Perdana Menteri Australia John Howard meski menegaskan etanol bukan pengganti bensin. Namun, Howard menganjurkan warganya untuk mencampur etanol sekitar 10 persen ke dalam bensin. Etanol yang dicampurkan ke dalam bensin dianggap dapat mengurangi jumlah bensin yang dipakai serta mengurangi asap pembuangannya.
Namun tidak semua pihak setuju dengan pendapat tersebut. Kamar Dagang Industri Otomotif Federal menentang anjuran Howard. Mereka menganggap cukup lima persen etanol saja yang dicampurkan ke dalam bensin.
Seorang ahli kimia Doktor Robert Niven dari Universitas New South Wales juga mengingatkan akan munculnya bahaya baru dari penggunaan etanol ini. Menurut Niven, pembakaran etanol menghasilkan uap dan asap nitrogen oksida. Kedua bahan ini dapat meningkatkan konsentrasi ozon di bumi atau kerap disebut kabut asap fotokimia.(IAN/Yes)
Advertisement