Mengenal 4 Jenis Kepribadian Manusia dan Karakteristiknya

Pelajari 4 jenis kepribadian manusia - sanguinis, koleris, melankolis, dan plegmatis. Kenali ciri khas, kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Jan 2025, 10:20 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2025, 10:20 WIB
4 jenis kepribadian
4 jenis kepribadian ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Setiap manusia memiliki kepribadian yang unik dan berbeda-beda. Namun, para ahli psikologi telah mengidentifikasi beberapa tipe kepribadian dasar yang dapat menggambarkan karakteristik umum seseorang. Salah satu teori kepribadian yang paling terkenal adalah teori 4 temperamen yang dikembangkan oleh Hippocrates pada abad ke-5 SM. Teori ini membagi kepribadian manusia menjadi 4 tipe utama, yaitu sanguinis, koleris, melankolis, dan plegmatis.

Memahami 4 jenis kepribadian ini dapat membantu kita mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri maupun orang lain. Dengan begitu, kita bisa mengembangkan potensi diri secara optimal dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan sesama. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai karakteristik masing-masing tipe kepribadian tersebut.

Tipe Kepribadian Sanguinis: Si Ekstrovert yang Penuh Semangat

Tipe kepribadian sanguinis sering digambarkan sebagai pribadi yang ceria, bersemangat, dan suka menjadi pusat perhatian. Mereka memiliki energi yang tinggi dan mudah bergaul dengan orang-orang baru. Beberapa ciri khas kepribadian sanguinis antara lain:

  • Ekstrovert dan suka bersosialisasi
  • Optimis dan antusias
  • Kreatif dan imajinatif
  • Suka berbicara dan bercerita
  • Mudah berteman dengan siapa saja
  • Spontan dan fleksibel
  • Menyukai kegiatan yang menyenangkan
  • Ekspresif dalam menunjukkan emosi

Orang dengan tipe sanguinis biasanya disukai banyak orang karena sifatnya yang ramah dan menyenangkan. Mereka pandai mencairkan suasana dan membuat orang lain merasa nyaman. Di sisi lain, sanguinis juga memiliki beberapa kelemahan seperti:

  • Kurang disiplin dan suka menunda-nunda
  • Mudah bosan dan sulit berkonsentrasi
  • Cenderung impulsif dan kurang berpikir panjang
  • Terlalu banyak bicara dan kurang mendengarkan
  • Suka mencari perhatian
  • Kurang konsisten dan mudah berubah pikiran

Dalam dunia kerja, sanguinis cocok dengan profesi yang melibatkan banyak interaksi sosial seperti marketing, public relations, entertainer, atau guru. Mereka juga bisa menjadi pemimpin yang karismatik dan memotivasi orang lain. Namun, sanguinis perlu belajar untuk lebih disiplin dan fokus agar bisa mencapai potensi maksimalnya.

Tipe Kepribadian Koleris: Si Pemimpin yang Tegas dan Ambisius

Koleris merupakan tipe kepribadian yang dikenal dengan sifatnya yang tegas, ambisius, dan berorientasi pada tujuan. Mereka adalah pribadi yang kuat dan suka mengambil kendali dalam berbagai situasi. Beberapa karakteristik utama kepribadian koleris meliputi:

  • Percaya diri dan mandiri
  • Tegas dalam mengambil keputusan
  • Berjiwa pemimpin
  • Berorientasi pada hasil
  • Kompetitif dan suka tantangan
  • Berpikir logis dan analitis
  • Efisien dan produktif
  • Visioner dan inovatif

Koleris memiliki bakat alami sebagai pemimpin karena kemampuan mereka dalam mengorganisir dan mengarahkan orang lain. Mereka juga dikenal sebagai pribadi yang produktif dan mampu menyelesaikan banyak hal dalam waktu singkat. Namun, tipe kepribadian ini juga memiliki beberapa kelemahan seperti:

  • Cenderung dominan dan otoriter
  • Kurang sabar dan mudah frustrasi
  • Terlalu fokus pada tujuan hingga mengabaikan perasaan orang lain
  • Sulit menerima kritik
  • Workaholic dan sulit bersantai
  • Bisa terkesan kasar atau tidak sensitif

Dalam dunia kerja, koleris sangat cocok menjadi pemimpin, pengusaha, atau manajer. Mereka juga berprestasi di bidang yang membutuhkan pengambilan keputusan cepat seperti militer, kepolisian, atau politik. Tantangan bagi koleris adalah belajar untuk lebih fleksibel dan mempertimbangkan perasaan orang lain agar bisa menjadi pemimpin yang lebih efektif.

Tipe Kepribadian Melankolis: Si Perfeksionis yang Mendalam

Melankolis adalah tipe kepribadian yang dikenal sebagai pemikir dan perencana. Mereka cenderung introspektif, analitis, dan perfeksionis. Beberapa ciri khas kepribadian melankolis antara lain:

  • Pemikir yang mendalam dan filosofis
  • Perfeksionis dan detail-oriented
  • Kreatif dan artistik
  • Sensitif dan emosional
  • Idealis dan memiliki standar tinggi
  • Suka ketenangan dan keteraturan
  • Setia dan berkomitmen
  • Analitis dan suka memecahkan masalah

Orang dengan tipe melankolis memiliki kemampuan analisis yang tajam dan sering menghasilkan karya-karya kreatif yang berkualitas tinggi. Mereka juga dikenal sebagai teman yang setia dan pendengar yang baik. Namun, melankolis juga memiliki beberapa kelemahan seperti:

  • Terlalu kritis terhadap diri sendiri dan orang lain
  • Cenderung pesimis dan mudah depresi
  • Sulit mengambil keputusan karena terlalu banyak pertimbangan
  • Perfeksionisme yang berlebihan bisa menghambat produktivitas
  • Terlalu sensitif dan mudah tersinggung
  • Sulit mengekspresikan perasaan

Dalam dunia kerja, melankolis cocok dengan profesi yang membutuhkan ketelitian dan kreativitas seperti peneliti, penulis, seniman, atau akuntan. Mereka juga bisa menjadi perencana strategis yang handal. Tantangan bagi melankolis adalah belajar untuk lebih fleksibel dan tidak terlalu keras pada diri sendiri maupun orang lain.

Tipe Kepribadian Plegmatis: Si Diplomat yang Tenang

Plegmatis merupakan tipe kepribadian yang paling tenang dan seimbang di antara keempat tipe. Mereka dikenal sebagai pribadi yang damai, santai, dan mudah beradaptasi. Beberapa karakteristik utama kepribadian plegmatis meliputi:

  • Tenang dan tidak mudah stress
  • Sabar dan toleran
  • Diplomatis dan pandai menengahi konflik
  • Mudah bergaul dan disukai banyak orang
  • Konsisten dan bisa diandalkan
  • Pendengar yang baik
  • Mudah menerima dan memaafkan
  • Praktis dan efisien

Orang dengan tipe plegmatis sering menjadi penengah yang baik dalam situasi konflik karena sifat mereka yang netral dan tidak mudah terpancing emosi. Mereka juga dikenal sebagai teman yang setia dan bisa dipercaya. Namun, plegmatis juga memiliki beberapa kelemahan seperti:

  • Kurang motivasi dan cenderung pasif
  • Suka menunda-nunda pekerjaan
  • Kurang tegas dalam mengambil keputusan
  • Terlalu kompromis hingga bisa dimanfaatkan orang lain
  • Kurang antusias dan bisa terkesan tidak peduli
  • Sulit mengekspresikan pendapat atau perasaan

Dalam dunia kerja, plegmatis cocok dengan profesi yang membutuhkan kesabaran dan kemampuan interpersonal seperti konselor, perawat, atau administrator. Mereka juga bisa menjadi mediator atau diplomat yang handal. Tantangan bagi plegmatis adalah belajar untuk lebih proaktif dan berani mengambil inisiatif agar bisa mencapai potensi maksimalnya.

Memahami Kombinasi Tipe Kepribadian

Penting untuk diingat bahwa kebanyakan orang tidak 100% termasuk dalam satu tipe kepribadian saja. Seringkali seseorang memiliki kombinasi dari dua atau lebih tipe kepribadian, dengan satu tipe yang lebih dominan. Misalnya, seseorang bisa memiliki kepribadian "sanguinis-koleris" yang berarti ia memiliki sifat-sifat sanguinis yang kuat namun juga menunjukkan beberapa karakteristik koleris.

Memahami kombinasi tipe kepribadian ini dapat membantu kita memiliki gambaran yang lebih akurat tentang diri sendiri maupun orang lain. Beberapa contoh kombinasi tipe kepribadian yang umum ditemui antara lain:

  • Sanguinis-Koleris: Ekstrovert yang bersemangat dan ambisius
  • Koleris-Melankolis: Pemimpin yang perfeksionis dan analitis
  • Melankolis-Plegmatis: Pemikir yang tenang dan diplomatis
  • Plegmatis-Sanguinis: Pribadi yang santai namun ramah

Dengan memahami kombinasi tipe kepribadian, kita bisa lebih menghargai keunikan setiap individu dan tidak terjebak dalam stereotip. Hal ini juga membantu kita mengembangkan fleksibilitas dalam berinteraksi dengan berbagai macam orang.

Manfaat Mengenali Tipe Kepribadian

Memahami tipe kepribadian diri sendiri dan orang lain dapat memberikan berbagai manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa keuntungan dari mengenali tipe kepribadian antara lain:

  1. Meningkatkan pemahaman diri: Dengan mengetahui tipe kepribadian, kita bisa lebih memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Hal ini membantu kita mengembangkan potensi dan mengatasi tantangan dengan lebih efektif.
  2. Memperbaiki hubungan interpersonal: Pemahaman tentang tipe kepribadian membantu kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain secara lebih efektif. Kita bisa menyesuaikan pendekatan kita sesuai dengan kepribadian lawan bicara.
  3. Meningkatkan kinerja tim: Dalam lingkungan kerja, mengenali tipe kepribadian anggota tim dapat membantu mengoptimalkan pembagian tugas dan meningkatkan kolaborasi.
  4. Pengembangan karir: Memahami tipe kepribadian dapat membantu kita memilih karir atau bidang pekerjaan yang sesuai dengan kekuatan dan minat kita.
  5. Manajemen stress: Dengan mengenali pola pikir dan perilaku khas tipe kepribadian kita, kita bisa mengembangkan strategi manajemen stress yang lebih efektif.
  6. Pengambilan keputusan: Pemahaman tentang tipe kepribadian dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih selaras dengan nilai dan preferensi kita.

Meski demikian, penting untuk diingat bahwa tipe kepribadian bukanlah takdir yang tidak bisa diubah. Setiap orang memiliki kemampuan untuk berkembang dan mengasah berbagai aspek kepribadiannya. Teori tipe kepribadian sebaiknya digunakan sebagai alat untuk memahami diri dan orang lain, bukan sebagai label yang membatasi potensi seseorang.

Cara Mengenali Tipe Kepribadian

Ada beberapa cara untuk mengenali tipe kepribadian seseorang, baik diri sendiri maupun orang lain. Berikut ini beberapa metode yang bisa digunakan:

  1. Observasi: Perhatikan pola perilaku, cara berkomunikasi, dan reaksi terhadap berbagai situasi. Ini bisa memberikan petunjuk tentang tipe kepribadian seseorang.
  2. Tes kepribadian: Ada berbagai tes kepribadian yang bisa diambil secara online atau dengan bantuan profesional. Beberapa tes populer antara lain MBTI (Myers-Briggs Type Indicator), Big Five Personality Test, dan DISC Assessment.
  3. Refleksi diri: Luangkan waktu untuk merenung dan menganalisis diri sendiri. Perhatikan apa yang membuat Anda nyaman atau tidak nyaman, bagaimana Anda biasanya bereaksi terhadap stress, dan apa yang memotivasi Anda.
  4. Feedback dari orang lain: Mintalah pendapat dari teman, keluarga, atau rekan kerja tentang bagaimana mereka melihat kepribadian Anda. Terkadang orang lain bisa melihat aspek-aspek diri kita yang tidak kita sadari.
  5. Journaling: Menulis jurnal secara rutin dapat membantu Anda mengidentifikasi pola pikir dan perilaku yang mencerminkan tipe kepribadian Anda.
  6. Konsultasi dengan psikolog: Jika Anda ingin pemahaman yang lebih mendalam, berkonsultasi dengan psikolog profesional bisa memberikan insight yang lebih akurat tentang kepribadian Anda.

Perlu diingat bahwa tidak ada metode yang 100% akurat dalam menentukan tipe kepribadian. Setiap metode memiliki kelebihan dan keterbatasannya masing-masing. Yang terpenting adalah menggunakan informasi ini sebagai alat untuk pengembangan diri, bukan sebagai batasan atau pembenaran atas kelemahan kita.

Mengembangkan Kepribadian yang Seimbang

Meskipun kita mungkin memiliki kecenderungan ke arah tipe kepribadian tertentu, penting untuk mengembangkan kepribadian yang seimbang. Ini berarti mengasah kekuatan kita sekaligus berusaha memperbaiki kelemahan. Berikut beberapa tips untuk mengembangkan kepribadian yang lebih seimbang:

  1. Kenali dan terima diri sendiri: Pahami kekuatan dan kelemahan Anda tanpa menghakimi. Terima bahwa setiap orang unik dan memiliki nilai tersendiri.
  2. Kembangkan empati: Cobalah untuk memahami sudut pandang orang lain, terutama mereka yang memiliki tipe kepribadian berbeda dari Anda.
  3. Latih fleksibilitas: Belajarlah untuk menyesuaikan perilaku Anda sesuai situasi. Misalnya, jika Anda seorang introvert, sesekali cobalah untuk lebih terlibat dalam situasi sosial.
  4. Asah keterampilan komunikasi: Kemampuan berkomunikasi yang baik penting untuk semua tipe kepribadian. Belajarlah untuk mengekspresikan diri dengan jelas dan mendengarkan secara aktif.
  5. Kelola stress: Temukan cara yang efektif untuk mengelola stress sesuai dengan tipe kepribadian Anda. Ini bisa berupa meditasi, olahraga, atau hobi kreatif.
  6. Tetapkan tujuan pengembangan diri: Identifikasi area yang ingin Anda kembangkan dan buatlah rencana konkret untuk mencapainya.
  7. Jelajahi perspektif baru: Cobalah hal-hal baru yang mungkin di luar zona nyaman Anda. Ini bisa membantu Anda mengembangkan sisi-sisi kepribadian yang kurang dominan.

Ingatlah bahwa pengembangan kepribadian adalah proses seumur hidup. Tidak ada yang namanya kepribadian "sempurna" - yang ada adalah terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Kesimpulan

Memahami 4 jenis kepribadian - sanguinis, koleris, melankolis, dan plegmatis - dapat memberikan wawasan berharga tentang diri kita sendiri dan orang lain. Setiap tipe kepribadian memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing, dan kebanyakan orang memiliki kombinasi dari beberapa tipe.

Penting untuk diingat bahwa tipe kepribadian bukanlah label yang kaku atau takdir yang tidak bisa diubah. Sebaliknya, pemahaman tentang tipe kepribadian sebaiknya digunakan sebagai alat untuk pengembangan diri dan peningkatan hubungan interpersonal.

Dengan mengenali tipe kepribadian kita dan orang lain, kita bisa mengembangkan empati, meningkatkan komunikasi, dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis baik di rumah maupun di tempat kerja. Yang terpenting adalah terus berusaha mengembangkan diri menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, sambil menghargai keunikan setiap individu di sekitar kita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya