya ridha dengannya. Dan Allah pemberi taufik."
Penggunaan bahasa Arab dalam ijab kabul dianggap lebih afdhal (utama). Namun jika ada kesulitan, diperbolehkan menggunakan bahasa lain yang dipahami oleh kedua pihak.
Bacaan Ijab Kabul dalam Bahasa Indonesia
Berikut adalah contoh bacaan ijab kabul dalam bahasa Indonesia yang umum digunakan:
Ijab (diucapkan wali):
"Saudara (nama pengantin pria) bin (nama ayah pengantin pria), saya nikahkan dan saya kawinkan Anda dengan anak perempuan saya (nama pengantin wanita) binti (nama ayah pengantin wanita) dengan mas kawin berupa (sebutkan bentuk dan jumlah mahar) dibayar tunai."
Kabul (diucapkan pengantin pria):
"Saya terima nikah dan kawinnya (nama pengantin wanita) binti (nama ayah pengantin wanita) dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."
Ada juga versi yang lebih singkat sebagai berikut:
Ijab: "Saya nikahkan Anda dengan anak saya (nama pengantin wanita) dengan mas kawin (sebutkan maharnya)."
Kabul: "Saya terima nikahnya (nama pengantin wanita) dengan mas kawin tersebut."
Penggunaan bahasa Indonesia dalam ijab kabul diperbolehkan selama maknanya jelas dan dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Yang terpenting adalah adanya pernyataan menikahkan dari wali dan pernyataan menerima dari calon suami.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bacaan ijab kabul bahasa Indonesia:
- Menyebutkan nama lengkap kedua mempelai beserta nama ayah
- Menyebutkan jenis dan jumlah mahar secara jelas
- Menggunakan kata "nikah" atau "kawin"
- Kabul harus sesuai dengan ijab yang diucapkan
- Diucapkan dengan jelas dan lantang
Penggunaan bahasa Indonesia membuat prosesi ijab kabul lebih mudah dipahami oleh semua yang hadir. Namun tetap disarankan untuk berlatih mengucapkannya agar lancar saat hari H.
Advertisement
Bacaan Ijab Kabul dalam Bahasa Lain
Selain bahasa Arab dan Indonesia, ijab kabul juga bisa dilakukan dalam bahasa daerah atau bahasa asing lainnya. Berikut beberapa contohnya:
Bahasa Sunda:
Ijab: "(Nama pengantin pria), Bapa nikahkeun hidep ka (nama pengantin wanita), putra teges bapa, kalayan nganggo mas kawin ku (sebutkan maharnya), dibayar kontan."
Kabul: "Tarima abdi nikah ka (nama pengantin wanita), putra teges Bapa, kalayan nganggo maskawin ku (sebutkan maharnya), dibayar kontan."
Bahasa Jawa:
Ijab: "Mas (nama pengantin pria) kulo nikahake lan kulo jodokake panjenengan kalihan anak kulo (nama pengantin wanita) kanthi mas kawin (sebutkan maharnya) ingkang kedah dibayar tunai."
Kabul: "Kulo tampi nikahipun (nama pengantin wanita) putri panjenengan, kagem kulo piyambak, kanthi mas kawin ingkang sampun kasebat, kulo bayar tunai."
Bahasa Inggris:
Ijab: "Mr. (nama pengantin pria) son of (nama ayah pengantin pria), I marry off my daughter, (nama pengantin wanita) to you with the agreed mahr of (sebutkan maharnya)."
Kabul: "I accept marrying your daughter, (nama pengantin wanita) with the agreed mahr."
Penggunaan bahasa daerah atau asing dalam ijab kabul diperbolehkan selama memenuhi syarat-syarat berikut:
- Maknanya jelas menunjukkan akad nikah
- Dipahami oleh kedua mempelai, wali, dan para saksi
- Tidak mengubah esensi dari ijab kabul
- Diucapkan dengan niat yang benar untuk menikah
Bahkan untuk penyandang disabilitas, ijab kabul bisa dilakukan dengan bahasa isyarat yang dipahami. Hal ini menunjukkan fleksibilitas Islam dalam memudahkan umatnya melaksanakan pernikahan yang sah.
Tata Cara Pelaksanaan Ijab Kabul
Prosesi ijab kabul merupakan puncak dari rangkaian akad nikah. Berikut adalah tata cara pelaksanaan ijab kabul yang umum dilakukan:
-
Persiapan
- Memastikan kehadiran mempelai pria, wali nikah, dan dua orang saksi
- Menyiapkan mahar yang akan diserahkan
- Memastikan kesiapan mental kedua mempelai
-
Khutbah Nikah
- Pembacaan ayat Al-Quran terkait pernikahan
- Penyampaian khutbah singkat tentang makna pernikahan
-
Pemeriksaan Berkas
- Pengecekan kelengkapan dokumen oleh penghulu
- Konfirmasi kesiapan kedua mempelai
-
Prosesi Ijab
- Wali dan mempelai pria saling berhadapan dan berjabat tangan
- Wali mengucapkan kalimat ijab
-
Prosesi Kabul
- Mempelai pria menjawab dengan kalimat kabul
- Diucapkan dengan jelas dan lantang
-
Konfirmasi Keabsahan
- Penghulu memastikan ijab kabul telah sah
- Para saksi menyatakan kesaksiannya
-
Doa Penutup
- Pembacaan doa untuk keberkahan pernikahan
- Biasanya dipimpin oleh penghulu atau tokoh agama
-
Penyerahan Mahar
- Mempelai pria menyerahkan mahar kepada mempelai wanita
- Bisa disaksikan oleh hadirin
-
Penandatanganan Dokumen
- Penandatanganan buku nikah oleh kedua mempelai
- Penandatanganan oleh wali dan para saksi
Urutan di atas bisa berbeda-beda tergantung adat dan kebiasaan setempat. Yang terpenting adalah esensi dari ijab kabul tetap terjaga. Prosesi ini biasanya berlangsung singkat, namun memiliki makna yang sangat dalam bagi kedua mempelai.
Advertisement
Makna dan Filosofi di Balik Ijab Kabul
Ijab kabul bukan sekadar formalitas dalam pernikahan Islam. Di baliknya terkandung makna dan filosofi yang mendalam, di antaranya:
-
Simbol Penyerahan Amanah
Ijab kabul melambangkan penyerahan amanah dari wali (orang tua) kepada calon suami. Ini menunjukkan beralihnya tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi sang istri.
-
Pernyataan Komitmen
Melalui ijab kabul, kedua mempelai menyatakan komitmen untuk menjalani kehidupan rumah tangga bersama. Ini menjadi janji suci di hadapan Allah dan para saksi.
-
Penghalalkan yang Sebelumnya Haram
Ijab kabul menandai berubahnya status hubungan antara laki-laki dan perempuan yang sebelumnya haram menjadi halal dalam ikatan pernikahan.
-
Perwujudan Kerelaan
Ucapan ijab dan kabul merupakan bentuk pernyataan kerelaan dari kedua belah pihak untuk menikah. Tanpa adanya paksaan atau tekanan.
-
Saksi di Hadapan Allah
Ijab kabul dilakukan dengan menyebut nama Allah, menunjukkan bahwa pernikahan adalah ibadah dan Allah menjadi saksi utama atas janji suci tersebut.
-
Pengumuman Kepada Publik
Dengan adanya ijab kabul yang disaksikan, pernikahan menjadi diketahui publik. Ini mencegah fitnah dan menunjukkan keterbukaan.
-
Simbol Kesatuan
Ijab dan kabul yang bersambung melambangkan menyatunya dua insan dalam ikatan pernikahan, menjadi satu kesatuan keluarga.
-
Penanda Dimulainya Kehidupan Baru
Ijab kabul menandai dimulainya babak baru dalam kehidupan kedua mempelai sebagai suami istri dengan segala konsekuensinya.
Memahami makna mendalam di balik ijab kabul dapat membuat prosesi pernikahan lebih bermakna. Ini bukan sekadar ritual, tapi momen sakral yang akan dikenang seumur hidup.
Tips Mempersiapkan Diri untuk Ijab Kabul
Agar prosesi ijab kabul berjalan lancar, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh calon pengantin:
-
Pelajari Bacaan dengan Seksama
Pahami makna dari setiap kata dalam ijab kabul. Latih pengucapannya berulang kali agar tidak gugup saat hari H.
-
Konsultasi dengan Penghulu
Diskusikan dengan penghulu atau tokoh agama tentang tata cara ijab kabul yang akan dilakukan. Tanyakan hal-hal yang belum dipahami.
-
Persiapkan Mental
Ijab kabul adalah momen sakral. Persiapkan mental agar bisa mengucapkannya dengan mantap dan penuh keyakinan.
-
Komunikasikan dengan Pasangan
Diskusikan dengan calon pasangan tentang prosesi ijab kabul yang akan dilakukan. Pastikan ada kesepahaman.
-
Siapkan Mahar
Pastikan mahar sudah disiapkan dan sesuai dengan yang akan disebutkan dalam ijab kabul.
-
Pilih Saksi yang Tepat
Pilih saksi yang memahami prosesi ijab kabul dan bisa dipercaya.
-
Jaga Kondisi Fisik
Jaga kesehatan dan istirahat cukup menjelang hari H agar tetap fit saat ijab kabul.
-
Niatkan dengan Ikhlas
Niatkan ijab kabul sebagai ibadah dan komitmen seumur hidup, bukan sekadar formalitas.
-
Berlatih di Depan Cermin
Latihan mengucapkan ijab kabul di depan cermin bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri.
-
Berdoa
Perbanyak doa agar diberi kelancaran dan keberkahan dalam prosesi ijab kabul dan pernikahan secara keseluruhan.
Dengan persiapan yang matang, prosesi ijab kabul bisa menjadi momen yang khidmat dan berkesan bagi kedua mempelai serta seluruh yang hadir.
Advertisement
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari saat Ijab Kabul
Dalam pelaksanaan ijab kabul, ada beberapa kesalahan yang sering terjadi dan harus dihindari, antara lain:
-
Salah Mengucapkan Nama
Pastikan nama lengkap dan nama orang tua diucapkan dengan benar. Kesalahan ini bisa membuat ijab kabul tidak sah.
-
Terburu-buru
Jangan tergesa-gesa dalam mengucapkan ijab kabul. Ucapkan dengan jelas dan perlahan agar maknanya tersampaikan.
-
Tidak Menyebutkan Mahar
Mahar harus disebutkan dalam ijab kabul. Jangan sampai terlupa karena ini bagian penting dari akad.
-
Kabul Tidak Sesuai Ijab
Pastikan kalimat kabul sesuai dengan ijab yang diucapkan. Jangan menambah atau mengurangi kata-kata.
-
Terputus Antara Ijab dan Kabul
Jangan ada jeda yang terlalu lama antara ijab dan kabul. Keduanya harus bersambung.
-
Menggunakan Bahasa Campuran
Sebaiknya gunakan satu bahasa yang dipahami semua pihak. Jangan mencampur bahasa Arab dan Indonesia misalnya.
-
Tidak Ada Saksi
Pastikan ada minimal dua orang saksi yang menyaksikan ijab kabul. Tanpa saksi, pernikahan bisa dianggap tidak sah.
-
Wali Tidak Sah
Pastikan wali yang menikahkan adalah wali yang sah menurut syariat. Jika tidak, bisa membatalkan pernikahan.
-
Mengucapkan Sambil Tertawa
Ijab kabul adalah prosesi serius. Jangan mengucapkannya sambil bercanda atau tertawa.
-
Tidak Memahami Makna
Jangan hanya menghafal tanpa memahami makna ijab kabul. Ini bisa mengurangi kekhusyukan prosesi.
Menghindari kesalahan-kesalahan di atas akan memastikan ijab kabul terlaksana dengan benar dan sah menurut syariat. Jika ragu, jangan segan untuk berkonsultasi dengan ahli atau penghulu sebelum hari H.
Pertanyaan Seputar Ijab Kabul
Berikut beberapa pertanyaan umum seputar ijab kabul beserta jawabannya:
-
Apakah ijab kabul harus menggunakan bahasa Arab?
Tidak harus. Ijab kabul bisa dilakukan dalam bahasa apa pun yang dipahami oleh kedua mempelai, wali, dan saksi. Yang terpenting adalah maknanya jelas menunjukkan akad nikah.
-
Bolehkah ijab kabul dilakukan via telepon atau video call?
Sebagian ulama membolehkan dengan syarat tertentu, namun sebaiknya dilakukan dalam satu majelis untuk menghindari perdebatan.
-
Apa yang terjadi jika lupa menyebut mahar dalam ijab kabul?
Sebaiknya diulang agar lebih sempurna. Namun jika sudah terlanjur, pernikahan tetap sah selama ada kesepakatan mahar sebelumnya.
-
Haruskah berjabat tangan saat ijab kabul?
Berjabat tangan bukan syarat sah ijab kabul, hanya tradisi. Jika ada alasan tidak bisa berjabat tangan, ijab kabul tetap sah.
-
Bolehkah wanita mengucapkan ijab?
Dalam mazhab Hanafi dibolehkan, namun mayoritas ulama berpendapat ijab harus diucapkan oleh wali.
-
Apakah harus menghafal teks ijab kabul?
Tidak harus dihafal, bisa juga dengan membaca teks. Yang penting diucapkan dengan jelas dan dipahami maknanya.
-
Bagaimana jika gugup saat mengucapkan ijab kabul?
Tarik nafas dalam-dalam dan ucapkan perlahan. Jika masih kesulitan, bisa dibantu oleh penghulu untuk mengucapkannya per kata.
-
Apakah ijab kabul bisa diwakilkan?
Bisa, dengan syarat ada surat kuasa resmi dan alasan yang dibenarkan syariat.
-
Berapa lama durasi normal prosesi ijab kabul?
Biasanya berlangsung sekitar 5-10 menit, tergantung rangkaian acara yang menyertainya.
-
Apakah boleh menambahkan janji-janji dalam ijab kabul?
Sebaiknya tidak, karena bisa mengubah esensi ijab kabul. Janji pernikahan bisa diucapkan terpisah setelah akad selesai.
Pemahaman yang benar tentang ijab kabul akan membantu prosesi pernikahan berjalan lancar dan sah menurut syariat. Jika masih ada hal yang membingungkan, jangan ragu untuk bertanya kepada ahlinya.
Advertisement
Kesimpulan
Ijab kabul merupakan inti dari prosesi akad nikah dalam pernikahan Islam. Meski singkat, namun memiliki makna yang sangat dalam sebagai penanda sahnya sebuah pernikahan. Pemahaman yang baik tentang tata cara, bacaan, dan filosofi di balik ijab kabul akan membuat momen sakral ini lebih bermakna.
Persiapan yang matang, mulai dari menghafal bacaan hingga memahami maknanya, sangat penting agar ijab kabul berjalan lancar. Jangan lupa untuk memperhatikan syarat-syarat sahnya dan menghindari kesalahan-kesalahan umum yang bisa terjadi.
Yang terpenting, ijab kabul harus dilakukan dengan ketulusan hati dan kesadaran penuh akan tanggung jawab pernikahan. Dengan demikian, prosesi ini bukan hanya formalitas, tapi benar-benar menjadi awal yang baik bagi kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Semoga panduan lengkap tentang cara ijab kabul ini bermanfaat bagi calon pengantin maupun