Golden Gate dan Kisah Bunuh Diri yang Gagal oleh 'Keajaiban'

Kevin Hines memutuskan untuk menjatuhkan diri dari Jembatan Golden Gate, San Francisco. Namun, takdir berkata lain.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 05 Mar 2015, 20:40 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2015, 20:40 WIB
Golden gate bridge 3
(Foto: Millwoodin.com)

Liputan6.com, California - Sebuah hari di tahun 2000 tak pernah lekang dari ingatan Kevin Hines. Kala itu, ia adalah remaja yang bermasalah, mengalami gangguan kejiwaan dan depresi berat.

Merasa tak lagi ada harapan, Hines memutuskan untuk menjatuhkan diri dari Jembatan Golden Gate, San Francisco, Amerika Serikat. Ingin menyudahi hidupnya sendiri.

Ia pun terjun, dengan harapan nyawanya ikut hilang saat tubuhnya menghantam keras permukaan air Teluk San Fransisco. Namun, takdir berkata lain. Hines gagal mati.

Di tengah kesadaran yang tak penuh, ia merasakan sesosok makhluk menahan raganya agar tak tenggelam.

Awalnya, Hines mengira, itu adalah hiu. Kekhawatiran pun merayapi jiwanya. "Aku benar-benar takut saat itu. Jatuh dari ketinggian tak membunuhku, tapi aku akan mati di situ, di dalam air, oleh makhluk itu," kata dia seperti dikutip Liputan6.com dari Telegraph, Kamis (5/3/2015).

Hines, yang pada usia 16 tahun didiagnosa mengalami bipolar disorder parah, mengira 'hiu' itu akan menggigit kakinya hingga putus. "Paniklah aku," kata dia. "Aku merasa hewan itu berputar-putar di bawahku. Saat itu aku mengapung, dan makhluk itu terus menyundulku dari bawah."

Hines akhirnya berhasil diselamatkan oleh petugas penyelamat. Setelah sadar, ia bicara dengan saksi mata yang kala itu berada di sekitar Golden Gate. Untuk menanyakan apa gerangan makhluk misterius tersebut. Jawabannya, itu bukan hiu melainkan singa laut.

"Mereka yang ada di atas menyaksikan makhluk tersebut berputar searah jarum jam di bawahku. Mereka melihatku mengapung di air dan menerima sundulan dari bawah," kata dia. "Makhluk yang ada di bawahku tak berhenti melakukan aksinya. Ia tak pergi hingga mendengar suara perahu penyelamat datang dari arah belakang."

Bukan hanya aksi hewan itu yang menghentikan upaya bunuh dirinya. Ada seorang perempuan yang melihatnya menjatuhkan diri,  lalu segera melapor ke seorang petugas penjaga pantai (coastguard) yang kebetulan adalah temannya.

Tanpa panggilan segera itu, petugas tak akan mengetahui titik persis keberadaan Hines di tengah hamparan perairan. Bisa-bisa ia akan tenggelam karena hipotermia, luka, dan cedera punggung yang dialami.

"Kesempatanku untuk pulih dari situasi semacam itu adalah kurang dari 1 persen," kata dia. Dan Hines benar, kebanyakan penyintas (survivor) tak lagi bisa menggerakkan bagian tubuhnya secara normal.

Dua 'keajaiban' telah menjaga nyawanya. "Aku dianugerahi kesempatan hidup kedua," kata Hines.

Kini, pada usianya yang ke-33 tahun, Hines adalah seorang penyuluh kesehatan jiwa yang bepergian ke seluruh dunia dan berbagi kisah. Demi satu tujuan: mencegah orang lain bunuh diri.

"Ini adalah panggilan jiwaku," kata dia. "Aku ingin menyampaikan, bahwa... setiap ras, keyakinan, warna kulit. Tindakan kita bisa menyentuh jiwa manusia lain. Dan mencegah sesama yang berniat memilih jalan putus asa, dengan bunuh diri, adalah tugas setiap insan."

Kisah 'Angker' Golden Gate

Kevin Hines bukan satu-satunya orang yang berniat bunuh diri dengan cara terjun dari Golden Gate -- jembatan sepanjang 2,7 kilometer yang menghubungkan Kota San Franciso dan Marin, California.

Seperti dimuat situs Huffington Post, dalam sejarah, lebih dari 1.500 orang melompat dari atas Golden Gate, dari ketinggian 75 meter di atas air, untuk mengakhiri hidupnya. Belum termasuk yang tidak ketahuan.

Menjadikan jembatan itu sebagai salah satu tujuan bunuh diri yang paling populer di dunia. Para pelaku bunuh diri biasanya tewas akibat trauma saat membentur air. Mereka yang masih bernyawa, biasanya tak akan bertahan lama. Tenggelam atau nyawa melayang akibat hipotermia di air dingin. Kalaupun selamat, anggota tubuhnya tak akan kembali normal.

Untuk itulah, otoritas setempat mempekerjakan petugas untuk melakukan patroli, sembari mencegah orang-orang putus asa mengakhiri hidupnya di sana.

Selain Golden Gate, jembatan lain yang juga jadi lokasi pilihan untuk bunuh diri adalah Humber Bridge di Inggris. Setidaknya 200 orang melompat dari  jembatan gantung nomor lima terpanjang di dunia itu sejak tahun 1981 -- saat ia kali pertama dibuka.

Termasuk di antaranya seorang ibu dan anak lelakinya pada tahun 2006. Pada akhir 2009, pejabat berwenang memutuskan untuk membangun pagar pembatas, untuk mencegah orang bunuh diri.

Namun, yang paling luar biasa adalah Jembatan Sungai Yangtze di Nanjing, Cina. Setidaknya ada 2.000 orang tewas bunuh diri di sana selama 1968-2006.   (Baca juga: Golden Gate, Lokasi Bunuh Diri Favorit Dunia)

(Ein/Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya