Liputan6.com, Toronto - Pria bernama Alec Butler yang lahir pada 1959 ini awalnya dikira sebagai perempuan. Namun setelah beranjak dewasa, ia diketahui sebagai interseks, yaitu seseorang yang secara kromosom, kelenjar kelamin, struktur hormon, dan anatomi tubuhnya tak sesuai dengan susunan tipikal laki-laki atau perempuan.
Seperti dikutip dari BBC, Senin (25/4/2016), pria asal Kanada tersebut menyadari hal itu ketika berusia 12 tahun. Layaknya perempuan normal ia mengalami menstruasi, tapi di saat yang sama tumbuh jenggot pada wajahnya.
Hal tersebut mendadak sontak mengagetkan dirinya dan juga orangtuanya.
Advertisement
Baca Juga
Ketika berkonsultasi ke beberapa dokter, salah salah satu dari mereka malah memintanya untuk pergi ke rumah sakit jiwa agar Alec dapat belajar menjadi perempuan seutuhnya.
Namun orangtuanya tak langsung mempercayai hal tersebut. "Kami tak akan melakukan hal tu. Kami mencintaimu dan kamu dapat memilih apa yang kau inginkan," ujar mereka.
Alec berkata bahwa pihak keluarga sangat menerima dirinya apa adanya. Namun, tidak begitu dengan teman-temannya dan masyarakat kebanyakan.
Ia merasa nyaman menggunakan celana panjang, dan sangat tertekan ketika melakukan pengobatan hormon untuk membuatnya lebih feminin. Alasannya karena Alec ingin menjadi laki-laki tulen.
Kisah Pahit Dalam Mencari Identitas Diri
Alec mengaku sering di-bully oleh teman sekolahnya. Banyak dari mereka yang menyebut dirinya lesbian hingga menyuruhnya bunuh diri.
Karena tak tahan dengan hinaan yang diterima olehnya, Alec beserta keluarganya memutuskan untuk pindah ke Cape Breton yang terletak di pulau Nova Scotia, Kanada. Namun, penderitaan itu tak kunjung reda.
Ketika lulus SMA pada tahun 1978, pria itu kesulitan untuk menemukan pekerjaan. Ia kemudian pindah ke Toronto untuk mengejar impiannya.
Di sana ia direpresentasikan sebagai butch lesbian atau butchy, yakni wanita yang memiliki sosok maskulin dengan ciri-ciri berpenampilan layaknya seorang pria. Dengan sebutan itu ia merasa diterima dan mendapat dukungan oleh orang-orang di sekitarnya.
Alec mengaku ketika itu tak mengenal istilah interseks dan tak mengenal orang yang bernasib sama dengannya. Sebelum mengetahui hal tersebut, ia melabeli dirinya dengan butch lesbian.
Namun Alec kembali mendapat penghinaan. Ia diancam akan dibunuh bahkan seseorang mencoba melemparnya ke bawah mobil. Parahnya, ia juga mendapat pelecehan oleh sekelompok pria gay.
Saat ini ia lebih memilih menjadi laki-laki karena tak tahan dengan kekerasan dan kebencian yang diarahkan kepada butch lesbian, termasuk Alec.
Awal Mula Alec Sadar Sebagai Interseks
Pada pertengahan 1900-an, ia baru mengetahui ada istilah interseks, setelah seseorang yang dikenalnya selama bertahun- tahun memberi tahunya.
"Apakah kamu pernah berpikir bahwa kau itu interseks?" ujar seorang temannya.
Alec pun mencari istilah tersebut dan berkata pada dirinya, "Ya, itu lah aku,"
Lalu dia teringat ibunya pernah bercerita bahwa waktu di dalam kandungan, sang ibu pernah mengonsumsi progestin. Berdasarkan hasil pencariannya, obat tersebut dapat membuat janin menjadi interseks.
Akhir tahun 1900 an, ia mengubah namanya menjadi Alec dan menjadi transgender. Ia pun sama sekali tak ingin mengubah bentuk tubuhnya karena telah merasa nyaman dan suka menjadi maskulin.
Saat ini Alec menjalani pengobatan testosteron, bukan karena ia ingin menjadi lebih maskulin, namun karena alasan kesehatan. Ia mengaku masih mengalami menstruasi dan dokternya berkata bahwa untuk umur yang sekarang harusnya ia sudah mengalami menopause.
Advertisement