Memahami Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: Langkah Menuju Masa Depan yang Lebih Baik

Pelajari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan bagaimana kita semua dapat berkontribusi untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Des 2024, 11:14 WIB
Diterbitkan 24 Des 2024, 11:14 WIB
tujuan pembangunan berkelanjutan
tujuan pembangunan berkelanjutan ©Ilustrasi dibuat AI
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda pembangunan global yang ambisius dan transformatif. Dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015, SDGs bertujuan untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua orang pada tahun 2030. Dengan 17 tujuan utama dan 169 target spesifik, SDGs mencakup berbagai aspek kehidupan manusia dan planet bumi.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi secara mendalam tentang SDGs, mulai dari definisi, sejarah, hingga implementasinya di berbagai negara termasuk Indonesia. Mari kita pelajari bagaimana kita semua dapat berkontribusi untuk mewujudkan visi global ini.

Definisi dan Latar Belakang SDGs

SDGs merupakan kelanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yang berakhir pada tahun 2015. Berbeda dengan MDGs yang lebih berfokus pada negara berkembang, SDGs bersifat universal dan berlaku untuk semua negara, baik negara maju maupun berkembang.

SDGs lahir dari kesadaran global bahwa pembangunan harus bersifat holistik, inklusif, dan memperhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Agenda ini disusun melalui proses konsultasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari seluruh dunia, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan sektor swasta.

Prinsip utama SDGs adalah "Leave No One Behind" atau tidak meninggalkan siapapun. Ini berarti bahwa pembangunan harus dapat dirasakan manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat, terutama kelompok yang paling rentan dan terpinggirkan.

17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Berikut adalah 17 tujuan utama SDGs beserta penjelasan singkatnya:

  1. Tanpa Kemiskinan: Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk di manapun.
  2. Tanpa Kelaparan: Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan gizi, dan mendorong pertanian berkelanjutan.
  3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera: Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia.
  4. Pendidikan Berkualitas: Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.
  5. Kesetaraan Gender: Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan dan anak perempuan.
  6. Air Bersih dan Sanitasi Layak: Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.
  7. Energi Bersih dan Terjangkau: Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern untuk semua.
  8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi: Mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua.
  9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur: Membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi.
  10. Berkurangnya Kesenjangan: Mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara.
  11. Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan: Menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan.
  12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab: Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
  13. Penanganan Perubahan Iklim: Mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.
  14. Ekosistem Lautan: Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan.
  15. Ekosistem Daratan: Melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati.
  16. Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh: Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan.
  17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan: Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

Implementasi SDGs di Indonesia

Indonesia, sebagai salah satu negara yang berkomitmen untuk mencapai SDGs, telah mengintegrasikan tujuan-tujuan ini ke dalam rencana pembangunan nasional. Beberapa langkah yang telah diambil antara lain:

  • Penerbitan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
  • Pembentukan Tim Koordinasi Nasional SDGs yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga.
  • Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Rencana Aksi Daerah (RAD) SDGs.
  • Penyelarasan indikator SDGs dengan indikator pembangunan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
  • Pelibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi dalam implementasi SDGs.

Meskipun telah ada kemajuan yang signifikan, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai SDGs, seperti kesenjangan pembangunan antar wilayah, keterbatasan data dan informasi, serta dampak pandemi COVID-19 yang menghambat pencapaian beberapa target SDGs.

Peran Berbagai Pihak dalam Mencapai SDGs

Pencapaian SDGs membutuhkan kolaborasi dan partisipasi aktif dari berbagai pihak. Berikut adalah peran yang dapat dimainkan oleh berbagai elemen masyarakat:

1. Pemerintah

Pemerintah memiliki peran kunci dalam implementasi SDGs melalui:

  • Penyusunan kebijakan dan regulasi yang mendukung pencapaian SDGs
  • Alokasi anggaran untuk program-program yang selaras dengan SDGs
  • Koordinasi antar kementerian dan lembaga serta dengan pemerintah daerah
  • Pemantauan dan evaluasi pencapaian target SDGs

2. Sektor Swasta

Perusahaan dan pelaku bisnis dapat berkontribusi melalui:

  • Penerapan praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab
  • Investasi pada inovasi dan teknologi yang mendukung SDGs
  • Pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang selaras dengan SDGs
  • Kemitraan dengan pemerintah dan organisasi masyarakat sipil dalam implementasi SDGs

3. Organisasi Masyarakat Sipil

LSM dan organisasi kemasyarakatan berperan penting dalam:

  • Advokasi kebijakan yang mendukung pencapaian SDGs
  • Pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat
  • Pemantauan dan evaluasi independen terhadap implementasi SDGs
  • Peningkatan kesadaran masyarakat tentang SDGs

4. Akademisi dan Lembaga Penelitian

Kontribusi dari dunia akademik meliputi:

  • Penelitian dan pengembangan inovasi untuk mendukung pencapaian SDGs
  • Penyediaan data dan analisis untuk pemantauan SDGs
  • Pengembangan kurikulum pendidikan yang mengintegrasikan konsep pembangunan berkelanjutan
  • Kolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta dalam implementasi SDGs

5. Media

Media massa dan sosial berperan dalam:

  • Penyebarluasan informasi tentang SDGs kepada masyarakat luas
  • Pelaporan kemajuan dan tantangan dalam pencapaian SDGs
  • Mendorong partisipasi publik dalam implementasi SDGs

6. Masyarakat Umum

Setiap individu dapat berkontribusi melalui:

  • Adopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan
  • Partisipasi dalam kegiatan sosial dan lingkungan di komunitas
  • Edukasi diri dan orang lain tentang SDGs
  • Memberikan suara dan dukungan untuk kebijakan yang mendukung SDGs

Tantangan dalam Implementasi SDGs

Meskipun SDGs menawarkan visi yang inspiratif untuk masa depan yang lebih baik, implementasinya menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

1. Keterbatasan Sumber Daya

Pencapaian SDGs membutuhkan investasi yang besar, baik dalam hal finansial maupun sumber daya manusia. Banyak negara, terutama negara berkembang, menghadapi kesulitan dalam mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mencapai semua target SDGs.

2. Kesenjangan Data

Pemantauan kemajuan SDGs membutuhkan data yang akurat, tepat waktu, dan terpilah. Namun, banyak negara masih menghadapi tantangan dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk mengukur pencapaian SDGs.

3. Koordinasi Antar Pemangku Kepentingan

SDGs membutuhkan pendekatan yang terintegrasi dan lintas sektor. Koordinasi yang efektif antara berbagai kementerian, lembaga pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil seringkali menjadi tantangan dalam implementasi SDGs.

4. Ketidaksetaraan Global

Perbedaan tingkat pembangunan antar negara dapat menyulitkan pencapaian SDGs secara merata di seluruh dunia. Negara-negara yang kurang berkembang mungkin memerlukan dukungan lebih besar untuk mencapai target SDGs.

5. Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim dan bencana alam dapat menghambat pencapaian berbagai target SDGs, terutama yang terkait dengan pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan perlindungan ekosistem.

6. Resistensi Terhadap Perubahan

Implementasi SDGs seringkali membutuhkan perubahan kebijakan dan praktik yang sudah mapan. Resistensi terhadap perubahan, baik dari pembuat kebijakan maupun masyarakat, dapat menjadi hambatan dalam pencapaian SDGs.

Strategi untuk Mempercepat Pencapaian SDGs

Mengingat tantangan yang ada dan waktu yang tersisa hingga tahun 2030, diperlukan strategi yang efektif untuk mempercepat pencapaian SDGs. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:

1. Pengarusutamaan SDGs dalam Kebijakan Nasional

Pemerintah perlu memastikan bahwa SDGs terintegrasi secara penuh dalam rencana pembangunan nasional dan kebijakan sektoral. Ini termasuk penyelarasan anggaran negara dengan prioritas SDGs.

2. Peningkatan Kemitraan Multi-Pihak

Mendorong kemitraan yang lebih kuat antara pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga internasional untuk mobilisasi sumber daya dan berbagi pengetahuan dalam implementasi SDGs.

3. Inovasi dan Teknologi

Memanfaatkan inovasi dan teknologi untuk mempercepat pencapaian SDGs, termasuk penggunaan big data, kecerdasan buatan, dan teknologi digital lainnya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program pembangunan.

4. Penguatan Kapasitas Lokal

Investasi dalam pengembangan kapasitas pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan komunitas lokal untuk implementasi dan pemantauan SDGs di tingkat grassroots.

5. Pendekatan Berbasis Bukti

Meningkatkan pengumpulan dan analisis data untuk memastikan bahwa kebijakan dan program SDGs didasarkan pada bukti yang kuat dan dapat dipantau secara efektif.

6. Pendidikan dan Kesadaran Publik

Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang SDGs melalui kampanye publik, integrasi SDGs dalam kurikulum pendidikan, dan pelibatan media dalam penyebarluasan informasi tentang SDGs.

7. Pembiayaan Inovatif

Mengembangkan mekanisme pembiayaan inovatif untuk SDGs, seperti obligasi hijau, pembiayaan campuran (blended finance), dan kemitraan publik-swasta.

Peran Indonesia dalam Pencapaian SDGs Global

Sebagai negara berkembang terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam pencapaian SDGs global. Beberapa kontribusi dan inisiatif Indonesia dalam konteks global antara lain:

1. Berbagi Pengalaman dan Praktik Baik

Indonesia aktif berbagi pengalaman dan praktik baik dalam implementasi SDGs melalui forum-forum internasional dan kerjasama Selatan-Selatan.

2. Kepemimpinan Regional

Indonesia berperan sebagai pemimpin regional dalam isu-isu pembangunan berkelanjutan, termasuk dalam konteks ASEAN dan G20.

3. Inovasi dalam Pembiayaan SDGs

Indonesia telah meluncurkan beberapa inisiatif inovatif dalam pembiayaan SDGs, seperti penerbitan Green Sukuk pertama di dunia.

4. Komitmen terhadap Isu Global

Indonesia menunjukkan komitmen kuat terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim, konservasi keanekaragaman hayati, dan pengelolaan laut berkelanjutan.

5. Kemitraan Multi-Stakeholder

Indonesia mempromosikan pendekatan kemitraan multi-stakeholder dalam implementasi SDGs, yang dapat menjadi model bagi negara-negara lain.

Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Pencapaian SDGs

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap upaya pencapaian SDGs di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Beberapa dampak utama antara lain:

1. Peningkatan Kemiskinan dan Kelaparan

Pandemi telah menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan pendapatan, yang berpotensi meningkatkan angka kemiskinan dan kelaparan.

2. Gangguan pada Sistem Pendidikan

Penutupan sekolah dan transisi ke pembelajaran jarak jauh telah menimbulkan tantangan baru dalam menjamin akses pendidikan yang berkualitas bagi semua.

3. Tekanan pada Sistem Kesehatan

Pandemi telah membebani sistem kesehatan dan mengganggu layanan kesehatan rutin, yang dapat berdampak negatif pada pencapaian tujuan kesehatan dalam SDGs.

4. Perlambatan Ekonomi

Resesi ekonomi global akibat pandemi telah menghambat upaya pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja yang layak.

5. Peningkatan Ketidaksetaraan

Dampak pandemi tidak merata, dengan kelompok rentan dan terpinggirkan seringkali mengalami dampak yang lebih berat, yang dapat memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi.

Strategi Pemulihan Pasca-Pandemi yang Selaras dengan SDGs

Meskipun pandemi COVID-19 telah menimbulkan tantangan besar, ia juga memberikan peluang untuk membangun kembali dengan lebih baik (build back better) selaras dengan prinsip-prinsip SDGs. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:

1. Investasi dalam Sistem Kesehatan

Memperkuat sistem kesehatan untuk meningkatkan ketahanan terhadap krisis kesehatan di masa depan, sekaligus meningkatkan akses ke layanan kesehatan berkualitas bagi semua.

2. Transformasi Digital yang Inklusif

Mempercepat transformasi digital dalam berbagai sektor, sambil memastikan akses yang merata ke teknologi digital untuk mengurangi kesenjangan digital.

3. Ekonomi Hijau dan Berkelanjutan

Mendorong investasi dalam ekonomi hijau, energi terbarukan, dan infrastruktur berkelanjutan sebagai bagian dari strategi pemulihan ekonomi.

4. Penguatan Perlindungan Sosial

Memperluas dan memperkuat sistem perlindungan sosial untuk melindungi kelompok rentan dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap guncangan di masa depan.

5. Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan

Berinvestasi dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan untuk mempersiapkan tenaga kerja menghadapi perubahan dalam pasar kerja pasca-pandemi.

Kesimpulan

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) menawarkan visi ambisius namun penting untuk masa depan yang lebih baik bagi semua. Meskipun implementasinya menghadapi berbagai tantangan, terutama di tengah pandemi COVID-19, komitmen global terhadap SDGs tetap kuat. Indonesia, sebagai bagian dari komunitas global, memiliki peran penting dalam upaya pencapaian SDGs.

Pencapaian SDGs membutuhkan kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua pihak - pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, akademisi, media, dan masyarakat umum. Dengan menerapkan strategi yang tepat, memanfaatkan inovasi dan teknologi, serta membangun kemitraan yang kuat, kita dapat mempercepat kemajuan menuju dunia yang lebih berkelanjutan, adil, dan sejahtera.

Sebagai penutup, penting untuk diingat bahwa SDGs bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi besar. Setiap individu memiliki peran dalam mewujudkan tujuan-tujuan ini. Melalui tindakan kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan, mendukung bisnis yang bertanggung jawab, atau berpartisipasi dalam kegiatan komunitas, kita semua dapat berkontribusi pada pencapaian SDGs. Dengan komitmen bersama dan tindakan nyata, kita dapat menciptakan perubahan positif dan membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi sekarang dan yang akan datang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya