Liputan6.com, Jakarta Wawancara kerja merupakan tahapan penting dalam proses rekrutmen karyawan. Ini adalah kesempatan bagi perusahaan untuk mengenal lebih jauh tentang kandidat, serta bagi pelamar untuk mempromosikan diri dan mengetahui lebih banyak tentang perusahaan dan posisi yang dilamar.
Pada dasarnya, wawancara kerja adalah pertemuan antara pewawancara (biasanya perwakilan HRD atau atasan langsung) dengan pelamar kerja. Tujuannya adalah untuk menilai kesesuaian kandidat dengan posisi yang ditawarkan, baik dari segi kemampuan teknis maupun soft skill.
Advertisement
Beberapa hal yang biasanya dinilai dalam wawancara kerja antara lain:
Advertisement
- Latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja
- Pengetahuan dan keterampilan teknis
- Kemampuan komunikasi dan interpersonal
- Motivasi dan antusiasme terhadap pekerjaan
- Kesesuaian dengan budaya perusahaan
- Potensi pengembangan diri
Bagi pelamar, wawancara juga menjadi kesempatan untuk menilai apakah perusahaan dan posisi tersebut sesuai dengan ekspektasi dan tujuan karir mereka. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat penting agar bisa memberikan kesan terbaik dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Persiapan Sebelum Wawancara
Persiapan yang matang adalah kunci sukses menghadapi wawancara kerja. Berikut ini beberapa hal penting yang perlu Anda lakukan sebelum hari H:
Pelajari Profil Perusahaan
Lakukan riset mendalam tentang perusahaan yang akan Anda lamar. Pelajari visi, misi, nilai-nilai, produk atau layanan, serta perkembangan terkini perusahaan tersebut. Informasi ini bisa Anda dapatkan dari website resmi perusahaan, media sosial, atau artikel berita. Pemahaman yang baik tentang perusahaan akan membantu Anda menjawab pertanyaan dengan lebih percaya diri dan menunjukkan minat yang tulus.
Pahami Deskripsi Pekerjaan
Baca kembali deskripsi pekerjaan dengan seksama. Identifikasi kualifikasi dan tanggung jawab utama yang dibutuhkan. Cobalah untuk menghubungkan pengalaman dan keterampilan Anda dengan persyaratan pekerjaan tersebut. Ini akan membantu Anda memberikan contoh konkret saat menjawab pertanyaan wawancara.
Siapkan Dokumen Pendukung
Siapkan beberapa salinan CV, portofolio (jika diperlukan), serta dokumen pendukung lainnya seperti ijazah atau sertifikat. Meskipun pewawancara mungkin sudah memiliki CV Anda, membawa salinan tambahan menunjukkan bahwa Anda siap dan terorganisir.
Latih Menjawab Pertanyaan Umum
Berlatih menjawab pertanyaan wawancara yang sering diajukan. Minta bantuan teman atau keluarga untuk melakukan simulasi wawancara. Fokus pada penyampaian jawaban yang jelas, singkat, dan relevan. Latihan ini akan membantu Anda merasa lebih percaya diri saat wawancara sesungguhnya.
Siapkan Pertanyaan untuk Pewawancara
Buatlah daftar pertanyaan yang ingin Anda tanyakan tentang perusahaan atau posisi yang dilamar. Ini menunjukkan minat dan inisiatif Anda, serta membantu Anda mendapatkan informasi penting untuk keputusan karir Anda.
Rencanakan Perjalanan
Jika wawancara dilakukan secara tatap muka, pastikan Anda tahu lokasi tepatnya dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sana. Rencanakan untuk tiba setidaknya 15 menit lebih awal untuk mengantisipasi kemacetan atau kendala lain.
Persiapkan Mental
Jaga kesehatan fisik dan mental Anda menjelang hari wawancara. Tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan lakukan aktivitas yang menenangkan untuk mengurangi kecemasan. Visualisasikan diri Anda melakukan wawancara dengan sukses untuk membangun kepercayaan diri.
Dengan persiapan yang matang, Anda akan merasa lebih siap dan percaya diri menghadapi wawancara. Ingatlah bahwa wawancara bukan hanya tentang menjawab pertanyaan, tetapi juga kesempatan bagi Anda untuk menilai apakah perusahaan dan posisi tersebut sesuai dengan tujuan karir Anda.
Advertisement
Tips Penampilan Saat Wawancara
Penampilan yang tepat saat wawancara kerja dapat memberikan kesan profesional dan meningkatkan kepercayaan diri Anda. Berikut ini beberapa tips penting untuk memastikan penampilan Anda optimal saat wawancara:
Pilih Pakaian yang Sesuai
Pilihlah pakaian formal yang sesuai dengan budaya perusahaan. Jika ragu, lebih baik berpakaian sedikit lebih formal daripada terlalu kasual. Untuk pria, jas dan dasi atau kemeja lengan panjang dengan celana bahan adalah pilihan aman. Untuk wanita, blazer dengan rok atau celana bahan, atau dress formal bisa menjadi pilihan.
Perhatikan Warna
Pilih warna-warna netral dan profesional seperti hitam, navy, abu-abu, atau putih. Hindari warna-warna yang terlalu mencolok yang bisa mengalihkan perhatian pewawancara dari apa yang Anda sampaikan.
Pastikan Pakaian Bersih dan Rapi
Pastikan pakaian Anda bersih, disetrika dengan rapi, dan bebas dari noda atau kerusakan. Perhatikan detail kecil seperti kancing yang terpasang dengan benar dan jahitan yang tidak terlepas.
Pilih Sepatu yang Nyaman dan Profesional
Gunakan sepatu tertutup yang nyaman dan dalam kondisi baik. Untuk wanita, hindari hak yang terlalu tinggi. Pastikan sepatu Anda bersih dan dipoles jika perlu.
Tata Rambut dengan Rapi
Pastikan rambut Anda tertata rapi dan tidak menutupi wajah. Untuk pria dengan rambut panjang, ikat rambut Anda dengan rapi. Untuk wanita, pilih gaya rambut yang sederhana dan profesional.
Gunakan Makeup Minimalis
Untuk wanita, gunakan makeup natural yang meningkatkan penampilan profesional Anda. Hindari warna-warna yang terlalu mencolok atau berlebihan.
Batasi Penggunaan Aksesoris
Pilih aksesoris minimalis dan profesional. Hindari perhiasan yang terlalu mencolok atau berisik. Satu atau dua aksesoris sederhana sudah cukup.
Jaga Kebersihan Diri
Pastikan Anda mandi dan menggunakan deodoran sebelum wawancara. Hindari penggunaan parfum yang terlalu kuat karena bisa mengganggu pewawancara atau memicu alergi.
Perhatikan Kebersihan Kuku
Pastikan kuku Anda bersih dan dipotong rapi. Untuk wanita yang menggunakan cat kuku, pilih warna netral atau clear polish.
Siapkan Tas atau Briefcase yang Rapi
Gunakan tas atau briefcase yang rapi untuk menyimpan dokumen dan barang-barang pribadi Anda. Hindari membawa terlalu banyak barang yang bisa membuat Anda terlihat berantakan.
Ingatlah bahwa penampilan fisik adalah hal pertama yang dilihat oleh pewawancara. Dengan memperhatikan detail-detail ini, Anda menunjukkan bahwa Anda serius dan profesional dalam mencari pekerjaan. Penampilan yang rapi dan profesional juga dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda, yang sangat penting dalam wawancara kerja.
Sikap dan Bahasa Tubuh yang Tepat
Sikap dan bahasa tubuh yang tepat selama wawancara kerja dapat membantu Anda membuat kesan positif dan menyampaikan kepercayaan diri. Berikut ini beberapa tips penting untuk memastikan sikap dan bahasa tubuh Anda optimal selama wawancara:
Jaga Postur Tubuh
Duduk dengan tegak dan sedikit condong ke depan menunjukkan bahwa Anda tertarik dan fokus pada percakapan. Hindari bersandar terlalu jauh ke belakang karena bisa terkesan terlalu santai atau tidak tertarik.
Pertahankan Kontak Mata
Jaga kontak mata yang konsisten dengan pewawancara. Ini menunjukkan kepercayaan diri dan kejujuran. Namun, jangan menatap terlalu intens karena bisa membuat pewawancara merasa tidak nyaman. Jika ada lebih dari satu pewawancara, pastikan untuk membagi kontak mata dengan semua orang.
Senyum dengan Tulus
Senyum yang tulus dapat membantu mencairkan suasana dan menunjukkan antusiasme Anda. Namun, jangan tersenyum terus-menerus karena bisa terkesan tidak alami. Sesuaikan ekspresi wajah Anda dengan konteks percakapan.
Gunakan Gestur Tangan secara Tepat
Gestur tangan yang tepat dapat membantu Anda menjelaskan poin-poin dengan lebih efektif. Namun, hindari gerakan yang berlebihan atau menggunakan tangan untuk menutupi mulut saat berbicara.
Hindari Gerakan Gelisah
Hindari gerakan yang menunjukkan kegugupan seperti mengetuk-ngetuk jari, memainkan rambut, atau menggerak-gerakkan kaki. Gerakan-gerakan ini bisa mengalihkan perhatian dan mengurangi kesan profesional Anda.
Tunjukkan Sikap Terbuka
Hindari menyilangkan tangan di depan dada karena bisa terkesan defensif. Sebaliknya, biarkan tangan Anda terbuka di atas meja atau di pangkuan untuk menunjukkan sikap terbuka dan jujur.
Respon Non-verbal yang Positif
Tunjukkan bahwa Anda aktif mendengarkan dengan mengangguk sesekali dan memberikan respon non-verbal yang positif. Ini menunjukkan bahwa Anda tertarik dan memahami apa yang disampaikan pewawancara.
Jaga Jarak yang Tepat
Hormati ruang pribadi pewawancara dengan menjaga jarak yang nyaman. Jangan terlalu dekat karena bisa membuat pewawancara merasa tidak nyaman, tapi juga jangan terlalu jauh karena bisa terkesan tidak tertarik.
Masuk dan Keluar Ruangan dengan Percaya Diri
Saat memasuki dan meninggalkan ruangan wawancara, lakukan dengan langkah yang mantap dan postur yang tegak. Ini memberikan kesan pertama dan terakhir yang kuat.
Adaptasi dengan Pewawancara
Perhatikan bahasa tubuh pewawancara dan cobalah untuk menyesuaikan diri. Jika pewawancara memiliki gaya yang lebih formal, sesuaikan sikap Anda. Jika mereka lebih santai, Anda juga bisa sedikit lebih rileks, namun tetap profesional.
Ingatlah bahwa bahasa tubuh Anda sering kali berbicara lebih keras daripada kata-kata. Dengan memperhatikan sikap dan bahasa tubuh Anda, Anda dapat memperkuat pesan verbal yang Anda sampaikan dan menciptakan kesan yang positif dan profesional.
Advertisement
Menjawab Pertanyaan Umum Wawancara
Dalam setiap wawancara kerja, ada beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan. Mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda merasa lebih percaya diri dan memberikan jawaban yang terstruktur dengan baik. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum beserta tips untuk menjawabnya:
1. "Ceritakan tentang diri Anda."
Ini adalah pertanyaan pembuka yang umum. Berikan ringkasan singkat tentang latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan utama Anda yang relevan dengan posisi yang dilamar. Hindari menceritakan informasi pribadi yang tidak relevan dengan pekerjaan.
2. "Mengapa Anda tertarik dengan posisi ini?"
Jelaskan bagaimana posisi ini sesuai dengan tujuan karir Anda dan apa yang menarik Anda dari perusahaan tersebut. Tunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset tentang perusahaan dan posisi yang dilamar.
3. "Apa kelebihan dan kekurangan Anda?"
Untuk kelebihan, sebutkan kualitas yang relevan dengan pekerjaan dan berikan contoh konkret. Untuk kekurangan, pilih kelemahan yang tidak terlalu kritis untuk posisi tersebut dan jelaskan bagaimana Anda berusaha mengatasinya.
4. "Di mana Anda melihat diri Anda dalam 5 tahun ke depan?"
Tunjukkan ambisi Anda tetapi tetap realistis. Jelaskan bagaimana posisi ini sesuai dengan rencana karir jangka panjang Anda dan bagaimana Anda berharap bisa berkembang di perusahaan tersebut.
5. "Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?"
Ini adalah kesempatan untuk menonjolkan kualifikasi unik Anda. Jelaskan bagaimana kombinasi keterampilan, pengalaman, dan kualitas pribadi Anda membuat Anda menjadi kandidat yang ideal untuk posisi tersebut.
6. "Ceritakan tentang tantangan terbesar yang pernah Anda hadapi di pekerjaan sebelumnya."
Pilih contoh yang menunjukkan kemampuan Anda dalam mengatasi masalah dan belajar dari pengalaman. Jelaskan situasinya, tindakan yang Anda ambil, dan hasilnya.
7. "Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?"
Tunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset. Sebutkan fakta-fakta kunci tentang perusahaan, produk atau layanannya, dan perkembangan terkininya. Jelaskan juga mengapa hal-hal tersebut menarik bagi Anda.
8. "Bagaimana Anda menangani tekanan dan tenggat waktu?"
Berikan contoh konkret dari pengalaman sebelumnya di mana Anda berhasil menangani situasi yang penuh tekanan. Jelaskan strategi yang Anda gunakan untuk tetap terorganisir dan fokus.
9. "Apa gaya kerja Anda?"
Jelaskan gaya kerja Anda dengan cara yang positif dan sesuaikan dengan kebutuhan posisi yang dilamar. Misalnya, jika posisi tersebut membutuhkan kerja tim, tekankan kemampuan Anda dalam berkolaborasi.
10. "Apakah Anda memiliki pertanyaan untuk kami?"
Selalu siapkan beberapa pertanyaan. Ini menunjukkan minat Anda pada posisi dan perusahaan. Tanyakan tentang budaya perusahaan, peluang pengembangan, atau proyek-proyek yang sedang berjalan.
Ingatlah untuk selalu menjawab dengan jujur dan autentik. Berikan contoh-contoh spesifik dari pengalaman Anda untuk mendukung jawaban Anda. Praktik menjawab pertanyaan-pertanyaan ini sebelum wawancara akan membantu Anda merasa lebih siap dan percaya diri.
Menghadapi Pertanyaan Sulit
Dalam wawancara kerja, Anda mungkin akan menghadapi beberapa pertanyaan yang sulit atau sensitif. Cara Anda menangani pertanyaan-pertanyaan ini dapat memberikan wawasan berharga bagi pewawancara tentang karakter dan kemampuan Anda dalam mengatasi situasi yang menantang. Berikut adalah beberapa pertanyaan sulit yang mungkin Anda hadapi beserta tips untuk menjawabnya:
1. "Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan terakhir Anda?"
Jika Anda mengundurkan diri, fokus pada alasan positif seperti mencari tantangan baru atau peluang pengembangan karir. Jika Anda di-PHK, jelaskan situasinya secara objektif tanpa menyalahkan mantan pemberi kerja. Tekankan pelajaran yang Anda dapatkan dari pengalaman tersebut.
2. "Apa kelemahan terbesar Anda?"
Pilih kelemahan yang tidak terlalu kritis untuk posisi yang dilamar. Jelaskan bagaimana Anda menyadari kelemahan ini dan langkah-langkah yang Anda ambil untuk mengatasinya. Tunjukkan bahwa Anda proaktif dalam pengembangan diri.
3. "Mengapa ada jeda dalam sejarah pekerjaan Anda?"
Jelaskan dengan jujur alasan jeda tersebut, apakah itu untuk pendidikan lanjutan, tanggung jawab keluarga, atau mencari arah karir baru. Tekankan bagaimana Anda menggunakan waktu tersebut secara produktif dan keterampilan yang Anda kembangkan selama periode itu.
4. "Apakah Anda overqualified untuk posisi ini?"
Jelaskan bagaimana pengalaman Anda akan menjadi aset bagi perusahaan. Tekankan minat Anda pada posisi tersebut dan bagaimana hal itu sesuai dengan tujuan karir jangka panjang Anda.
5. "Bagaimana Anda menangani konflik dengan rekan kerja?"
Berikan contoh spesifik dari pengalaman sebelumnya di mana Anda berhasil menyelesaikan konflik. Tekankan kemampuan Anda dalam komunikasi, empati, dan mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.
6. "Apa kegagalan terbesar Anda dalam karir?"
Pilih contoh yang tidak terlalu serius dan fokus pada pelajaran yang Anda dapatkan dari pengalaman tersebut. Jelaskan bagaimana Anda telah tumbuh secara profesional sebagai hasilnya.
7. "Mengapa Anda ingin berganti karir?"
Jika Anda beralih karir, jelaskan motivasi Anda secara positif. Fokus pada keterampilan yang dapat ditransfer dan bagaimana pengalaman sebelumnya akan bermanfaat dalam peran baru ini.
8. "Apa pendapat Anda tentang bos terakhir Anda?"
Tetap profesional dan positif. Bahkan jika Anda memiliki pengalaman negatif, fokus pada aspek-aspek positif atau pelajaran yang Anda dapatkan dari bekerja dengan mereka.
9. "Bagaimana Anda menangani kritik?"
Tunjukkan bahwa Anda melihat kritik sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Berikan contoh di mana Anda menerima umpan balik dengan baik dan menggunakannya untuk meningkatkan kinerja Anda.
10. "Mengapa Anda telah berganti pekerjaan begitu sering?"
Jika Anda memiliki sejarah berpindah-pindah pekerjaan, jelaskan alasannya secara positif. Fokus pada bagaimana setiap perpindahan membantu Anda mengembangkan keterampilan baru atau mendapatkan pengalaman yang berharga.
Kunci dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit ini adalah tetap tenang, jujur, dan fokus pada aspek positif. Persiapkan diri Anda dengan memikirkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini sebelum wawancara. Ingatlah untuk memberikan jawaban yang singkat dan to the point, tanpa terlalu banyak detail yang tidak perlu. Selalu akhiri jawaban Anda dengan nada positif yang menunjukkan pembelajaran dan pertumbuhan.
Advertisement
Pertanyaan untuk Pewawancara
Mengajukan pertanyaan kepada pewawancara tidak hanya menunjukkan minat Anda pada posisi dan perusahaan, tetapi juga memberi Anda kesempatan untuk mendapatkan informasi penting yang dapat membantu Anda membuat keputusan karir. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa Anda ajukan kepada pewawancara:
1. Tentang Posisi
- Bagaimana Anda menggambarkan hari tipikal untuk posisi ini?
- Apa tantangan terbesar yang dihadapi oleh orang dalam posisi ini?
- Bagaimana kesuksesan diukur dalam peran ini?
- Apakah ada proyek khusus yang akan menjadi fokus dalam beberapa bulan pertama?
2. Tentang Tim dan Departemen
- Bagaimana struktur tim untuk posisi ini?
- Dengan siapa saya akan bekerja sama paling erat dalam peran ini?
- Bagaimana komunikasi dan kolaborasi antar departemen di perusahaan ini?
3. Tentang Perusahaan
- Apa yang membedakan perusahaan ini dari kompetitor?
- Bagaimana Anda menggambarkan budaya perusahaan?
- Apa rencana pertumbuhan perusahaan dalam 3-5 tahun ke depan?
- Bagaimana perusahaan menangani tantangan industri saat ini?
4. Tentang Pengembangan Karir
- Bagaimana peluang pengembangan karir untuk posisi ini?
- Apakah perusahaan menyediakan program pelatihan atau pengembangan keterampilan?
- Bagaimana perusahaan mendukung pembelajaran dan pertumbuhan karyawan?
5. Tentang Kinerja dan Evaluasi
- Bagaimana proses evaluasi kinerja di perusahaan ini?
- Seberapa sering karyawan menerima umpan balik tentang kinerja mereka?
- Apa kriteria utama untuk promosi dalam perusahaan?
6. Tentang Lingkungan Kerja
- Bagaimana kebijakan work-life balance di perusahaan ini?
- Apakah perusahaan mendukung kerja jarak jauh atau fleksibilitas jadwal?
- Bagaimana perusahaan mendukung kesejahteraan karyawan?
7. Tentang Proses Selanjutnya
- Apa langkah selanjutnya dalam proses rekrutmen ini?
- Kapan saya bisa mengharapkan untuk mendengar keputusan?
- Apakah ada informasi tambahan yang Anda butuhkan dari saya?
Ketika mengajukan pertanyaan, perhatikan beberapa hal berikut:
- Pilih 3-5 pertanyaan yang paling relevan dengan posisi dan minat Anda.
- Hindari pertanyaan tentang gaji atau tunjangan di tahap awal wawancara. Ini biasanya dibahas di tahap akhir proses atau saat tawaran pekerjaan.
- Dengarkan jawaban pewawancara dengan seksama dan ajukan pertanyaan lanjutan jika relevan.
- Tunjukkan antusiasme dan apresiasi atas informasi yang diberikan.
Mengajukan pertanyaan yang tepat tidak hanya membantu Anda mendapatkan informasi penting, tetapi juga menunjukkan kepada pewawancara bahwa Anda serius tentang posisi tersebut dan telah melakukan persiapan yang baik. Ini dapat memberi kesan positif dan membantu Anda menonjol di antara kandidat lainnya.
Tips Wawancara Online
Wawancara online atau virtual telah menjadi s emakin umum, terutama sejak pandemi COVID-19. Meskipun banyak prinsip wawancara tatap muka yang masih berlaku, wawancara online memiliki beberapa tantangan dan pertimbangan unik. Berikut adalah beberapa tips untuk memastikan wawancara online Anda berjalan lancar:
Persiapkan Teknologi
Pastikan perangkat dan koneksi internet Anda berfungsi dengan baik. Lakukan uji coba sebelum wawancara untuk memastikan kamera, mikrofon, dan speaker berfungsi dengan baik. Unduh dan familiarkan diri dengan platform yang akan digunakan (misalnya Zoom, Google Meet, atau Skype). Pastikan Anda memiliki cadangan koneksi internet (misalnya hotspot dari ponsel) jika terjadi masalah dengan koneksi utama.
Pilih Lokasi yang Tepat
Pilih ruangan yang tenang dan bebas dari gangguan. Pastikan pencahayaan cukup baik sehingga wajah Anda terlihat jelas. Atur latar belakang Anda agar terlihat profesional dan tidak berantakan. Jika memungkinkan, gunakan latar belakang polos atau area kerja yang rapi. Beritahu anggota keluarga atau teman serumah tentang jadwal wawancara Anda agar mereka tidak mengganggu selama proses berlangsung.
Berpakaian Profesional
Meskipun wawancara dilakukan secara online, tetap berpakaian profesional dari atas sampai bawah. Ini akan membantu Anda merasa lebih siap dan profesional. Hindari pakaian dengan motif yang terlalu ramai karena bisa mengganggu di layar. Pilih warna solid yang terlihat baik di kamera.
Perhatikan Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh tetap penting dalam wawancara online. Duduk tegak dan sedikit condong ke depan untuk menunjukkan ketertarikan. Pertahankan kontak mata dengan melihat langsung ke kamera, bukan ke layar. Gunakan gestur tangan secara alami, tetapi hindari gerakan yang terlalu banyak yang bisa mengganggu di layar. Ingatlah untuk tersenyum dan menunjukkan antusiasme Anda.
Praktikkan Berbicara di Depan Kamera
Berbicaralah dengan jelas dan perlahan. Praktikkan berbicara di depan kamera sebelum wawancara untuk memastikan volume dan kecepatan bicara Anda tepat. Beri jeda sejenak setelah pewawancara selesai berbicara untuk menghindari pembicaraan yang tumpang tindih karena adanya delay.
Siapkan Catatan
Manfaatkan keuntungan wawancara online dengan menyiapkan catatan kecil di dekat komputer Anda. Ini bisa berisi poin-poin kunci tentang pengalaman Anda, pertanyaan yang ingin Anda ajukan, atau informasi penting tentang perusahaan. Namun, jangan terlalu bergantung pada catatan ini dan tetap jaga kontak mata dengan kamera.
Antisipasi Gangguan Teknis
Siapkan rencana cadangan jika terjadi masalah teknis. Minta nomor telepon pewawancara sebelumnya sehingga Anda bisa menghubungi mereka jika koneksi terputus. Jika suara atau video bermasalah, jangan ragu untuk meminta pewawancara mengulangi pertanyaan atau menyarankan untuk beralih ke panggilan telepon jika masalah berlanjut.
Tunjukkan Antusiasme
Lebih sulit untuk menunjukkan antusiasme melalui layar, jadi pastikan untuk mengekspresikannya secara verbal. Gunakan nada suara yang bersemangat dan tunjukkan minat Anda pada posisi dan perusahaan melalui pertanyaan yang Anda ajukan dan respon yang Anda berikan.
Persiapkan Lingkungan Digital
Tutup semua tab dan aplikasi yang tidak diperlukan di komputer Anda untuk menghindari notifikasi yang mengganggu. Pastikan nama pengguna Anda di platform wawancara profesional (gunakan nama lengkap Anda). Jika Anda akan berbagi layar, pastikan desktop Anda rapi dan tidak ada file atau folder yang sensitif terlihat.
Follow Up Setelah Wawancara
Seperti halnya wawancara tatap muka, kirimkan email terima kasih setelah wawancara online. Ungkapkan apresiasi Anda atas waktu pewawancara dan ulangi minat Anda pada posisi tersebut. Ini juga kesempatan untuk menambahkan poin-poin yang mungkin lupa Anda sampaikan selama wawancara.
Dengan persiapan yang tepat, wawancara online bisa sama efektifnya dengan wawancara tatap muka. Kunci keberhasilannya adalah memastikan teknologi berfungsi dengan baik, menciptakan lingkungan profesional, dan tetap fokus pada konten wawancara seperti yang Anda lakukan dalam wawancara tradisional. Praktik dan persiapan akan membantu Anda merasa lebih percaya diri dan menampilkan diri Anda dengan baik, meskipun melalui layar.
Advertisement
Follow Up Setelah Wawancara
Follow up setelah wawancara adalah langkah penting yang sering diabaikan oleh banyak pelamar kerja. Namun, langkah ini bisa memberi Anda keunggulan kompetitif dan menunjukkan profesionalisme serta minat yang tulus pada posisi tersebut. Berikut adalah panduan lengkap tentang cara melakukan follow up yang efektif setelah wawancara:
Kirim Email Terima Kasih
Kirim email terima kasih dalam waktu 24 jam setelah wawancara. Email ini harus singkat, profesional, dan personal. Ucapkan terima kasih atas waktu dan pertimbangan pewawancara. Sebutkan aspek spesifik dari wawancara yang Anda hargai atau pelajari. Ulangi minat Anda pada posisi tersebut dan bagaimana Anda yakin dapat berkontribusi pada perusahaan. Jika Anda diwawancarai oleh beberapa orang, kirimkan email terpisah kepada masing-masing pewawancara dengan konten yang sedikit berbeda.
Tambahkan Informasi yang Terlewat
Jika ada poin penting yang lupa Anda sampaikan selama wawancara, Anda bisa menyebutkannya secara singkat dalam email terima kasih. Misalnya, "Saya ingin menambahkan bahwa saya juga memiliki pengalaman dalam [keterampilan relevan] yang saya rasa akan sangat bermanfaat untuk posisi ini." Namun, pastikan untuk tetap menjaga email tetap singkat dan fokus.
Konfirmasi Langkah Selanjutnya
Jika pewawancara belum memberitahu Anda tentang timeline proses seleksi, Anda bisa menanyakannya dalam email follow up. Misalnya, "Bisakah Anda memberi tahu saya kapan saya bisa mengharapkan untuk mendengar tentang langkah selanjutnya dalam proses ini?" Ini menunjukkan minat Anda dan juga memberi Anda informasi yang berguna.
Kirim Materi Tambahan jika Diminta
Jika selama wawancara pewawancara meminta Anda untuk mengirimkan informasi atau dokumen tambahan, pastikan untuk mengirimkannya segera setelah wawancara. Sertakan materi ini dengan email terima kasih Anda atau dalam email terpisah jika volumenya besar.
Tindak Lanjut Setelah Batas Waktu
Jika pewawancara memberi tahu Anda kapan mereka akan membuat keputusan, dan batas waktu tersebut telah berlalu tanpa kabar, adalah wajar untuk melakukan follow up. Kirim email sopan untuk menanyakan status aplikasi Anda. Misalnya, "Saya ingin menindaklanjuti status aplikasi saya untuk posisi [nama posisi]. Apakah ada informasi tambahan yang bisa saya berikan untuk membantu proses pengambilan keputusan?"
Jaga Profesionalisme
Dalam semua komunikasi follow up, jaga nada tetap profesional dan sopan. Hindari terdengar tidak sabar atau menuntut. Ingatlah bahwa proses perekrutan bisa memakan waktu, dan perusahaan mungkin memiliki banyak kandidat untuk dipertimbangkan.
Gunakan Media Sosial Profesional
Jika Anda terhubung dengan pewawancara di LinkedIn, Anda bisa mengirim pesan singkat terima kasih melalui platform tersebut. Namun, pastikan untuk tetap profesional dan jangan terlalu informal atau memaksa.
Persiapkan Diri untuk Berbagai Hasil
Meskipun Anda melakukan follow up, ingatlah bahwa hasilnya bisa positif atau negatif. Jika Anda tidak terpilih, tetap bersikap profesional dan berterima kasih atas kesempatan tersebut. Anda bisa meminta umpan balik konstruktif untuk pengembangan diri Anda di masa depan.
Jaga Hubungan
Bahkan jika Anda tidak mendapatkan pekerjaan tersebut, jaga hubungan baik dengan pewawancara atau perusahaan. Anda tidak pernah tahu kapan kesempatan lain mungkin muncul di masa depan.
Follow up yang efektif bisa membedakan Anda dari kandidat lain dan menunjukkan dedikasi serta profesionalisme Anda. Ini juga memberi Anda kesempatan terakhir untuk memperkuat kesan positif yang telah Anda buat selama wawancara. Ingatlah untuk selalu menjaga keseimbangan antara menunjukkan minat dan menghormati waktu serta proses pengambilan keputusan perusahaan.
Kesalahan yang Harus Dihindari
Dalam proses wawancara kerja, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pelamar. Menghindari kesalahan-kesalahan ini dapat meningkatkan peluang Anda untuk berhasil dalam wawancara. Berikut adalah beberapa kesalahan yang harus dihindari beserta penjelasan mengapa hal tersebut penting:
Terlambat Datang
Keterlambatan adalah salah satu kesalahan terbesar yang bisa Anda lakukan. Ini menunjukkan ketidakprofesionalan dan kurangnya rasa hormat terhadap waktu pewawancara. Selalu rencanakan untuk tiba setidaknya 15 menit lebih awal. Jika Anda menghadapi situasi darurat yang tidak dapat dihindari, segera hubungi perusahaan dan jelaskan situasinya.
Kurang Persiapan
Datang ke wawancara tanpa melakukan riset tentang perusahaan atau posisi yang dilamar adalah kesalahan serius. Ini menunjukkan kurangnya minat dan inisiatif. Luangkan waktu untuk mempelajari tentang perusahaan, produk atau layanannya, budaya kerja, dan perkembangan terkininya. Persiapkan juga jawaban untuk pertanyaan umum wawancara.
Berpakaian Tidak Sesuai
Pakaian yang tidak sesuai dengan budaya perusahaan atau terlalu kasual dapat memberi kesan buruk. Selalu pilih pakaian yang profesional dan sesuai dengan industri perusahaan. Jika ragu, lebih baik berpakaian sedikit lebih formal daripada terlalu kasual.
Berbicara Negatif tentang Pemberi Kerja Sebelumnya
Menjelek-jelekkan mantan atasan atau perusahaan sebelumnya adalah tanda merah besar bagi pewawancara. Ini menunjukkan kurangnya profesionalisme dan loyalitas. Selalu fokus pada aspek positif dari pengalaman kerja sebelumnya dan pelajaran yang Anda dapatkan.
Tidak Menjawab Pertanyaan dengan Jelas
Memberikan jawaban yang bertele-tele atau tidak relevan menunjukkan kurangnya kemampuan komunikasi dan fokus. Dengarkan pertanyaan dengan seksama dan berikan jawaban yang jelas dan ringkas. Gunakan contoh konkret untuk mendukung jawaban Anda.
Berbohong atau Melebih-lebihkan
Kebohongan atau melebih-lebihkan kualifikasi Anda bisa terungkap dan merusak kredibilitas Anda. Selalu jujur tentang pengalaman dan keterampilan Anda. Jika ada area di mana Anda kurang berpengalaman, fokus pada keinginan Anda untuk belajar dan berkembang.
Tidak Mengajukan Pertanyaan
Tidak memiliki pertanyaan untuk pewawancara bisa menunjukkan kurangnya minat atau persiapan. Siapkan beberapa pertanyaan tentang perusahaan, posisi, atau tim. Ini menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset dan serius tentang peluang tersebut.
Menggunakan Ponsel Selama Wawancara
Memeriksa ponsel atau membiarkannya berbunyi selama wawancara sangat tidak sopan. Matikan ponsel Anda atau atur ke mode senyap sebelum memasuki ruang wawancara.
Menunjukkan Sikap Negatif atau Kurang Antusias
Sikap negatif atau kurangnya antusiasme bisa memberi kesan bahwa Anda tidak benar-benar tertarik pada posisi tersebut. Tunjukkan energi positif dan antusiasme genuine terhadap peluang tersebut.
Tidak Melakukan Follow Up
Gagal mengirim email terima kasih atau follow up setelah wawancara adalah kesempatan yang terlewatkan untuk membuat kesan terakhir yang positif. Selalu kirim email terima kasih dalam 24 jam setelah wawancara.
Membahas Gaji Terlalu Dini
Membahas gaji atau tunjangan di awal wawancara bisa memberi kesan bahwa Anda lebih fokus pada kompensasi daripada peluang kerja itu sendiri. Tunggu sampai pewawancara memulai topik ini atau sampai Anda berada di tahap akhir proses seleksi.
Tidak Mempersiapkan Contoh Konkret
Tidak dapat memberikan contoh spesifik dari pengalaman kerja Anda bisa membuat jawaban Anda terdengar lemah. Siapkan beberapa contoh konkret yang menunjukkan keterampilan dan pencapaian Anda.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk membuat kesan positif dan berhasil dalam wawancara kerja. Ingatlah bahwa persiapan yang baik, sikap profesional, dan komunikasi yang efektif adalah kunci untuk wawancara yang sukses.
Advertisement
Manfaat Wawancara Kerja
Wawancara kerja bukan hanya proses seleksi bagi perusahaan, tetapi juga memberikan berbagai manfaat bagi pelamar. Memahami manfaat-manfaat ini dapat membantu Anda menghargai proses wawancara dan memanfaatkannya secara maksimal. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari wawancara kerja:
Kesempatan untuk Mempromosikan Diri
Wawancara kerja memberikan Anda platform untuk mempresentasikan diri secara langsung kepada calon pemberi kerja. Ini adalah kesempatan untuk menjelaskan lebih detail tentang keterampilan, pengalaman, dan prestasi Anda yang mungkin tidak sepenuhnya tercermin dalam CV. Anda dapat menceritakan kisah di balik pencapaian Anda dan menunjukkan bagaimana Anda dapat berkontribusi pada perusahaan.
Menilai Kesesuaian Budaya
Selama wawancara, Anda dapat merasakan budaya perusahaan dan menilai apakah itu cocok dengan nilai-nilai dan gaya kerja Anda. Interaksi dengan pewawancara dan observasi lingkungan kantor (jika wawancara dilakukan secara langsung) dapat memberi Anda gambaran tentang atmosfer kerja di perusahaan tersebut. Ini penting untuk memastikan bahwa Anda akan merasa nyaman dan dapat berkembang dalam lingkungan tersebut.
Mendapatkan Informasi Mendalam
Wawancara memberi Anda kesempatan untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang posisi dan perusahaan yang tidak tersedia di deskripsi pekerjaan atau website perusahaan. Anda dapat bertanya tentang tanggung jawab spesifik, proyek-proyek yang sedang berjalan, atau peluang pengembangan karir. Informasi ini sangat berharga untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat tentang karir Anda.
Mengembangkan Keterampilan Komunikasi
Setiap wawancara adalah kesempatan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan komunikasi Anda. Anda belajar untuk menyampaikan ide dan pengalaman Anda secara jelas dan meyakinkan, serta melatih kemampuan untuk berpikir cepat dalam menjawab pertanyaan yang tidak terduga. Keterampilan ini bermanfaat tidak hanya dalam konteks wawancara, tetapi juga dalam kehidupan profesional secara umum.
Membangun Jaringan Profesional
Bahkan jika Anda tidak mendapatkan pekerjaan tersebut, wawancara kerja memberi Anda kesempatan untuk membangun koneksi profesional. Pewawancara mungkin mengingat Anda untuk posisi lain di masa depan atau bahkan merekomendasikan Anda ke perusahaan lain. Menjaga hubungan baik setelah wawancara bisa membuka pintu untuk peluang di masa depan.
Meningkatkan Kepercayaan Diri
Setiap wawancara yang Anda jalani, terlepas dari hasilnya, dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda. Anda menjadi lebih terbiasa dengan proses wawancara, lebih siap menghadapi berbagai jenis pertanyaan, dan lebih nyaman dalam mempresentasikan diri Anda. Kepercayaan diri ini akan terlihat dalam wawancara-wawancara berikutnya dan dapat meningkatkan peluang Anda untuk berhasil.
Mendapatkan Umpan Balik
Beberapa pewawancara mungkin memberikan umpan balik langsung tentang performa Anda atau kualifikasi Anda untuk posisi tersebut. Bahkan jika Anda tidak mendapatkan pekerjaan, Anda dapat meminta umpan balik konstruktif yang dapat membantu Anda meningkatkan diri untuk peluang di masa depan.
Mengevaluasi Pasar Kerja
Melalui serangkaian wawancara, Anda dapat mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pasar kerja di industri Anda. Anda dapat menilai keterampilan apa yang sedang dicari, tren gaji, dan peluang karir yang tersedia. Informasi ini berharga untuk perencanaan karir jangka panjang Anda.
Melatih Keterampilan Negosiasi
Jika wawancara berlanjut ke tahap diskusi gaji dan tunjangan, ini menjadi kesempatan untuk melatih keterampilan negosiasi Anda. Anda belajar bagaimana menyampaikan nilai Anda dan mendiskusikan kompensasi secara profesional.
Refleksi Diri
Proses persiapan dan pelaksanaan wawancara mendorong Anda untuk melakukan refleksi diri. Anda mengevaluasi kembali kekuatan, kelemahan, tujuan karir, dan nilai-nilai Anda. Ini dapat membantu Anda memperjelas arah karir dan tujuan profesional Anda.
Dengan memahami dan memanfaatkan manfaat-manfaat ini, Anda dapat melihat wawancara kerja bukan hanya sebagai rintangan yang harus dilalui, tetapi sebagai peluang berharga untuk pengembangan diri dan karir. Setiap wawancara, terlepas dari hasilnya, adalah langkah maju dalam perjalanan profesional Anda.
FAQ Seputar Wawancara Kerja
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar wawancara kerja beserta jawabannya:
1. Berapa lama sebaiknya saya tiba sebelum jadwal wawancara?
Sebaiknya tiba 10-15 menit sebelum jadwal wawancara. Ini memberi Anda waktu untuk menenangkan diri, merapikan penampilan, dan mungkin mengisi formulir yang diperlukan. Terlalu awal juga tidak disarankan karena bisa merepotkan pewawancara.
2. Apa yang harus saya bawa ke wawancara kerja?
Bawalah beberapa salinan CV, portofolio (jika relevan), pena dan notepad, serta dokumen lain yang diminta perusahaan. Juga siapkan kartu identitas dan referensi jika diperlukan.
3. Bagaimana cara terbaik menjawab pertanyaan tentang kelemahan saya?
Pilih kelemahan yang tidak kritis untuk pekerjaan tersebut dan fokus pada bagaimana Anda berusaha mengatasinya. Tunjukkan bahwa Anda sadar diri dan proaktif dalam pengembangan diri.
4. Apakah saya harus menghubungi pewawancara jika terlambat?
Ya, jika Anda tahu akan terlambat, segera hubungi perusahaan. Jelaskan situasinya dan perkiraan waktu kedatangan Anda. Minta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
5. Bagaimana cara terbaik untuk menjelaskan jeda dalam sejarah pekerjaan saya?
Jelaskan dengan jujur dan fokus pada bagaimana Anda menggunakan waktu tersebut secara produktif, misalnya untuk pendidikan lanjutan, pengembangan keterampilan, atau tanggung jawab keluarga.
6. Apakah saya harus menyebutkan gaji yang diharapkan saat wawancara?
Sebaiknya tunggu sampai pewawancara membahas topik gaji. Jika ditanya, berikan rentang gaji berdasarkan riset pasar dan nilai Anda. Tunjukkan fleksibilitas untuk negosiasi.
7. Bagaimana cara terbaik untuk menindaklanjuti setelah wawancara?
Kirim email terima kasih dalam 24 jam setelah wawancara. Ungkapkan apresiasi Anda, ulangi minat Anda pada posisi tersebut, dan tambahkan poin penting yang mungkin terlewat selama wawancara.
8. Apa yang harus saya lakukan jika saya tidak tahu jawaban dari pertanyaan pewawancara?
Jujurlah jika Anda tidak tahu. Anda bisa mengatakan, "Saya tidak yakin tentang itu, tapi saya akan senang untuk mempelajarinya" atau mencoba menjawab dengan pengetahuan terkait yang Anda miliki.
9. Bagaimana cara terbaik untuk menangani pertanyaan ilegal atau tidak pantas?
Jika Anda merasa pertanyaan tersebut tidak pantas atau ilegal, Anda bisa dengan sopan mengarahkan kembali percakapan ke topik yang relevan dengan pekerjaan. Misalnya, "Saya yakin yang Anda maksud adalah apakah saya bisa memenuhi persyaratan pekerjaan ini. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa..."
10. Apakah saya harus mengirim surat lamaran fisik setelah wawancara online?
Untuk wawancara online, email terima kasih biasanya sudah cukup. Namun, jika perusahaan memiliki preferensi untuk komunikasi fisik, mengirim surat terima kasih bisa menjadi sentuhan personal yang baik.
11. Bagaimana cara terbaik untuk menjelaskan alasan ingin berganti pekerjaan?
Fokus pada aspek positif, seperti mencari tantangan baru, peluang pengembangan karir, atau keinginan untuk berkontribusi dalam industri yang berbeda. Hindari berbicara negatif tentang pekerjaan atau perusahaan saat ini.
12. Apakah saya harus menyebutkan tawaran kerja lain yang saya miliki?
Jika ditanya langsung, Anda bisa menyebutkannya secara umum tanpa memberikan detail spesifik. Ini bisa menunjukkan bahwa Anda adalah kandidat yang diminati, tapi pastikan untuk tetap menunjukkan minat pada posisi yang sedang Anda lamar.
13. Bagaimana cara terbaik untuk menangani pertanyaan tentang kegagalan terbesar saya?
Pilih contoh yang tidak terlalu kritis dan fokus pada pelajaran yang Anda dapatkan serta bagaimana Anda telah tumbuh dari pengalaman tersebut. Tunjukkan bahwa Anda dapat belajar dari kesalahan dan meningkatkan diri.
14. Apakah saya harus menghubungi perusahaan jika belum ada kabar setelah batas waktu yang dijanjikan?
Ya, Anda bisa mengirim email follow-up yang sopan untuk menanyakan status aplikasi Anda. Tunggu 1-2 hari setelah batas waktu yang dijanjikan sebelum menghubungi mereka.
15. Bagaimana cara terbaik untuk menangani pertanyaan tentang kesenjangan gaji?
Jelaskan bahwa Anda terbuka untuk diskusi dan negosiasi. Tekankan bahwa Anda lebih tertarik pada keseluruhan paket kompensasi dan peluang pengembangan karir yang ditawarkan oleh posisi tersebut.
Memahami jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan umum ini dapat membantu Anda merasa lebih siap dan percaya diri menghadapi wawancara kerja. Ingatlah bahwa kunci dari wawancara yang sukses adalah persiapan yang matang, kejujuran, dan kemampuan untuk mengartikulasikan nilai yang dapat Anda bawa ke perusahaan.
Advertisement
Kesimpulan
Wawancara kerja merupakan tahapan krusial dalam proses pencarian kerja yang memerlukan persiapan matang dan strategi yang tepat. Dengan memahami dan menerapkan tips and trick interview kerja yang telah dibahas, Anda dapat meningkatkan peluang untuk membuat kesan positif dan akhirnya mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.