Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea Selatan menepis laporan adanya salah satu Jenderal Korea Utara yang membelot ke Seoul. Koran-koran lokal di Seoul melaporkan tentang Jenderal Korut yang disebut-sebut bernama Park Sung-won, meminta suaka karena tidak tahan dengan perlakuan brutal pemimpinnya, Kim Jong-un.
Namun, seperti dikutip dari Korean Herald, pejabat resmi dari Unification Ministry menolak laporan tersebut dan mengatakan rumor tentang jenderal yang membelot sangat tidak berdasar.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah Korea Utara mengeluarkan pernyataan bahwa berita tersebut sangat berspekulasi dan menjuluki laporan media Korsel kebablasan.
Kantor berita resmi Korea Utara (KCNA) kemarin, Rabu (8/7/2015) mengatakan Park Sung-won masih berada di Korut dan sedang memimpin sebuah konstruksi projek di Masikrying Ski Resort. Jenderal Park yang menjadi wakil kepala staf ini telah mengabdi dari tahun 1995. Park telah mendapati medali kehormatan tahun 2014 karena kontribusinya membangun resor di pantai timur Korut.
Korea Utara juga mementahkan segala laporan mengenai eksekusi prajurit militer. KCNA mengatakan bahwa segala pemberitaan Korsel terhadap Korut adalah "propaganda palsu". "Media di Korsel telah menciptakan gambaran kepada dunia bahwa telah terjadi kesusahan dan horor di Korea Utara dan ingin memecah belah Korut."
Intel Korsel melaporkan bahwa Korut semakin mengencangkan kekuatannya secara brutal dengan mengeksekusi 70 pejabat senior.
Di akhir 2013, pemimpin Korut mengeksekusi Jang Dong-thaek, suami bibinya sendiri karena telah berkhianat. Jang adalah orang kedua negeri itu. Mantan menteri pertahanan Hyun Yong-chol juga dieksekusi bulan April lalu karena menunjukan ketidakloyalan kepada Kim. (Mut)