Apa itu Novel: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Jenisnya

Pelajari pengertian novel, ciri-ciri, struktur, unsur intrinsik dan ekstrinsik, serta berbagai jenis novel dalam artikel lengkap ini.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 17 Jan 2025, 06:46 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2025, 06:46 WIB
apa itu novel
apa itu novel ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra prosa yang memiliki karakteristik unik. Secara etimologis, kata "novel" berasal dari bahasa Italia "novella" yang berarti "cerita pendek dalam bentuk prosa". Dalam perkembangannya, novel telah menjadi karya sastra yang lebih panjang dan kompleks dibandingkan cerita pendek.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel didefinisikan sebagai karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekitarnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel menghadirkan cerita yang lebih panjang dan mendalam dengan banyak alur, konflik, dan latar belakang yang lebih menarik.

Para ahli sastra juga memiliki definisi tersendiri mengenai novel. Beberapa di antaranya adalah:

  • Nurgiyantoro: Novel adalah karya prosa fiksi yang cukup panjang, tidak terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek.
  • Sayuti: Novel lebih berfokus pada kompleksitas cerita, berbeda dengan cerpen yang lebih menekankan intensitas.
  • Nurhadi & Dawud: Novel adalah bentuk karya sastra yang memuat nilai-nilai budaya, sosial, moral dan pendidikan.

Secara umum, novel dapat dipahami sebagai karya sastra berbentuk prosa naratif yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan tokoh-tokoh beserta konflik yang dialaminya. Novel biasanya memiliki alur cerita yang lebih kompleks, melibatkan banyak tokoh, dan mengeksplorasi berbagai tema kehidupan secara mendalam.

Ciri-ciri Novel

Untuk membedakan novel dengan karya sastra lainnya, terdapat beberapa ciri khas yang dapat diidentifikasi:

  • Jumlah kata yang banyak, umumnya lebih dari 35.000 kata
  • Terdiri dari minimal 100 halaman
  • Cerita yang disajikan lebih panjang dan kompleks
  • Alur cerita yang berkembang dan memiliki banyak konflik
  • Melibatkan banyak tokoh dengan karakter yang beragam
  • Latar cerita yang lebih beragam dan detail
  • Tema dan permasalahan yang diangkat cenderung kompleks
  • Membutuhkan waktu baca yang cukup lama, biasanya lebih dari 2 jam
  • Menggunakan bahasa yang lebih kompleks dan beragam

Novel juga memiliki kedalaman cerita yang memungkinkan penggambaran karakter, situasi, dan emosi yang lebih mendetail. Hal ini membuat pembaca dapat lebih menyelami dunia yang diciptakan oleh penulis dan memahami motivasi serta perkembangan tokoh-tokohnya.

Struktur Novel

Sebuah novel memiliki struktur yang membentuk keseluruhan cerita. Struktur ini terdiri dari beberapa bagian penting:

1. Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan atau gambaran umum dari isi cerita novel. Bagian ini biasanya terdapat di awal novel dan bersifat opsional. Tujuannya adalah memberikan gambaran singkat kepada pembaca tentang apa yang akan mereka temui dalam cerita.

2. Orientasi

Orientasi adalah bagian yang menjelaskan latar belakang cerita, termasuk pengenalan tokoh, waktu, tempat, dan situasi awal. Bagian ini membantu pembaca memahami konteks cerita dan mulai membangun hubungan dengan para tokoh.

3. Komplikasi

Komplikasi merupakan bagian di mana konflik mulai muncul dan berkembang. Ini adalah rangkaian peristiwa yang saling terkait, menimbulkan ketegangan, dan mendorong cerita ke arah klimaks. Komplikasi membuat cerita menjadi menarik dan membuat pembaca penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

4. Evaluasi

Evaluasi adalah tahap di mana konflik mencapai puncaknya atau klimaks. Pada bagian ini, ketegangan cerita berada pada titik tertinggi dan pembaca dibuat tegang menantikan bagaimana masalah akan diselesaikan.

5. Resolusi

Resolusi adalah bagian di mana konflik mulai menemui penyelesaian. Di sini, masalah-masalah yang dihadapi tokoh utama mulai terpecahkan, baik dengan cara yang memuaskan maupun tidak. Resolusi tidak selalu berarti akhir yang bahagia; bisa juga berupa akhir yang tragis atau menggantung, tergantung pada pilihan penulis.

6. Koda

Koda adalah bagian penutup cerita yang biasanya berisi kesimpulan atau pesan moral dari keseluruhan cerita. Bagian ini juga bersifat opsional dan tidak selalu ada dalam setiap novel. Koda bisa berupa refleksi tokoh utama, pandangan penulis, atau simpulan yang ditarik dari keseluruhan cerita.

Struktur ini membantu penulis dalam mengorganisir cerita mereka dan memastikan bahwa novel memiliki alur yang koheren dan menarik. Bagi pembaca, memahami struktur ini dapat membantu dalam menganalisis dan mengapresiasi novel dengan lebih baik.

Unsur Intrinsik Novel

Unsur intrinsik novel adalah elemen-elemen yang membangun cerita dari dalam. Unsur-unsur ini saling berkaitan dan membentuk kesatuan yang utuh dalam sebuah novel. Berikut adalah penjelasan detail mengenai unsur-unsur intrinsik novel:

1. Tema

Tema adalah ide pokok atau gagasan utama yang menjadi dasar keseluruhan cerita. Tema bisa berupa persoalan moral, etika, sosial, budaya, teknologi, atau bahkan politik. Tema menjadi benang merah yang mengikat seluruh elemen cerita menjadi satu kesatuan yang koheren. Contoh tema dalam novel antara lain cinta, persahabatan, perjuangan melawan ketidakadilan, pencarian jati diri, atau konflik antara tradisi dan modernitas.

2. Alur atau Plot

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk jalannya cerita dari awal hingga akhir. Alur biasanya terdiri dari beberapa tahap:

  • Eksposisi: pengenalan situasi awal cerita
  • Konflik: munculnya permasalahan yang dihadapi tokoh
  • Klimaks: puncak ketegangan atau konflik
  • Antiklimaks: penurunan ketegangan
  • Resolusi: penyelesaian konflik

Alur bisa bersifat kronologis (maju), kilas balik (mundur), atau campuran. Pemilihan alur sangat mempengaruhi bagaimana cerita disajikan dan bagaimana ketegangan dibangun dalam novel.

3. Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah individu yang mengambil peran dalam cerita. Penokohan merujuk pada cara penulis menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokohnya. Tokoh bisa dibedakan menjadi:

  • Tokoh utama: tokoh sentral yang menjadi fokus cerita
  • Tokoh pendukung: tokoh yang membantu atau menentang tokoh utama
  • Tokoh protagonis: tokoh yang mewakili nilai-nilai positif
  • Tokoh antagonis: tokoh yang menentang tokoh protagonis

Penokohan bisa dilakukan melalui deskripsi langsung, dialog, tindakan tokoh, atau reaksi tokoh lain terhadapnya.

4. Latar atau Setting

Latar adalah konteks di mana cerita berlangsung. Latar terdiri dari tiga aspek:

  • Latar tempat: lokasi fisik di mana peristiwa terjadi
  • Latar waktu: kapan peristiwa terjadi, bisa spesifik atau periode tertentu
  • Latar sosial: kondisi sosial, budaya, atau politik yang melatarbelakangi cerita

Latar yang baik tidak hanya menjadi backdrop cerita, tetapi juga mempengaruhi perkembangan plot dan karakter tokoh.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah posisi penulis dalam menceritakan kisahnya. Ada beberapa jenis sudut pandang:

  • Orang pertama: menggunakan kata ganti "aku" atau "saya"
  • Orang ketiga: menggunakan kata ganti "dia" atau nama tokoh
  • Orang kedua: jarang digunakan, menggunakan kata ganti "kamu"
  • Sudut pandang serba tahu: narator mengetahui semua pikiran dan perasaan tokoh

Pemilihan sudut pandang mempengaruhi bagaimana informasi disampaikan kepada pembaca dan seberapa dekat pembaca merasa dengan tokoh-tokohnya.

6. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara penulis menggunakan bahasa untuk menyampaikan ceritanya. Ini mencakup pilihan kata, struktur kalimat, penggunaan majas, dan nada penceritaan. Gaya bahasa yang khas dapat menjadi ciri identitas seorang penulis dan membuat karyanya mudah dikenali.

7. Amanat atau Pesan Moral

Amanat adalah pesan atau nilai moral yang ingin disampaikan penulis melalui ceritanya. Amanat bisa disampaikan secara eksplisit melalui ucapan tokoh atau secara implisit melalui peristiwa-peristiwa dalam cerita. Amanat yang baik biasanya tidak disampaikan secara menggurui, tetapi muncul secara alami dari perkembangan cerita.

Memahami unsur-unsur intrinsik ini penting tidak hanya bagi penulis dalam menciptakan novel yang koheren dan menarik, tetapi juga bagi pembaca dalam menganalisis dan mengapresiasi karya sastra dengan lebih mendalam.

Unsur Ekstrinsik Novel

Unsur ekstrinsik novel adalah elemen-elemen yang berada di luar karya sastra itu sendiri, namun memiliki pengaruh signifikan terhadap penciptaan dan pemaknaan novel tersebut. Unsur-unsur ini memberikan konteks yang lebih luas dan membantu pembaca memahami latar belakang serta motivasi di balik penciptaan sebuah novel. Berikut adalah penjelasan detail mengenai unsur-unsur ekstrinsik novel:

1. Latar Belakang Pengarang

Latar belakang pengarang mencakup berbagai aspek kehidupan pribadi dan profesional penulis yang dapat mempengaruhi karyanya. Ini meliputi:

  • Riwayat hidup: pengalaman hidup penulis sering tercermin dalam karya-karyanya
  • Pendidikan: latar belakang pendidikan dapat mempengaruhi tema dan gaya penulisan
  • Lingkungan sosial dan budaya: konteks di mana penulis tumbuh dan berkembang
  • Pandangan hidup: filosofi dan keyakinan pribadi penulis

Memahami latar belakang pengarang dapat memberikan wawasan tentang motivasi dan inspirasi di balik penciptaan novel.

2. Kondisi Sosial dan Budaya

Kondisi sosial dan budaya pada saat novel ditulis atau pada periode yang diceritakan dalam novel dapat memiliki pengaruh besar. Ini mencakup:

  • Norma dan nilai sosial yang berlaku
  • Isu-isu sosial dan politik yang sedang hangat
  • Tren budaya dan gaya hidup masyarakat
  • Perkembangan teknologi dan pengaruhnya terhadap masyarakat

Novel sering menjadi cerminan atau kritik terhadap kondisi sosial dan budaya pada zamannya.

3. Latar Belakang Sejarah

Peristiwa-peristiwa sejarah dapat menjadi latar belakang atau bahkan tema utama dalam sebuah novel. Ini bisa meliputi:

  • Perang dan konflik politik
  • Perubahan sosial besar
  • Penemuan ilmiah atau teknologi yang mengubah masyarakat
  • Periode-periode penting dalam sejarah suatu bangsa atau dunia

Novel historis, misalnya, sangat bergantung pada pemahaman dan interpretasi penulis terhadap peristiwa sejarah.

4. Nilai-nilai dalam Masyarakat

Novel sering mencerminkan, mengkritik, atau mempertanyakan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Ini bisa meliputi:

  • Nilai moral: konsep baik dan buruk dalam masyarakat
  • Nilai sosial: norma-norma yang mengatur interaksi sosial
  • Nilai budaya: tradisi dan kepercayaan yang dipegang masyarakat
  • Nilai religius: keyakinan dan praktik keagamaan

Cara penulis memperlakukan nilai-nilai ini dalam novelnya dapat memberikan pandangan kritis terhadap masyarakat.

5. Pengaruh Ideologi atau Aliran Sastra

Ideologi politik atau aliran sastra tertentu dapat mempengaruhi cara penulis mengkonstruksi cerita dan karakternya. Contohnya:

  • Realisme: fokus pada penggambaran realitas sosial secara objektif
  • Romantisisme: menekankan emosi dan individualitas
  • Eksistensialisme: mengeksplorasi makna keberadaan manusia
  • Feminisme: mengangkat isu-isu kesetaraan gender

Pemahaman tentang aliran sastra dapat membantu dalam interpretasi dan analisis novel.

6. Kondisi Ekonomi dan Politik

Situasi ekonomi dan politik, baik pada masa novel ditulis maupun pada periode yang diceritakan, dapat mempengaruhi tema dan konflik dalam novel. Ini bisa meliputi:

  • Sistem pemerintahan dan kebijakan politik
  • Kondisi ekonomi seperti resesi atau kemakmuran
  • Isu-isu sosial-ekonomi seperti kesenjangan atau pengangguran
  • Hubungan internasional dan geopolitik

Novel sering menjadi media untuk mengkritik atau menggambarkan dampak kondisi ekonomi dan politik terhadap individu dan masyarakat.

7. Perkembangan Teknologi

Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi cara penulis menggambarkan dunia dalam novelnya. Ini bisa mencakup:

  • Pengaruh teknologi terhadap interaksi sosial
  • Perubahan gaya hidup akibat inovasi teknologi
  • Isu-isu etika yang muncul dari perkembangan teknologi
  • Spekulasi tentang masa depan teknologi (dalam novel fiksi ilmiah)

Memahami konteks teknologi dapat membantu pembaca menghubungkan cerita dengan realitas atau visi masa depan yang digambarkan penulis.

Unsur-unsur ekstrinsik ini memberikan kedalaman dan kompleksitas tambahan pada analisis sebuah novel. Mereka membantu pembaca memahami tidak hanya apa yang diceritakan, tetapi juga mengapa dan bagaimana cerita itu diciptakan dalam konteks yang lebih luas. Dengan mempertimbangkan unsur-unsur ekstrinsik, pembaca dapat mengapresiasi novel tidak hanya sebagai karya sastra, tetapi juga sebagai produk dari waktu, tempat, dan kondisi sosial tertentu.

Jenis-jenis Novel

Novel dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis berdasarkan beberapa kriteria seperti tema, gaya penulisan, target pembaca, dan lain-lain. Berikut adalah penjelasan detail mengenai jenis-jenis novel:

1. Berdasarkan Isi Cerita

  • Novel Romantis: Berfokus pada hubungan romantis antara karakter utama. Contoh: "Pride and Prejudice" karya Jane Austen.
  • Novel Misteri: Melibatkan teka-teki atau kejahatan yang harus dipecahkan. Contoh: karya-karya Agatha Christie.
  • Novel Petualangan: Menceritakan perjalanan atau eksplorasi yang penuh tantangan. Contoh: "The Adventures of Huckleberry Finn" karya Mark Twain.
  • Novel Fiksi Ilmiah: Mengeksplorasi konsep ilmiah atau teknologi futuristik. Contoh: "Dune" karya Frank Herbert.
  • Novel Horor: Bertujuan untuk menakuti atau mengejutkan pembaca. Contoh: karya-karya Stephen King.
  • Novel Sejarah: Berlatar belakang periode sejarah tertentu. Contoh: "War and Peace" karya Leo Tolstoy.

2. Berdasarkan Gaya Penulisan

  • Novel Realis: Menggambarkan kehidupan sehari-hari secara realistis. Contoh: "Madame Bovary" karya Gustave Flaubert.
  • Novel Eksperimental: Menggunakan teknik naratif yang tidak konvensional. Contoh: "Ulysses" karya James Joyce.
  • Novel Satire: Menggunakan humor dan ironi untuk mengkritik masyarakat. Contoh: "Animal Farm" karya George Orwell.
  • Novel Epistolary: Ditulis dalam bentuk surat atau dokumen. Contoh: "The Color Purple" karya Alice Walker.

3. Berdasarkan Target Pembaca

  • Novel Dewasa: Ditujukan untuk pembaca dewasa dengan tema dan konten yang lebih matang.
  • Novel Remaja (Young Adult): Berfokus pada pengalaman dan isu-isu remaja. Contoh: seri "Harry Potter" karya J.K. Rowling.
  • Novel Anak-anak: Ditulis dengan bahasa dan tema yang sesuai untuk anak-anak.

4. Berdasarkan Panjang Cerita

  • Novel: Umumnya lebih dari 40.000 kata.
  • Novella: Lebih pendek dari novel tapi lebih panjang dari cerpen, biasanya antara 17.500 hingga 40.000 kata.
  • Novel Grafis: Menggabungkan elemen novel dan komik.

5. Berdasarkan Kenyataan Cerita

  • Novel Fiksi: Cerita yang sepenuhnya hasil imajinasi penulis.
  • Novel Non-fiksi: Berdasarkan kejadian nyata atau pengalaman pribadi penulis.
  • Novel Semi-fiksi: Menggabungkan elemen fiksi dan fakta.

6. Jenis Novel Khusus

  • Novel Bildungsroman: Menceritakan perkembangan psikologis dan moral tokoh utama dari masa muda hingga dewasa. Contoh: "Great Expectations" karya Charles Dickens.
  • Novel Distopia: Menggambarkan masyarakat yang tidak ideal di masa depan. Contoh: "1984" karya George Orwell.
  • Novel Picaresque: Menceritakan petualangan seorang tokoh nakal atau licik. Contoh: "Don Quixote" karya Miguel de Cervantes.
  • Novel Stream of Consciousness: Menggambarkan aliran pikiran karakter secara langsung. Contoh: "Mrs. Dalloway" karya Virginia Woolf.

7. Berdasarkan Genre Populer

  • Novel Chicklit: Berfokus pada kehidupan wanita muda perkotaan. Contoh: "Bridget Jones's Diary" karya Helen Fielding.
  • Novel Thriller: Menekankan ketegangan dan suspense. Contoh: karya-karya John Grisham.
  • Novel Fantasi: Melibatkan elemen magis atau supernatural. Contoh: seri "The Lord of the Rings" karya J.R.R. Tolkien.
  • Novel Detektif: Berpusat pada penyelidikan kejahatan. Contoh: seri Sherlock Holmes karya Arthur Conan Doyle.

Penting untuk dicatat bahwa banyak novel tidak terbatas pada satu kategori saja. Sebuah novel bisa saja menggabungkan beberapa elemen dari berbagai jenis, menciptakan karya yang unik dan kompleks. Pemahaman tentang berbagai jenis novel ini dapat membantu pembaca dalam memilih bacaan yang sesuai dengan minat mereka, serta membantu penulis dalam mengembangkan dan memasarkan karya mereka.

Kesimpulan

Novel merupakan bentuk karya sastra yang kaya dan beragam, menawarkan pengalaman membaca yang mendalam dan kompleks. Dari pengertiannya sebagai karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan, hingga berbagai unsur intrinsik dan ekstrinsik yang membentuknya, novel telah menjadi media penting dalam mengekspresikan ide, mengeksplorasi kondisi manusia, dan merefleksikan masyarakat.

Ciri-ciri khas novel seperti panjangnya cerita, kompleksitas alur, dan kedalaman karakterisasi memungkinkan penulis untuk mengembangkan narasi yang kaya dan multidimensi. Struktur novel yang terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda memberikan kerangka yang membantu penulis mengorganisir cerita mereka secara efektif.

Unsur-unsur intrinsik seperti tema, alur, tokoh, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat bekerja sama untuk menciptakan dunia fiksi yang memikat dan bermakna. Sementara itu, unsur-unsur ekstrinsik seperti latar belakang pengarang, kondisi sosial budaya, dan nilai-nilai masyarakat memberikan konteks yang lebih luas dan memperkaya pemahaman kita terhadap sebuah karya.

Keberagaman jenis novel, mulai dari roman, misteri, fiksi ilmiah, hingga novel sejarah, mencerminkan fleksibilitas dan daya adaptasi bentuk sastra ini. Setiap jenis novel menawarkan pengalaman membaca yang unik dan dapat menarik minat pembaca yang berbeda-beda.

Memahami semua aspek ini tidak hanya penting bagi para penulis dalam menciptakan karya yang kuat dan bermakna, tetapi juga bagi pembaca dalam mengapresiasi dan menganalisis novel dengan lebih mendalam. Novel, dengan segala kompleksitas dan kekayaannya, terus menjadi salah satu bentuk ekspresi artistik yang paling berpengaruh dan dicintai, mampu menyentuh hati, memprovokasi pikiran, dan memperluas wawasan kita tentang dunia dan kemanusiaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya