Apa Itu Varises: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Pelajari tentang apa itu varises, penyebab, gejala, serta cara menangani dan mencegahnya. Informasi lengkap dari para ahli kesehatan.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 05 Feb 2025, 06:54 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2025, 06:54 WIB
apa itu varises
apa itu varises ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Varises merupakan kondisi pembuluh darah vena yang membengkak dan melebar, umumnya terjadi pada area kaki dan betis. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu penampilan. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang apa itu varises, penyebabnya, gejala yang muncul, serta berbagai metode penanganan dan pencegahannya.

Definisi Varises

Varises adalah pelebaran abnormal pada pembuluh darah vena yang biasanya terlihat di permukaan kulit sebagai garis-garis berwarna biru atau ungu yang menonjol dan berkelok-kelok. Kondisi ini terjadi ketika katup di dalam pembuluh darah vena melemah atau rusak, sehingga darah yang seharusnya mengalir kembali ke jantung justru terkumpul dan menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah.

Pembuluh darah vena bertugas membawa darah yang kaya oksigen kembali ke jantung. Namun, ketika terjadi pelebaran pada pembuluh darah ini, katup di dalamnya tidak dapat menutup dengan sempurna. Akibatnya, darah mengalir kembali ke bawah dan menumpuk, menyebabkan pembengkakan hingga pembuluh darah terlihat jelas di permukaan kulit.

Varises paling sering terjadi pada bagian kaki, terutama di area betis. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang lebih besar pada pembuluh darah di kaki akibat gravitasi dan beban tubuh saat berdiri atau berjalan. Meskipun demikian, varises juga dapat terjadi di bagian tubuh lain seperti tangan, panggul, atau bahkan di organ internal seperti esofagus.

Penyebab Varises

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya varises:

  • Kelemahan katup vena: Ini merupakan penyebab utama varises. Ketika katup dalam pembuluh darah vena melemah atau rusak, darah tidak dapat mengalir dengan efektif kembali ke jantung, sehingga terjadi penumpukan dan pelebaran pembuluh darah.
  • Tekanan berlebih pada pembuluh darah: Kondisi seperti kehamilan, obesitas, atau pekerjaan yang mengharuskan berdiri dalam waktu lama dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah vena di kaki.
  • Faktor genetik: Jika ada anggota keluarga yang memiliki varises, risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini juga meningkat. Gen dapat mempengaruhi kekuatan dinding pembuluh darah dan katup di dalamnya.
  • Usia: Seiring bertambahnya usia, elastisitas pembuluh darah berkurang, meningkatkan risiko terjadinya varises.
  • Hormon: Perubahan hormon selama kehamilan, menstruasi, atau menopause dapat mempengaruhi elastisitas pembuluh darah dan meningkatkan risiko varises.
  • Gaya hidup: Kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan diet tinggi garam dapat berkontribusi pada pembentukan varises.

Pemahaman tentang penyebab varises ini penting untuk mengidentifikasi faktor risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Gejala Varises

Gejala varises dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala apa pun selain perubahan penampilan pada kaki mereka. Namun, bagi yang lain, varises dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan. Berikut adalah gejala-gejala umum varises:

  • Perubahan penampilan: Pembuluh darah yang terlihat menonjol, berwarna biru atau ungu, dan tampak berkelok-kelok di bawah permukaan kulit.
  • Rasa sakit atau nyeri: Terutama setelah berdiri atau duduk dalam waktu yang lama. Rasa sakit ini sering digambarkan sebagai rasa berat atau pegal pada kaki.
  • Pembengkakan: Kaki atau pergelangan kaki dapat membengkak, terutama di akhir hari atau setelah aktivitas yang lama.
  • Rasa gatal: Area di sekitar varises mungkin terasa gatal.
  • Perubahan warna kulit: Kulit di sekitar varises dapat berubah warna menjadi lebih gelap.
  • Kram otot: Terutama di malam hari atau setelah berdiri lama.
  • Sensasi terbakar atau berdenyut: Beberapa orang mungkin merasakan sensasi terbakar atau berdenyut di area yang terkena varises.
  • Kelelahan pada kaki: Kaki mungkin terasa lebih cepat lelah, terutama setelah aktivitas fisik.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan varises akan mengalami semua gejala ini. Beberapa mungkin hanya mengalami perubahan penampilan tanpa gejala lain yang signifikan. Namun, jika Anda mengalami gejala yang mengganggu atau memburuk, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Diagnosis Varises

Diagnosis varises biasanya dimulai dengan pemeriksaan fisik dan evaluasi riwayat medis pasien. Dokter akan memeriksa kaki pasien saat berdiri untuk melihat ada tidaknya pembengkakan atau perubahan warna pada kulit. Mereka juga akan menanyakan tentang gejala yang dialami dan riwayat kesehatan keluarga. Berikut adalah beberapa metode diagnosis yang mungkin dilakukan:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa kaki pasien secara visual dan mungkin meminta pasien untuk berdiri atau duduk dalam posisi tertentu untuk melihat bagaimana aliran darah mempengaruhi pembuluh darah.
  • Ultrasonografi Doppler: Ini adalah metode pencitraan non-invasif yang menggunakan gelombang suara untuk melihat aliran darah dalam pembuluh darah. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter menilai fungsi katup dalam pembuluh darah vena dan mengidentifikasi adanya refluks atau aliran balik darah.
  • Venografi: Dalam prosedur ini, zat kontras disuntikkan ke dalam pembuluh darah, kemudian dilakukan pencitraan sinar-X untuk melihat aliran darah. Metode ini jarang digunakan kecuali dalam kasus yang kompleks.
  • CT Scan atau MRI: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan CT Scan atau MRI untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail tentang struktur pembuluh darah.

Selain itu, dokter juga akan menilai tingkat keparahan varises menggunakan sistem klasifikasi tertentu. Salah satu sistem yang umum digunakan adalah klasifikasi CEAP (Clinical-Etiology-Anatomy-Pathophysiology), yang membagi varises menjadi beberapa tingkat keparahan dari C0 (tidak ada tanda-tanda varises yang terlihat) hingga C6 (ulkus vena aktif).

Diagnosis yang akurat sangat penting untuk menentukan rencana pengobatan yang tepat. Oleh karena itu, jika Anda mencurigai adanya varises, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.

Pengobatan Varises

Pengobatan varises bertujuan untuk mengurangi gejala, memperbaiki penampilan, dan mencegah komplikasi. Metode pengobatan yang dipilih akan tergantung pada tingkat keparahan varises, gejala yang dialami, dan preferensi pasien. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang tersedia:

1. Pengobatan Konservatif

  • Stoking kompresi: Penggunaan stoking kompresi dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi pembengkakan. Stoking ini memberikan tekanan pada kaki, membantu mendorong darah kembali ke jantung.
  • Elevasi kaki: Mengangkat kaki secara teratur, terutama saat tidur atau istirahat, dapat membantu mengurangi tekanan pada pembuluh darah vena.
  • Olahraga teratur: Aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau berenang dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kaki.
  • Perubahan gaya hidup: Menjaga berat badan ideal, menghindari berdiri atau duduk terlalu lama, dan mengurangi konsumsi garam dapat membantu mengurangi gejala varises.

2. Pengobatan Medis

  • Skleroterapi: Prosedur ini melibatkan penyuntikan larutan khusus ke dalam vena yang terkena varises, menyebabkan vena mengempis dan akhirnya menghilang.
  • Terapi laser: Sinar laser digunakan untuk menutup vena yang bermasalah, mengarahkan aliran darah ke vena yang sehat.
  • Radiofrequency Ablation (RFA): Teknik ini menggunakan energi panas dari gelombang radio untuk menutup vena yang bermasalah.
  • Endovenous Laser Treatment (EVLT): Prosedur ini menggunakan laser untuk memanaskan dan menutup vena yang terkena varises.

3. Prosedur Bedah

  • Stripping vena: Dalam prosedur ini, vena yang bermasalah diangkat melalui sayatan kecil di kulit.
  • Flebektomi: Vena-vena kecil diangkat melalui serangkaian sayatan kecil.
  • Ligasi: Vena yang bermasalah diikat untuk menghentikan aliran darah.

Pemilihan metode pengobatan akan tergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran dan lokasi varises, gejala yang dialami, kondisi kesehatan umum pasien, dan preferensi pribadi. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis vaskular untuk menentukan pilihan pengobatan yang paling sesuai.

Perlu diingat bahwa meskipun pengobatan dapat menghilangkan varises yang ada, ini tidak mencegah terbentuknya varises baru di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk tetap menerapkan langkah-langkah pencegahan dan perawatan berkelanjutan.

Pencegahan Varises

Meskipun tidak semua kasus varises dapat dicegah, terutama yang disebabkan oleh faktor genetik atau usia, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya varises atau mencegah varises yang ada menjadi lebih parah. Berikut adalah beberapa tips pencegahan varises:

  • Jaga berat badan ideal: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah vena di kaki. Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi tekanan ini.
  • Berolahraga secara teratur: Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kaki. Ini membantu mendorong darah kembali ke jantung dengan lebih efisien.
  • Hindari berdiri atau duduk terlalu lama: Jika pekerjaan Anda mengharuskan berdiri atau duduk dalam waktu lama, cobalah untuk sering menggerakkan kaki atau berjalan-jalan sebentar secara berkala.
  • Angkat kaki secara teratur: Mengangkat kaki di atas level jantung selama beberapa menit setiap hari dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah.
  • Gunakan stoking kompresi: Terutama jika Anda berisiko tinggi mengalami varises, seperti selama kehamilan atau jika pekerjaan Anda mengharuskan berdiri lama.
  • Hindari pakaian ketat: Pakaian yang terlalu ketat di area pinggang, paha, dan kaki dapat menghambat sirkulasi darah.
  • Kurangi konsumsi garam: Terlalu banyak garam dapat menyebabkan retensi cairan, yang dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah vena.
  • Hindari sepatu hak tinggi: Sepatu hak tinggi dapat mengurangi efektivitas otot betis dalam memompa darah kembali ke jantung. Jika Anda harus menggunakannya, batasi penggunaannya dan selingi dengan sepatu yang lebih rendah.
  • Berhenti merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah dan mengurangi sirkulasi darah.
  • Makan makanan tinggi serat: Diet tinggi serat dapat membantu mencegah sembelit, yang dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di area perut dan kaki.

Penting untuk diingat bahwa meskipun langkah-langkah pencegahan ini dapat membantu mengurangi risiko varises, mereka tidak menjamin bahwa varises tidak akan terjadi. Jika Anda memiliki faktor risiko tinggi untuk varises, seperti riwayat keluarga atau pekerjaan yang berisiko, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk strategi pencegahan yang lebih spesifik.

Komplikasi Varises

Meskipun varises sering dianggap sebagai masalah kosmetik, dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Penting untuk memahami potensi komplikasi ini agar dapat mengenali tanda-tandanya dan mencari perawatan medis tepat waktu. Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin timbul dari varises:

  • Tromboflebitis superfisial: Ini adalah peradangan pada vena superfisial yang dapat menyebabkan nyeri, kemerahan, dan pembengkakan di area yang terkena.
  • Trombosis vena dalam (DVT): Kondisi ini terjadi ketika gumpalan darah terbentuk dalam vena yang lebih dalam. DVT dapat menyebabkan nyeri parah, pembengkakan, dan berpotensi berbahaya jika gumpalan darah terlepas dan berpindah ke paru-paru (emboli paru).
  • Ulkus vena: Varises yang parah dapat menyebabkan terbentuknya luka terbuka pada kulit, terutama di area pergelangan kaki. Luka ini sulit sembuh dan dapat menjadi kronis jika tidak ditangani dengan baik.
  • Perdarahan: Vena yang sangat melebar dapat pecah dan menyebabkan perdarahan, meskipun ini jarang terjadi.
  • Lipodermatosklerosis: Kondisi ini menyebabkan pengerasan dan penyusutan jaringan kulit dan lemak di bawah kulit, biasanya di area betis dan pergelangan kaki.
  • Edema: Pembengkakan kronis pada kaki dan pergelangan kaki dapat terjadi akibat penumpukan cairan.
  • Perubahan warna kulit: Area di sekitar varises dapat mengalami perubahan warna menjadi kecokelatan atau kehitaman akibat deposisi hemosiderin (pigmen yang berasal dari pemecahan sel darah merah).
  • Infeksi: Jika terjadi luka atau ulkus, ada risiko infeksi yang dapat menyebar ke jaringan yang lebih dalam.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan varises akan mengalami komplikasi ini. Namun, jika Anda memiliki varises dan mengalami gejala seperti nyeri yang parah, pembengkakan yang tiba-tiba, perubahan warna kulit yang signifikan, atau luka yang tidak sembuh, segera konsultasikan dengan dokter.

Pencegahan komplikasi dapat dilakukan dengan mengelola varises secara proaktif, termasuk menggunakan stoking kompresi, melakukan perubahan gaya hidup yang diperlukan, dan menjalani pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter. Pemeriksaan rutin juga penting untuk memantau perkembangan varises dan mendeteksi komplikasi secara dini.

Mitos dan Fakta Seputar Varises

Terdapat banyak mitos dan kesalahpahaman seputar varises yang beredar di masyarakat. Penting untuk memisahkan fakta dari fiksi agar dapat memahami kondisi ini dengan lebih baik dan mengelolanya secara efektif. Berikut adalah beberapa mitos umum tentang varises beserta faktanya:

Mitos 1: Varises hanya masalah kosmetik

Fakta: Meskipun varises memang dapat mempengaruhi penampilan, kondisi ini bukan hanya masalah kosmetik. Varises dapat menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri, dan dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti ulkus vena atau trombosis vena dalam.

Mitos 2: Varises hanya terjadi pada wanita lanjut usia

Fakta: Meskipun wanita memang lebih berisiko mengalami varises, kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pria dan orang muda. Faktor risiko termasuk genetik, obesitas, kehamilan, dan pekerjaan yang mengharuskan berdiri lama.

Mitos 3: Berjalan kaki atau berlari dapat memperburuk varises

Fakta: Sebaliknya, aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau berlari dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kaki, yang dapat membantu mencegah atau mengurangi varises.

Mitos 4: Varises tidak dapat dicegah

Fakta: Meskipun beberapa faktor risiko seperti genetik tidak dapat diubah, ada banyak langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko varises, seperti menjaga berat badan ideal, berolahraga teratur, dan menghindari berdiri atau duduk terlalu lama.

Mitos 5: Pengobatan varises selalu memerlukan operasi

Fakta: Ada banyak pilihan pengobatan untuk varises, mulai dari perubahan gaya hidup dan penggunaan stoking kompresi hingga prosedur minimal invasif seperti skleroterapi atau terapi laser. Operasi biasanya hanya direkomendasikan untuk kasus yang parah.

Mitos 6: Varises akan hilang sendiri setelah melahirkan

Fakta: Meskipun beberapa varises yang muncul selama kehamilan dapat membaik setelah melahirkan, tidak semua akan hilang dengan sendirinya. Beberapa mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut.

Mitos 7: Varises hanya terjadi di kaki

Fakta: Meskipun paling umum terjadi di kaki, varises juga dapat muncul di bagian tubuh lain seperti tangan, panggul, atau bahkan organ internal seperti esofagus.

Memahami fakta-fakta ini dapat membantu dalam mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan mencari pengobatan yang sesuai jika diperlukan. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang varises, selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan daripada mengandalkan informasi yang tidak terverifikasi.

Kapan Harus ke Dokter

Meskipun varises sering dianggap sebagai masalah kosmetik, ada situasi di mana Anda perlu mencari bantuan medis. Berikut adalah beberapa kondisi yang mengindikasikan bahwa Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter:

  • Nyeri yang parah atau tiba-tiba: Jika Anda mengalami nyeri yang intens atau tiba-tiba di area varises, terutama jika disertai dengan pembengkakan, ini bisa menjadi tanda adanya komplikasi seperti trombosis vena.
  • Perubahan warna kulit: Jika kulit di sekitar varises berubah warna menjadi kemerahan, keunguan, atau kehitaman, ini bisa menandakan adanya masalah sirkulasi yang serius.
  • Pembengkakan yang signifikan: Pembengkakan yang tiba-tiba atau parah pada kaki, terutama jika hanya terjadi pada satu kaki, bisa menjadi tanda adanya gumpalan darah.
  • Luka atau ulkus: Jika terbentuk luka di sekitar area varises, terutama di sekitar pergelangan kaki, dan tidak sembuh dalam beberapa minggu, ini memerlukan perhatian medis segera.
  • Pendarahan: Jika varises Anda pecah dan menyebabkan pendarahan, segera cari bantuan medis.
  • Gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari: Jika varises menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan dan mengganggu aktivitas normal Anda, ini adalah saat yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter.
  • Perubahan bentuk atau ukuran varises: Jika Anda melihat perubahan yang signifikan pada bentuk atau ukuran varises Anda, ini bisa menjadi tanda perkembangan kondisi yang memerlukan evaluasi medis.
  • Gejala yang memburuk meskipun sudah melakukan perawatan di rumah: Jika Anda telah mencoba metode perawatan di rumah seperti elevasi kaki atau penggunaan stoking kompresi, tetapi gejala tidak membaik atau bahkan memburuk, ini adalah indikasi untuk mencari bantuan profesional.

Selain itu, jika Anda memiliki faktor risiko tinggi untuk varises (seperti riwayat keluarga, kehamilan, atau pekerjaan yang mengharuskan berdiri lama) dan mulai melihat tanda-tanda awal varises, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk strategi pencegahan dan manajemen dini.

Dokter yang biasanya menangani masalah varises adalah dokter spesialis penyakit dalam, dokter bedah vaskular, atau dokter spesialis kulit dan kelamin. Mereka dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh, mendiagnosis tingkat keparahan varises Anda, dan merekomendasikan rencana pengobatan yang paling sesuai.

Ingatlah bahwa penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda memiliki kekhawatiran tentang varises Anda.

Kesimpulan

Varises, meskipun sering dianggap sebagai masalah kosmetik semata, sebenarnya merupakan kondisi medis yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Pemahaman yang komprehensif tentang apa itu varises, penyebabnya, gejala yang muncul, serta metode diagnosis dan pengobatannya sangat penting untuk pengelolaan yang efektif.

Penting untuk diingat bahwa varises dapat dicegah dan dikelola dengan baik melalui kombinasi perubahan gaya hidup, perawatan di rumah, dan jika diperlukan, intervensi medis. Langkah-langkah pencegahan seperti menjaga berat badan ideal, berolahraga teratur, dan menghindari berdiri atau duduk terlalu lama dapat membantu mengurangi risiko terjadinya varises atau mencegah varises yang ada menjadi lebih parah.

Bagi mereka yang sudah mengalami varises, berbagai pilihan pengobatan tersedia, mulai dari metode konservatif seperti penggunaan stoking kompresi hingga prosedur medis seperti skleroterapi atau operasi. Pemilihan metode pengobatan harus disesuaikan dengan tingkat keparahan varises, gejala yang dialami, dan kondisi kesehatan umum pasien.

Yang tidak kalah penting adalah kesadaran akan potensi komplikasi dari varises yang tidak ditangani dengan baik. Meskipun jarang, komplikasi seperti trombosis vena dalam atau ulkus vena dapat terjadi dan memerlukan penanganan medis segera.

Akhirnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki kekhawatiran tentang varises. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah perkembangan kondisi menjadi lebih serius dan membantu Anda menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang optimal.

Dengan pemahaman yang baik dan penanganan yang tepat, varises tidak perlu menjadi kondisi yang menghambat aktivitas sehari-hari Anda. Sebaliknya, dengan perawatan yang tepat, Anda dapat tetap aktif dan menikmati hidup tanpa dibatasi oleh ketidaknyamanan atau komplikasi dari varises.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya