Rekor Dunia Menendang Kepala Sendiri

Rekor dunia menendang kepala sendiri terdengar aneh sekaligus menarik. Yang jelas, dibutuhkan keseimbangan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Jul 2015, 12:30 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2015, 12:30 WIB
Rekor Dunia Menendang Kepala Sendiri
Rekor dunia menendang kepala sendiri terdengar aneh sekaligus menarik. Tentunya, luar biasa sulit karena dibutuhkan keseimbangan.

Liputan6.com, Kathmandu Menendang kepala sendiri mungkin terdengar bodoh bagi kebanyakan orang. Di sisi lain, ini luar biasa sulit karena diperlukan stabilitas dan kelenturan tubuh yang ekstrem. 

Melakukannya sebanyak 134 kali dalam waktu 60 detik kedengarannya mustahil. Namun, hal yang dinilai mustahil justru jadi sesuatu yang mengagumkan dalam acara rekor Puskar Nepal.

Puskar Nepal adalah acara sekaligus nama dari seorang anak muda yang menghabiskan waktu delapan bulan demi mengembangkan tekniknya sendiri untuk menendang kepala. Latihannya bertujuan untuk melenturkan bagian atas tubuh membentuk sudut hampir 90 derajat. Kaki menendang dahi sambil mempertahankan keseimbangan. 

Salah satu saksi resmi Guinness World Record Puskar di Kantipur City College, Kathmandu, Nepal, berkomentar bahwa ia sangat kagum dengan kecepatan Puskar. Ia harus menyaksikan semuanya dalam gerakan lambat untuk menghitung secara akurat jumlah tendangannya.

Beruntung bagi Puskar, ia berhasil menendang kepalanya 134 kali dalam waktu satu menit sekaligus memecahkan rekor sebelumnya, Joel Leindecker dari Amerika Serikat pada Guinness World Records Unleashed di Los Angeles, California, yang menendang sebanyak 127 kali.

Dari laporan Odditycentral, Senin (20/7/2015), motivasi Puskar Nepal untuk memecahkan rekor adalah ingin menyumbangkan sesuatu bagi masyarakat miskin perdesaan.

“Saya ingin orang-orang dari pelbagai negara mengetahui tentang saya. Memecahkan rekor dunia selalu menjadi impian saya.” (fhh/hdy)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya