Apa Itu Oktan Bensin: Pengertian, Jenis, dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Mesin

Pelajari tentang apa itu oktan bensin, jenis-jenisnya, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja mesin kendaraan. Simak penjelasan lengkapnya di sini.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 21 Jan 2025, 07:29 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 07:29 WIB
apa itu oktan bensin
apa itu oktan bensin ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ketika mengisi bahan bakar di SPBU, kita sering melihat berbagai jenis bensin dengan angka oktan yang berbeda-beda seperti RON 90, 92, 95 dan sebagainya. Namun tahukah Anda apa sebenarnya arti dari angka oktan tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja mesin kendaraan? Mari kita bahas secara lengkap tentang apa itu oktan bensin dalam artikel berikut ini.

Pengertian Oktan Bensin

Oktan bensin atau bilangan oktan adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan bahan bakar bensin untuk menahan tekanan kompresi sebelum terbakar. Semakin tinggi nilai oktan, semakin tahan bahan bakar tersebut terhadap tekanan tinggi sebelum terbakar secara spontan.

Bilangan oktan diukur dengan skala 0-100, di mana 0 mewakili n-heptana yang mudah terbakar dan 100 mewakili isooktana yang lebih tahan terhadap pembakaran spontan. Jadi bensin dengan nilai oktan 92 misalnya, berarti memiliki karakteristik pembakaran yang setara dengan campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana.

Nilai oktan ini penting karena berkaitan dengan efisiensi pembakaran di dalam mesin. Bensin dengan oktan yang sesuai akan terbakar pada waktu yang tepat ketika piston berada di titik teratas, sehingga menghasilkan tenaga maksimal. Sedangkan bensin dengan oktan terlalu rendah dapat terbakar terlalu cepat (knocking) yang menurunkan performa dan berpotensi merusak mesin.

Jenis-jenis Bensin Berdasarkan Nilai Oktan

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis bensin yang dijual di SPBU dengan nilai oktan yang berbeda-beda, antara lain:

  • Premium (RON 88): Sudah tidak dijual lagi sejak 2022
  • Pertalite (RON 90): Bensin bersubsidi dengan warna hijau
  • Pertamax (RON 92): Bensin non-subsidi warna biru
  • Pertamax Turbo (RON 98): Bensin premium warna merah
  • Pertamax Racing (RON 100): Khusus untuk mobil balap

Selain Pertamina, SPBU swasta seperti Shell dan BP juga menjual bensin dengan nilai oktan serupa:

  • Shell Super (RON 92)
  • Shell V-Power (RON 95)
  • Shell V-Power Nitro+ (RON 98)
  • BP 92 (RON 92)
  • BP Ultimate (RON 95)

Semakin tinggi nilai RON (Research Octane Number), semakin baik kualitas bensin tersebut. Namun perlu disesuaikan dengan spesifikasi mesin kendaraan agar optimal.

Cara Menentukan Bilangan Oktan

Bilangan oktan bensin ditentukan melalui pengujian di laboratorium dengan metode yang disebut Research Octane Number (RON). Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan karakteristik pembakaran bensin yang diuji dengan campuran referensi isooktana dan n-heptana.

Prosesnya adalah sebagai berikut:

  1. Bensin yang akan diuji dimasukkan ke dalam mesin uji khusus dengan rasio kompresi yang dapat diatur.
  2. Rasio kompresi dinaikkan secara bertahap hingga terjadi knocking atau ketukan.
  3. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan campuran referensi isooktana dan n-heptana.
  4. Persentase isooktana dalam campuran referensi yang menghasilkan intensitas knocking yang sama dengan bensin uji menjadi nilai oktan bensin tersebut.

Misalnya jika bensin uji menghasilkan knocking yang sama dengan campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana, maka bensin tersebut memiliki nilai oktan 92.

Selain RON, ada juga metode pengujian lain yang disebut Motor Octane Number (MON). MON diuji pada kondisi mesin yang lebih berat dengan kecepatan dan suhu lebih tinggi. Nilai MON biasanya 8-10 poin lebih rendah dari RON untuk bensin yang sama.

Pengaruh Nilai Oktan Terhadap Kinerja Mesin

Nilai oktan bensin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dan efisiensi mesin kendaraan. Berikut ini beberapa pengaruh utama nilai oktan terhadap mesin:

1. Mencegah Knocking

Fungsi utama oktan tinggi adalah mencegah terjadinya knocking atau ketukan pada mesin. Knocking terjadi ketika bahan bakar terbakar sebelum waktunya, sebelum piston mencapai titik teratas. Ini menyebabkan tekanan yang tidak semestinya pada komponen mesin.

Bensin dengan oktan yang sesuai akan terbakar tepat pada waktunya, menghasilkan tenaga maksimal tanpa knocking. Mesin modern umumnya dilengkapi sensor knock yang dapat mendeteksi knocking dan menyesuaikan waktu pengapian, namun penggunaan bensin oktan rendah secara terus-menerus tetap berpotensi merusak mesin jangka panjang.

2. Meningkatkan Efisiensi Pembakaran

Bensin oktan tinggi memungkinkan mesin beroperasi pada rasio kompresi yang lebih tinggi. Ini berarti campuran bahan bakar dan udara dapat dikompresi lebih kuat sebelum dinyalakan, menghasilkan tenaga yang lebih besar dari volume bahan bakar yang sama.

Efisiensi pembakaran yang lebih baik ini juga berarti konsumsi bahan bakar yang lebih hemat dan emisi gas buang yang lebih rendah. Namun perlu diingat bahwa penggunaan bensin oktan tinggi pada mesin yang tidak dirancang untuk itu tidak akan memberikan manfaat tambahan.

3. Menjaga Kebersihan Mesin

Bensin oktan tinggi umumnya mengandung aditif pembersih yang dapat membantu menjaga kebersihan komponen mesin seperti injector dan katup. Pembakaran yang lebih sempurna juga menghasilkan lebih sedikit deposit karbon, sehingga mesin tetap bersih dan berperforma optimal lebih lama.

4. Meningkatkan Performa Mesin

Untuk mesin yang dirancang menggunakan bensin oktan tinggi, penggunaan bensin sesuai spesifikasi akan menghasilkan tenaga dan torsi maksimal. Ini terutama terasa pada mobil-mobil berperforma tinggi atau mobil turbo yang membutuhkan rasio kompresi tinggi.

Sebaliknya, penggunaan bensin oktan rendah pada mesin tersebut akan menyebabkan penurunan performa karena ECU (Engine Control Unit) akan menurunkan tekanan turbo atau mengubah waktu pengapian untuk mencegah knocking.

Tips Memilih Bensin yang Tepat

Memilih jenis bensin yang tepat untuk kendaraan Anda sangat penting untuk menjaga performa dan umur mesin. Berikut beberapa tips dalam memilih bensin:

1. Perhatikan Rekomendasi Pabrikan

Langkah pertama dan terpenting adalah mengikuti rekomendasi dari pabrikan kendaraan. Informasi ini biasanya dapat ditemukan di buku manual pemilik atau tertera di bagian dalam tutup tangki bahan bakar. Pabrikan telah melakukan riset ekstensif untuk menentukan jenis bahan bakar optimal untuk mesin mereka.

2. Kenali Rasio Kompresi Mesin

Rasio kompresi mesin menentukan kebutuhan oktan. Sebagai panduan umum:

  • Rasio kompresi < 9:1 : RON 90 (Pertalite)
  • Rasio kompresi 9:1 - 10:1 : RON 92 (Pertamax)
  • Rasio kompresi 10:1 - 11:1 : RON 95
  • Rasio kompresi > 11:1 : RON 98 (Pertamax Turbo) atau lebih tinggi

3. Pertimbangkan Usia dan Kondisi Mesin

Mesin yang lebih tua atau memiliki kilometer tinggi mungkin membutuhkan bensin dengan oktan lebih tinggi untuk mencegah knocking. Jika Anda mendengar suara ketukan dari mesin, coba beralih ke bensin dengan oktan yang lebih tinggi.

4. Evaluasi Pola Penggunaan

Jika Anda sering berkendara di daerah panas atau sering membawa beban berat, penggunaan bensin oktan lebih tinggi bisa membantu menjaga performa mesin. Begitu juga jika Anda sering berkendara jarak jauh di jalan tol.

5. Jangan Berlebihan

Menggunakan bensin dengan oktan jauh lebih tinggi dari yang dibutuhkan mesin tidak akan memberikan manfaat tambahan dan hanya membuang uang. Misalnya, menggunakan RON 98 pada mesin yang hanya membutuhkan RON 92.

6. Konsistensi Penggunaan

Usahakan untuk konsisten menggunakan jenis bensin yang sama. Pergantian jenis bensin yang terlalu sering, terutama dari oktan tinggi ke rendah, dapat memengaruhi performa mesin.

7. Perhatikan Performa dan Konsumsi BBM

Setelah mengganti jenis bensin, perhatikan apakah ada perubahan pada performa mesin dan konsumsi BBM. Ini bisa menjadi indikator apakah bensin tersebut cocok untuk kendaraan Anda.

Mitos dan Fakta Seputar Oktan Bensin

Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman umum seputar oktan bensin. Mari kita bahas beberapa di antaranya:

Mitos 1: Bensin Oktan Tinggi Selalu Lebih Baik

Fakta: Tidak selalu. Bensin oktan tinggi hanya bermanfaat jika mesin kendaraan memang dirancang untuk menggunakannya. Menggunakan bensin oktan lebih tinggi dari yang dibutuhkan tidak akan meningkatkan performa atau efisiensi, justru hanya membuang uang.

Mitos 2: Bensin Oktan Tinggi Membuat Mesin Lebih Bersih

Fakta: Sebagian benar. Bensin oktan tinggi memang sering mengandung aditif pembersih, tapi efek pembersihan ini juga ada pada bensin oktan rendah modern. Perbedaannya mungkin tidak signifikan untuk penggunaan normal.

Mitos 3: Mencampur Bensin Oktan Tinggi dan Rendah Merusak Mesin

Fakta: Tidak benar. Mencampur bensin dengan oktan berbeda tidak akan merusak mesin. Hasilnya hanya akan menjadi bensin dengan nilai oktan rata-rata dari keduanya.

Mitos 4: Bensin Oktan Tinggi Membuat Mobil Lebih Irit

Fakta: Tidak selalu. Pada mesin yang dirancang untuk bensin oktan rendah, penggunaan bensin oktan tinggi tidak akan meningkatkan efisiensi bahan bakar secara signifikan.

Mitos 5: Bensin Oktan Rendah Pasti Merusak Mesin Modern

Fakta: Tidak selalu benar. Mesin modern dilengkapi sistem yang dapat menyesuaikan dengan oktan rendah, meski mungkin dengan sedikit penurunan performa. Namun, penggunaan jangka panjang tetap tidak dianjurkan.

Perkembangan Teknologi Bensin Ramah Lingkungan

Seiring meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari penggunaan bahan bakar fosil, industri minyak terus mengembangkan teknologi bensin yang lebih ramah lingkungan. Beberapa perkembangan terkini meliputi:

1. Bensin Bebas Timbal

Penghapusan timbal (TEL) sebagai aditif anti-ketukan merupakan langkah besar dalam mengurangi emisi beracun. Saat ini, hampir semua negara telah melarang penggunaan bensin bertimbal.

2. Pengurangan Kandungan Sulfur

Bensin dengan kandungan sulfur rendah atau ultra-rendah (ULSG) telah menjadi standar di banyak negara maju. Ini membantu mengurangi emisi sulfur dioksida yang berkontribusi pada hujan asam.

3. Penambahan Etanol

Pencampuran etanol berbasis tanaman ke dalam bensin (seperti E10 atau E85) membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan dapat menurunkan emisi karbon.

4. Teknologi Aditif Baru

Pengembangan aditif baru yang lebih efektif dalam meningkatkan oktan dan membersihkan mesin, sekaligus ramah lingkungan.

5. Bensin Sintetis

Penelitian sedang dilakukan untuk mengembangkan bensin sintetis yang diproduksi dari sumber terbarukan atau bahkan dari CO2 yang ditangkap dari atmosfer.

Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar Oktan Bensin

1. Apakah menggunakan bensin oktan lebih tinggi dari rekomendasi akan merusak mesin?

Tidak, menggunakan bensin dengan oktan lebih tinggi tidak akan merusak mesin. Namun, ini juga tidak memberikan manfaat tambahan dan hanya membuang uang.

2. Bagaimana jika saya menggunakan bensin oktan lebih rendah dari rekomendasi?

Penggunaan sesekali mungkin tidak langsung merusak mesin modern, tapi dapat menyebabkan knocking, penurunan performa, dan konsumsi BBM yang lebih boros. Penggunaan jangka panjang tidak dianjurkan karena dapat merusak mesin.

3. Apakah bensin oktan tinggi membuat mobil lebih bertenaga?

Hanya jika mobil Anda memang dirancang untuk bensin oktan tinggi. Pada mobil yang dirancang untuk bensin oktan rendah, tidak akan ada peningkatan tenaga yang signifikan.

4. Mengapa harga bensin oktan tinggi lebih mahal?

Bensin oktan tinggi lebih mahal karena proses produksinya yang lebih kompleks dan penggunaan aditif khusus untuk meningkatkan nilai oktan.

5. Apakah bensin oktan tinggi membuat mesin lebih awet?

Jika digunakan sesuai rekomendasi pabrikan, bensin oktan tinggi dapat membantu menjaga kebersihan dan efisiensi mesin, yang pada gilirannya dapat memperpanjang umur mesin.

Kesimpulan

Pemahaman tentang apa itu oktan bensin sangat penting bagi pemilik kendaraan. Nilai oktan menunjukkan kemampuan bensin untuk menahan tekanan kompresi sebelum terbakar spontan, yang berpengaruh langsung pada efisiensi dan performa mesin. Memilih bensin dengan nilai oktan yang tepat sesuai spesifikasi kendaraan akan membantu menjaga performa optimal, efisiensi bahan bakar, dan umur mesin yang lebih panjang.

Meski bensin oktan tinggi memiliki banyak kelebihan, penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan mesin. Menggunakan bensin dengan oktan lebih tinggi dari yang dibutuhkan hanya akan membuang uang tanpa memberikan manfaat tambahan. Di sisi lain, penggunaan bensin oktan terlalu rendah dapat menyebabkan knocking dan berpotensi merusak mesin jangka panjang.

Perkembangan teknologi bensin terus berlanjut dengan fokus pada peningkatan efisiensi dan pengurangan dampak lingkungan. Sebagai konsumen, kita perlu terus mengikuti perkembangan ini dan memilih bahan bakar yang tidak hanya optimal untuk kendaraan kita, tapi juga lebih ramah lingkungan.

Akhirnya, pemilihan jenis bensin yang tepat, perawatan rutin kendaraan, dan gaya mengemudi yang efisien akan membantu memaksimalkan performa dan efisiensi kendaraan Anda, sekaligus berkontribusi pada pengurangan dampak lingkungan dari penggunaan kendaraan bermotor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya