Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pencarian Malaysia Airlines MH370 yang tak kunjung membuahkan hasil membuat mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad angkat bicara. Walaupun pencarian telah memasuki hari ke-14 dan tak menemukan hasil, ia tetap membela kepemimpinan Malaysia dalam operasi pencarian global dan penyelamatan (SAR) untuk pesawat hilang itu.
"Ada begitu banyak... 26 negara dalam pencarian itu. Tanpa koordinasi yang baik, pesawat dan kapal mereka akan 'menabrak' satu sama lain. Daerah yang mereka cari tidak mudah. Orang awam berpikir itu mudah, tapi percayalah, sebenarnya sulit. Kita berhadapan dengan orang-orang dari berbagai negara dengan berbagai peralatan yang berbeda," kata dia menanggapi kritik upaya SAR lambat, dikutip Liputan6.com dari The Star, Jumat (21/3/2014).
Dr Mahathir menambahkan, banyak negara telah memberikan nilai bagus terhadap langkah yang dilakukan Malaysia. Dia berkomentar tentang masalah tersebut saat ditemui, setelah Kuliah Umum Profesor Ungku Aziz Seri di Universiti Malaya, Kamis 20 Maret.
Mengenai kemungkinan puing-puing pesawat yang terlihat di lepas Australia, Dr Mahathir mengatakan dia berharap ini adalah indikasi nyata bahwa pesawat itu jatuh.
"Ini bukan hal yang baik, untuk mengatakan berarti pesawat jatuh dan penumpang mungkin telah kehilangan nyawa mereka... tapi setidaknya kita tahu apa yang terjadi," katanya sambil berharap akan ada yang selamat.
Sementara itu, dalam tuduhan pemimpin oposisi Datuk Seri Anwar Ibrahim dalam wawancara CNN terkait Malaysia yang tidak kompeten dalam menangani krisis MH370, Dr Mahathir juga menuduh mantan wakilnya tidak kompeten.
"Semua yang dia lakukan adalah untuk menghabiskan waktu mendesak orang untuk menggulingkan saya, bukan menjalankan negara, " kata Dr Mahathir, mengomentari wawancara Anwar dengan wartawan CNN Christiane Amanpour.
"Tentu saja, dia akan memberitahu Amanpour bahwa ini adalah negara 'busuk'. Tapi begitu banyak orang ingin datang untuk tinggal di sini," tambah Dr Mahathir. (Shinta Sinaga)
Baca Juga: