Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Donald Trump membuat disrupsi di berbagai bidang. Selain tarif Trump yang mengacaukan perdagangan internasional, kebijakan imigrasinya juga membuat para turis asing yang akan berkunjung ke negara Paman Sam ketar-ketir.
Mengutip The Conversation, Minggu (13/4/2025), korban atas kebijakan keimigrasian Amerika Serikat tidak hanya turis asing dari negara ketiga atau berisiko tinggi, tetapi juga mereka yang datang dari Eropa dan Kanada. Seiring dengan rencana deportasi massal yang dijalankan pemerintaha Trump, petugas imigrasi dilaporkan diminta menanyai para pelancong yang membuat mereka waspada.
Situasinya dibandingkan dengan saat pandemi COVID-19. Selama krisis kesehatan global, liputan media berkontribusi terhadap meluasnya ketakutan akan perjalanan, bahkan setelah perbatasan dibuka kembali dan para ahli kesehatan menganggapnya aman.
Advertisement
Saat ini, wacana serupa mulai muncul. Namun, seberapa besar kekhawatiran ini didasarkan pada risiko nyata, dan seberapa besar didorong oleh meningkatnya perhatian media?
Tiga pakar pariwisata dan perjalanan, Frédéric Dimanche adalah Profesor dan Direktur, Ted Rogers School of Hospitality and Tourism Management, Toronto Metropolitan University. Kelley A McClinchey bekerja di Fakultas Pengajaran, Geografi dan Studi Lingkungan, Wilfrid Laurier University, berbagi analisisnya tentang risiko terkini yang terkait bepergian ke Amerika Serikat, hak-hak pelancong jika dihentikan di perbatasan, dan kiat-kiat keselamatan bagi mereka yang tetap memilih untuk melakukan perjalanan.
Penelitian telah lama menunjukkan bahwa persepsi risiko memengaruhi niat orang untuk bepergian ke luar negeri. Niat ini ditentukan oleh tingkat kecemasan perjalanan dan rasa aman yang mereka rasakan di destinasi tertentu.
Kekhawatiran Pelancong Asing ke AS Meningkat Drastis
Penahanan di bandara dan penyeberangan perbatasan mungkin merupakan salah satu ketakutan terbesar bagi para pelancong ke AS. Meskipun insiden sejauh ini tampak acak, banyak yang khawatir ponsel pintar mereka disita dan media sosial atau email diperiksa.
Meskipun beberapa dari mereka yang terdampak adalah warga Amerika yang kembali dari liburan atau perjalanan bisnis, siapa pun dapat dihentikan, termasuk mahasiswa asing dengan visa, warga Kanada dan Eropa, bahkan dengan dokumentasi yang sah. Ketakutan itu bersama dengan laporan tentang pelancong yang tertunda di penyeberangan perbatasan darat, mengakibatkan penurunan jumlah warga Kanada yang melintasi perbatasan Kanada-AS.
Pada Februari 2025, perjalanan kendaraan lintas batas mencapai level terendah sejak pandemi, dengan banyak yang membatalkan reservasi atau membuat lebih sedikit pemesanan perjalanan ke AS untuk musim semi dan panas. Situasi saat ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa persepsi risiko tentang perjalanan dapat memengaruhi citra suatu negara sebagai tujuan wisata, yang pada gilirannya, memengaruhi keinginan orang untuk mengunjunginya.
Kekhawatiran lainnya terkait dengan sentimen negatif penduduk lokal. Sementara banyak warga Amerika yang mendukung Kanada dan terus menuju utara, masih ada kekhawatiran tentang bagaimana sebagian warga AS akan bereaksi terhadap turis Kanada.
Advertisement
Hak-hak Sebagai Pelancong Asing di Amerika
Penelitian terkini menunjukkan bahwa meskipun warga Amerika menganggap warga Kanada ramah, mereka tidak lagi memandang Kanada sebagai sekutu dekat. Beberapa negara telah memperingatkan warganya tentang tindakan yang lebih ketat di titik masuk AS.
Hak apa yang dimiliki pelancong saat melintasi perbatasan? Sangat sedikit. Meskipun pelancong berhak menolak menjawab pertanyaan petugas imigrasi, tindakan tersebut dapat mengakibatkan meningkatnya kecurigaan dan penolakan masuk.
Warga Kanada harus menyadari bahwa petugas perbatasan AS berwenang inspeksi yang luas, mencakup permintaan kata sandi untuk perangkat digital. Kewenangan ini berlaku tidak hanya di penyeberangan perbatasan, tetapi juga di area yang dikontrol bea cukai — zona yang ditentukan di area penyeberangan perbatasan atau bandara.
Baik Badan Layanan Perbatasan Kanada maupun Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS berwenang untuk memeriksa perangkat digital apa pun.
Begitu sampai di perbatasan darat, warga Kanada berada di bawah yurisdiksi eksklusif hukum AS, bukan hukum Kanada atau Piagam Hak dan Kebebasan Kanada. Jika ditanya, pelancong dapat bertanya apakah mereka ditahan, atau apakah mereka bebas untuk pergi. Jika mereka tidak bebas untuk pergi, agen harus memiliki kecurigaan yang wajar untuk membenarkan penahanan.
Â
Kiat-kiat Meminimalkan Risiko Saat Bepergian
Mematuhi hukum bea cukai dan imigrasi pada umumnya berarti pelancong tidak akan menemui masalah apa pun. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu tanda bahaya di perbatasan, termasuk tinggal lebih lama dari yang dimaksudkan, gagal mendeklarasikan barang kepada petugas perbatasan, atau tidak memiliki dokumentasi yang tepat.
Jika Anda bermaksud bepergian, hormati adat istiadat setempat, meskipun perspektif politik berbeda. Hindari pesan politik pada pakaian, perilaku yang menyinggung, atau memicu percakapan politik dengan penduduk setempat.
Meskipun pencarian perangkat elektronik jarang dilakukan, sebaiknya berhati-hati dengan konten di perangkat Anda, termasuk unggahan dan profil media sosial, pandangan politik, dan informasi pribadi lainnya. Secara khusus, orang-orang harus tahu tentang cara melindungi komputer, ponsel, dan cara menjaga privasi data mereka di perbatasan AS.Â
Penting untuk tetap mengikuti informasi terkini tentang nasihat perjalanan pemerintah terkait konflik geopolitik karena nasihat tersebut berkembang dengan cepat. Pastikan untuk mengikuti tindakan pencegahan perjalanan ke AS seperti yang direkomendasikan.
Dengan sederet insiden yang terjadi pada turis asing di AS, industri pariwisata AS pun mulai terdampak. Analis industri mengumumkan penurunan kunjungan yang signifikan, sekitar 15 persen, dan penurunan pendapatan sekitar 12 persen karena para pelancong memilih untuk memboikot AS.
Â
Advertisement
