Liputan6.com, Jakarta Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Layanan ini bertujuan untuk membantu individu mengembangkan diri dan keterampilan sosialnya melalui dinamika kelompok. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang tujuan bimbingan kelompok, manfaatnya, serta bagaimana pelaksanaannya.
Pengertian Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya; apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya.
Beberapa definisi bimbingan kelompok menurut para ahli:
- Menurut Prayitno (1995), bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
- Romlah (2001) mendefinisikan bimbingan kelompok sebagai proses pemberian bantuan yang diberikan pada individu dalam situasi kelompok.
- Wibowo (2005) menyatakan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Dari berbagai pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berkelompok untuk membantu individu mencapai perkembangan optimal melalui dinamika kelompok, dengan memanfaatkan interaksi, saling mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya.
Advertisement
Tujuan Bimbingan Kelompok
Tujuan bimbingan kelompok dapat dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus:
Tujuan Umum
Tujuan umum dari bimbingan kelompok adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi peserta layanan. Dalam kaitannya ini, sering menjadi kenyataan bahwa kemampuan bersosialisasi/berkomunikasi seseorang sering terganggu oleh perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang tidak objektif, sempit dan terkukung serta tidak efektif.
Tujuan Khusus
Secara lebih khusus, tujuan bimbingan kelompok adalah:
- Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan teman-temannya.
- Melatih siswa dapat bersikap terbuka di dalam kelompok.
- Melatih siswa untuk dapat membina keakraban bersama teman-teman dalam kelompok khususnya dan teman di luar kelompok pada umumnya.
- Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok.
- Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang lain.
- Melatih siswa memperoleh keterampilan sosial.
- Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam hubungannya dengan orang lain.
Menurut Prayitno (1995), tujuan bimbingan kelompok adalah:
- Mampu berbicara di depan orang banyak.
- Mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran, tanggapan, perasaan dan lain sebagainya kepada orang banyak.
- Belajar menghargai pendapat orang lain.
- Bertanggung jawab atas pendapat yang dikemukakannya.
- Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi (gejolak kejiwaan yang bersifat negatif).
- Dapat bertenggang rasa.
- Menjadi akrab satu sama lainnya.
- Membahas masalah atau topik-topik umum yang dirasakan atau menjadi kepentingan bersama.
Fungsi Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:
- Fungsi pemahaman: membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungannya.
- Fungsi pencegahan: upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya.
- Fungsi pengembangan: konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.
- Fungsi perbaikan: membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak.
- Fungsi advokasi: membantu konseli memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
Selain itu, bimbingan kelompok juga berfungsi untuk:
- Memberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan memberikan tanggapan tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitar.
- Mempunyai pemahaman yang efektif, objektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal yang mereka bicarakan.
- Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok.
- Menyusun program-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap yang buruk dan dukungan terhadap yang baik.
- Melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung untuk membuahkan hasil sebagaimana yang mereka programkan semula.
Advertisement
Asas-Asas Bimbingan Kelompok
Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok, terdapat beberapa asas yang harus diperhatikan:
1. Asas Kerahasiaan
Para anggota harus menyimpan dan merahasiakan informasi apa yang dibahas dalam kelompok, terutama hal-hal yang tidak layak diketahui orang lain. Segala sesuatu yang dibahas dan muncul dalam kegiatan kelompok hendaknya menjadi rahasia kelompok yang hanya boleh diketahui oleh anggota kelompok dan tidak disebarluaskan ke luar kelompok.
2. Asas Kesukarelaan
Kesukarelaan anggota kelompok dimulai sejak awal rencana pembentukan kelompok oleh konselor. Kesukarelaan terus-menerus dibina melalui upaya pemimpin kelompok mengembangkan syarat-syarat kelompok yang efektif dan penstrukturan tentang layanan bimbingan kelompok. Dengan kesukarelaan itu, anggota kelompok akan dapat mewujudkan peran aktif diri mereka masing-masing untuk mencapai tujuan layanan.
3. Asas Keterbukaan
Anggota kelompok secara aktif dan terbuka menampilkan diri tanpa rasa takut, malu ataupun ragu. Dinamika kelompok semakin tinggi, berisi dan bervariasi. Masukan dan sentuhan semakin kaya dan terasa. Para peserta layanan bimbingan kelompok semakin dimungkinkan memperoleh hal-hal yang berharga dari layanan ini.
4. Asas Kegiatan
Partisipasi semua anggota kelompok dalam mengemukakan pendapat sehingga cepat tercapainya tujuan bimbingan kelompok.
5. Asas Kenormatifan
Semua yang dibicarakan dalam kelompok tidak boleh bertentangan dengan norma-norma dan kebiasaan yang berlaku.
6. Asas Kekinian
Masalah yang dibahas dalam kegiatan bimbingan kelompok harus bersifat sekarang. Maksudnya, masalah yang dibahas adalah masalah yang saat ini sedang dialami yang mendesak, yang mengganggu keefektifan kehidupan sehari-hari, yang membutuhkan penyelesaian segera, bukan masalah dua tahun yang lalu ataupun masalah waktu kecil.
Tahapan Pelaksanaan Bimbingan Kelompok
Pelaksanaan bimbingan kelompok umumnya terdiri dari beberapa tahapan. Menurut Prayitno (2004), tahapan bimbingan kelompok adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pembentukan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap memasukkan diri ke dalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini umumnya para anggota saling memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun harapan-harapan yang ingin dicapai baik oleh masing-masing, sebagian, maupun seluruh anggota.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
- Penjelasan tentang pengertian dan tujuan bimbingan kelompok
- Penjelasan tentang cara-cara dan asas-asas bimbingan kelompok
- Saling memperkenalkan dan mengungkapkan diri
- Teknik khusus
- Permainan penghangatan/pengakraban
2. Tahap Peralihan
Tahap kedua merupakan "jembatan" antara tahap pertama dan ketiga. Ada kalanya jembatan ditempuh dengan amat mudah dan lancar, artinya para anggota kelompok dapat segera memasuki kegiatan tahap ketiga dengan penuh kemauan dan kesukarelaan. Ada kalanya juga jembatan itu ditempuh dengan susah payah, artinya para anggota kelompok enggan memasuki tahap kegiatan kelompok yang sebenarnya, yaitu tahap ketiga.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
- Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya
- Menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya
- Membahas suasana yang terjadi
- Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota
- Kalau perlu kembali ke beberapa aspek tahap pertama atau tahap pembentukan
3. Tahap Kegiatan
Tahap ini merupakan inti dari kegiatan kelompok, maka aspek-aspek yang menjadi isi dan pengiringnya cukup banyak, dan masing-masing aspek tersebut perlu mendapat perhatian yang seksama dari pemimpin kelompok. Kegiatan pada tahap ketiga ini mendapatkan alokasi waktu yang terbesar dalam keseluruhan kegiatan kelompok.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
- Pemimpin kelompok mengemukakan suatu masalah atau topik
- Tanya jawab antara anggota dan pemimpin kelompok tentang hal-hal yang belum jelas yang menyangkut masalah atau topik yang dikemukakan pemimpin kelompok
- Anggota membahas masalah atau topik tersebut secara mendalam dan tuntas
- Kegiatan selingan
4. Tahap Penyimpulan
Tahap penyimpulan yaitu tahapan untuk melihat kembali apa yang sudah dilakukan dan dicapai oleh kelompok. Peserta kelompok diminta melakukan refleksi berkenaan dengan kegiatan pembahasan yang baru saja mereka ikuti.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
- Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan
- Mengemukakan pesan dan harapan
5. Tahap Penutupan
Tahap penutupan merupakan tahap akhir dari seluruh kegiatan. Dalam tahap penutupan ini terdapat dua kegiatan, yaitu penilaian (evaluasi) dan tindak lanjut (follow-up). Tahap ini merupakan tahap penutup dari serangkaian kegiatan bimbingan kelompok dengan tujuan telah tuntasnya topik yang dibahas oleh kelompok tersebut.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
- Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri
- Membahas kegiatan lanjutan
- Mengemukakan pesan dan harapan
Advertisement
Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok
Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut adalah beberapa teknik yang umum digunakan:
1. Teknik Umum
Teknik umum meliputi:
- Komunikasi multi arah secara efektif dinamis dan terbuka
- Pemberian rangsangan untuk menimbulkan inisiatif dalam pembahasan, diskusi, analisis, dan pengembangan argumentasi
- Dorongan minimal untuk memantapkan respons dan aktivitas anggota kelompok
- Penjelasan, pendalaman, dan pemberian contoh untuk lebih memantapkan analisis, argumentasi, dan pembahasan
- Pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku baru yang dikehendaki
2. Permainan Kelompok
Permainan kelompok yang efektif dan dapat dijadikan sebagai teknik dalam bimbingan kelompok harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
- Sederhana
- Menggembirakan
- Menimbulkan suasana rileks dan tidak melelahkan
- Meningkatkan keakraban
- Diikuti oleh semua anggota kelompok
3. Teknik Pemberian Informasi
Teknik pemberian informasi disebut juga dengan metode ceramah, yaitu pemberian penjelasan oleh seorang pembicara kepada sekelompok pendengar. Pelaksanaan teknik pemberian informasi mencakup tiga hal, yaitu:
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Penilaian
4. Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok adalah percakapan yang sudah direncanakan antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau untuk memperjelas suatu persoalan.
5. Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Teknik pemecahan masalah mengajarkan pada individu bagaimana pemecahan masalah secara sistematis. Langkah-langkah pemecahan masalah secara sistematis adalah:
- Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
- Mencari sumber dan memperkirakan sebab-sebab masalah
- Mencari alternatif pemecahan masalah
- Menguji kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan masing-masing alternatif
- Memilih dan melaksanakan alternatif yang paling menguntungkan
- Mengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai
Manfaat Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok memiliki banyak manfaat bagi peserta, di antaranya:
- Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi
- Mengembangkan kepercayaan diri
- Belajar menghargai pendapat orang lain
- Melatih kemampuan mengendalikan diri
- Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
- Meningkatkan pemahaman diri dan orang lain
- Mengembangkan sikap empati dan toleransi
- Melatih kemampuan kepemimpinan
- Membangun kerjasama tim
- Mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan
Advertisement
Peran Konselor dalam Bimbingan Kelompok
Konselor memiliki peran penting dalam pelaksanaan bimbingan kelompok. Beberapa peran konselor antara lain:
- Pemimpin kelompok: mengarahkan kegiatan kelompok dan menciptakan suasana yang kondusif
- Fasilitator: membantu anggota kelompok dalam mengekspresikan diri dan berinteraksi
- Pengamat: mengamati dinamika kelompok dan perkembangan anggota
- Pemberi umpan balik: memberikan masukan dan refleksi terhadap proses dan hasil kegiatan
- Model: mencontohkan perilaku dan sikap yang diharapkan
- Pengelola kegiatan: merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan
Evaluasi Kegiatan Bimbingan Kelompok
Evaluasi kegiatan bimbingan kelompok penting dilakukan untuk menilai efektivitas layanan dan mengidentifikasi area perbaikan. Beberapa aspek yang dapat dievaluasi meliputi:
- Ketercapaian tujuan kegiatan
- Partisipasi dan keterlibatan anggota kelompok
- Dinamika kelompok yang terjadi
- Perubahan sikap dan perilaku anggota kelompok
- Kesesuaian metode dan teknik yang digunakan
- Efektivitas peran konselor
- Kendala yang dihadapi selama kegiatan
Evaluasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti observasi, wawancara, kuesioner, atau diskusi kelompok.
Advertisement
Kesimpulan
Bimbingan kelompok merupakan layanan yang sangat bermanfaat dalam membantu individu mengembangkan diri dan keterampilan sosialnya. Melalui dinamika kelompok, peserta dapat belajar berbagai hal seperti komunikasi efektif, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Tujuan utama bimbingan kelompok adalah mengembangkan kemampuan sosialisasi dan komunikasi peserta, serta membantu mereka mencapai perkembangan optimal.
Dalam pelaksanaannya, bimbingan kelompok memiliki beberapa tahapan mulai dari pembentukan, peralihan, kegiatan inti, hingga pengakhiran. Berbagai teknik dapat digunakan seperti diskusi, permainan kelompok, dan pemecahan masalah. Peran konselor sangat penting dalam mengarahkan dan memfasilitasi kegiatan agar berjalan efektif.
Evaluasi kegiatan perlu dilakukan untuk memastikan tercapainya tujuan dan mengidentifikasi area perbaikan. Dengan pelaksanaan yang tepat, bimbingan kelompok dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan pribadi dan sosial peserta.
