Liputan6.com, Jakarta Rasa gatal pada area kemaluan tentu sangat mengganggu dan tidak nyaman. Kondisi ini bisa dialami baik oleh pria maupun wanita. Ada berbagai penyebab yang dapat memicu timbulnya rasa gatal pada kemaluan. Penting untuk mengetahui penyebabnya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai berbagai penyebab kemaluan gatal serta cara mengatasinya.
Pengertian Kemaluan Gatal
Kemaluan gatal adalah kondisi di mana area genital terasa gatal, iritasi, atau tidak nyaman. Pada wanita, area yang terkena biasanya meliputi vulva (bagian luar organ genital) dan vagina. Sementara pada pria, gatal bisa terjadi di penis, skrotum, atau area sekitarnya. Rasa gatal ini bisa ringan hingga parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gatal pada kemaluan sebenarnya merupakan gejala dari suatu kondisi, bukan penyakit tersendiri. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari masalah kebersihan, infeksi, alergi, hingga penyakit tertentu. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab pastinya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Advertisement
Penyebab Kemaluan Gatal pada Wanita
Berikut ini adalah beberapa penyebab umum kemaluan gatal pada wanita:
1. Infeksi Jamur (Kandidiasis)
Infeksi jamur atau yang dikenal dengan kandidiasis merupakan salah satu penyebab paling umum dari kemaluan gatal pada wanita. Infeksi ini terjadi ketika jamur Candida albicans yang secara alami ada di vagina tumbuh berlebihan. Selain gatal, gejalanya bisa meliputi:
- Keputihan yang kental dan berwarna putih seperti susu
- Rasa terbakar atau perih saat buang air kecil
- Kemerahan dan pembengkakan di area vagina
- Nyeri saat berhubungan seksual
Faktor yang meningkatkan risiko infeksi jamur antara lain penggunaan antibiotik, kehamilan, diabetes yang tidak terkontrol, serta sistem kekebalan tubuh yang lemah. Untuk mengatasinya, dokter biasanya akan meresepkan obat antijamur baik dalam bentuk krim, supositoria vagina, atau tablet oral.
2. Vaginosis Bakterial
Vaginosis bakterial terjadi ketika keseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina terganggu. Kondisi ini ditandai dengan gejala:
- Keputihan encer berwarna abu-abu atau putih
- Bau tidak sedap seperti amis ikan, terutama setelah berhubungan seksual
- Rasa gatal atau iritasi di sekitar vagina
Faktor risiko vaginosis bakterial meliputi aktivitas seksual yang sering berganti pasangan, merokok, serta penggunaan douching vagina. Pengobatannya biasanya dengan antibiotik oral atau krim/gel vagina yang diresepkan dokter.
3. Iritasi dan Alergi
Penggunaan produk-produk tertentu dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada area kemaluan wanita. Beberapa contohnya:
- Sabun dengan bahan kimia keras atau pewangi
- Deterjen pakaian
- Pembalut atau pantyliner
- Spermisida atau pelumas
- Tisu basah
- Pakaian dalam yang terlalu ketat atau berbahan sintetis
Untuk mengatasinya, hindari penggunaan produk yang menjadi pemicu. Gunakan sabun dan produk perawatan yang lembut serta bebas pewangi. Pilih pakaian dalam berbahan katun yang nyaman dan menyerap keringat.
4. Perubahan Hormonal
Fluktuasi hormon dapat mempengaruhi kondisi vagina dan menyebabkan rasa gatal. Beberapa kondisi yang terkait perubahan hormonal meliputi:
- Menstruasi
- Kehamilan
- Menopause
- Penggunaan kontrasepsi hormonal
Saat menopause misalnya, penurunan kadar estrogen menyebabkan vagina menjadi lebih kering dan tipis sehingga lebih rentan iritasi. Penggunaan pelembab vagina atau terapi penggantian hormon bisa membantu mengatasi masalah ini.
5. Penyakit Menular Seksual
Beberapa penyakit menular seksual (PMS) dapat menyebabkan gejala gatal pada kemaluan wanita, di antaranya:
- Trikomoniasis
- Klamidia
- Herpes genital
- Gonore
Selain gatal, PMS juga bisa menimbulkan gejala lain seperti keputihan abnormal, nyeri saat buang air kecil, luka atau lecet di area genital. Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika dicurigai terkena PMS agar mendapat pengobatan yang tepat.
Penyebab Kemaluan Gatal pada Pria
Berikut adalah beberapa penyebab umum kemaluan gatal pada pria:
1. Infeksi Jamur
Meski lebih jarang dibanding wanita, pria juga bisa mengalami infeksi jamur di area genital. Gejalanya meliputi:
- Ruam kemerahan di kepala penis atau batang penis
- Rasa gatal atau terbakar
- Kulit yang mengelupas
- Bau tidak sedap
Faktor risiko infeksi jamur pada pria antara lain diabetes yang tidak terkontrol, obesitas, serta penggunaan antibiotik jangka panjang. Pengobatannya biasanya dengan krim antijamur yang diresepkan dokter.
2. Iritasi dan Dermatitis Kontak
Penggunaan produk tertentu dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit penis dan area sekitarnya. Beberapa contoh pemicunya:
- Sabun dengan bahan kimia keras
- Deterjen pakaian
- Pelumas
- Kondom lateks (bagi yang alergi lateks)
- Pakaian dalam yang terlalu ketat
Cara mengatasinya adalah dengan menghindari produk yang menjadi pemicu dan beralih ke produk yang lebih lembut serta bebas pewangi.
3. Kutu Kemaluan
Kutu kemaluan atau pubic lice adalah parasit kecil yang hidup di rambut kemaluan. Gejalanya meliputi:
- Rasa gatal hebat di area pubis
- Bintik-bintik biru di kulit
- Telur kutu yang menempel di rambut kemaluan
Kutu kemaluan biasanya menular melalui kontak seksual atau berbagi handuk/pakaian dengan orang yang terinfeksi. Pengobatannya menggunakan obat pembasmi kutu yang diresepkan dokter.
4. Penyakit Menular Seksual
Beberapa PMS yang dapat menyebabkan gatal pada kemaluan pria antara lain:
- Herpes genital
- Klamidia
- Gonore
- Trikomoniasis
Selain gatal, PMS juga bisa menimbulkan gejala lain seperti luka atau lecet di penis, nyeri saat buang air kecil, serta keluarnya cairan abnormal dari penis. Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika dicurigai terkena PMS.
5. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan pertumbuhan sel kulit berlebihan. Meski lebih sering muncul di area lain, psoriasis juga bisa mempengaruhi area genital pria. Gejalanya meliputi:
- Kulit yang menebal dan bersisik
- Kemerahan
- Rasa gatal atau perih
Pengobatan psoriasis biasanya melibatkan penggunaan krim kortikosteroid atau obat imunosupresan yang diresepkan dokter.
Advertisement
Cara Mengatasi Kemaluan Gatal
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kemaluan gatal:
1. Jaga Kebersihan
Menjaga kebersihan area genital sangat penting untuk mencegah dan mengatasi kemaluan gatal. Beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Bersihkan area genital dengan air bersih setiap hari
- Gunakan sabun yang lembut dan bebas pewangi
- Keringkan area genital dengan handuk bersih setelah mandi atau berenang
- Hindari penggunaan douching vagina
- Ganti pakaian dalam setiap hari
2. Pilih Pakaian yang Tepat
Pemilihan pakaian yang tepat dapat membantu mencegah iritasi dan rasa gatal:
- Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat
- Hindari pakaian dalam yang terlalu ketat
- Ganti pakaian basah atau berkeringat segera setelah berolahraga
- Tidur tanpa pakaian dalam di malam hari untuk memberi udara pada area genital
3. Hindari Produk yang Mengiritasi
Beberapa produk dapat memicu iritasi dan rasa gatal pada kemaluan. Hindari penggunaan:
- Sabun dengan bahan kimia keras atau pewangi
- Tisu basah beraroma
- Pembalut atau pantyliner beraroma
- Pelumas atau spermisida yang mengandung bahan iritan
4. Gunakan Obat yang Tepat
Pengobatan kemaluan gatal tergantung pada penyebabnya. Beberapa obat yang mungkin diresepkan dokter antara lain:
- Krim atau tablet antijamur untuk infeksi jamur
- Antibiotik untuk vaginosis bakterial atau PMS
- Krim kortikosteroid untuk mengatasi iritasi dan peradangan
- Antihistamin untuk meredakan gatal akibat alergi
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat apapun untuk mengatasi kemaluan gatal.
5. Atasi Stres
Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memperparah gejala gatal. Beberapa cara mengatasi stres antara lain:
- Meditasi atau yoga
- Olahraga teratur
- Tidur yang cukup
- Hobi yang menyenangkan
Kapan Harus ke Dokter?
Meski sebagian besar kasus kemaluan gatal bisa diatasi dengan perawatan di rumah, ada beberapa kondisi yang memerlukan penanganan medis. Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami:
- Gatal yang tidak membaik setelah beberapa hari perawatan di rumah
- Gatal disertai nyeri atau rasa terbakar yang hebat
- Keputihan abnormal dengan bau tidak sedap
- Luka, lecet, atau benjolan di area genital
- Demam
- Nyeri saat buang air kecil
- Gejala yang dicurigai terkait PMS
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin mengambil sampel untuk tes laboratorium guna menentukan penyebab pasti dari kemaluan gatal. Dengan diagnosis yang tepat, pengobatan yang sesuai dapat diberikan untuk mengatasi masalah tersebut.
Advertisement
Pencegahan Kemaluan Gatal
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kemaluan gatal antara lain:
- Jaga kebersihan area genital dengan baik
- Hindari penggunaan produk yang berpotensi mengiritasi
- Pilih pakaian dalam yang nyaman dan menyerap keringat
- Hindari pakaian yang terlalu ketat
- Ganti pakaian basah atau berkeringat segera
- Jaga pola makan sehat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Kelola stres dengan baik
- Praktikkan seks yang aman untuk mencegah PMS
- Kontrol kadar gula darah bagi penderita diabetes
Mitos dan Fakta Seputar Kemaluan Gatal
Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait kemaluan gatal. Berikut beberapa mitos dan faktanya:
Mitos: Kemaluan gatal selalu disebabkan oleh infeksi jamur
Fakta: Meski infeksi jamur memang salah satu penyebab umum, ada banyak faktor lain yang bisa memicu kemaluan gatal seperti iritasi, alergi, atau PMS.
Mitos: Menggaruk area yang gatal akan meredakan gejala
Fakta: Menggaruk justru bisa memperparah iritasi dan meningkatkan risiko infeksi. Lebih baik kompres dengan air dingin untuk meredakan gatal.
Mitos: Douching vagina bisa mencegah infeksi dan gatal
Fakta: Douching justru bisa mengganggu keseimbangan pH dan bakteri baik di vagina, meningkatkan risiko infeksi.
Mitos: Kemaluan gatal hanya dialami wanita
Fakta: Baik pria maupun wanita bisa mengalami kemaluan gatal dengan berbagai penyebab.
Mitos: Kemaluan gatal selalu menular melalui hubungan seksual
Fakta: Meski beberapa penyebab kemaluan gatal memang bisa menular secara seksual, banyak kasus yang tidak terkait dengan aktivitas seksual sama sekali.
Advertisement
Kesimpulan
Kemaluan gatal merupakan masalah yang umum dialami baik oleh pria maupun wanita. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari masalah kebersihan, infeksi, alergi, hingga penyakit tertentu. Penting untuk mengetahui penyebab pastinya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Sebagian besar kasus kemaluan gatal bisa diatasi dengan menjaga kebersihan, menghindari produk yang mengiritasi, serta pengobatan yang sesuai. Namun, jika gejala tidak membaik atau disertai tanda-tanda lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab dan cara mengatasinya, masalah kemaluan gatal bisa dicegah dan ditangani dengan efektif. Jaga selalu kebersihan dan kesehatan area genital untuk mencegah berbagai masalah yang tidak diinginkan.
