Israel Hapus Unggahan Belasungkawa untuk Paus Fransiskus

Israel menghapus unggahan belasungkawa untuk Paus Fransiskus dari akun media sosial mereka, memicu spekulasi tentang motif di balik tindakan tersebut di tengah kritik Paus terhadap kebijakan Israel.

oleh Teddy Tri Setio Berty Diperbarui 23 Apr 2025, 13:03 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 13:03 WIB
Paus Fransiskus
Paus Fransiskus bereaksi di dalam mobil saat tiba untuk memimpin misa di Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta pada 5 September 2024. (ADITYA AJI/POOL /AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Tel Aviv - Kementerian Luar Negeri Israel menghapus unggahan di akun resmi X yang menyatakan duka cita atas meninggalnya Paus Fransiskus.

"Beristirahatlah dalam damai, Paus Fransiskus. Semoga kenangannya menjadi berkat," tulis unggahan tersebut.

Unggahan tersebut dihapus beberapa jam kemudian dan misi diplomatik di seluruh dunia diperintahkan untuk menghapus unggahan serupa dan tidak diperbolehkan untuk menandatangani buku belasungkawa di kedutaan besar Vatikan, demikian laporan situs berita Ynet, dikutip dari laman Times of Israel, Rabu (23/4/2025).

Seorang diplomat Israel yang tidak menyebutkan namanya mengaku geram dengan keputusan tersebut dan kerusakan yang ditimbulkannya.

"Kami tidak menerima penjelasan apa pun, hanya perintah tegas untuk menghapus," kata seorang diplomat kepada Ynet.

"Ketika kami bertanya, kami diberi tahu bahwa masalah tersebut 'sedang ditinjau.' Hal ini tidak memuaskan kami, dan tentu saja tidak memuaskan publik yang kami wakili di Israel."

"Kami tidak hanya tidak mengucapkan kata-kata belasungkawa, tetapi kami memilih untuk menghapusnya - dan itu terlihat buruk," kata yang lain. "Sangat buruk."

Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri memberi tahu situs berita tersebut bahwa unggahan tersebut muncul "secara tidak sengaja."

Presiden Isaac Herzog mengunggah ucapan belasungkawa atas X, tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak bersuara.

Fransiskus semakin kritis terhadap perang Israel di Gaza seiring berjalannya waktu, yang sering membuat marah pejabat Israel dan pemimpin Yahudi.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya