Mesir: Puing Pesawat EgyptAir Nahas Ditemukan

Pesawat EgyptAir MS804 dilaporkan hilang dari radar pada 19 Mei, saat terbang dari Paris ke Kairo. Ada 66 orang di dalamnya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 16 Jun 2016, 09:28 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2016, 09:28 WIB
20160519- Pesawat EgyptAir A320 Hilang Dari Radar-Reuters
Pesawat Airbus A320 dengan 66 orang di dalamnya itu hilang dari radar pada pukul 02:30 waktu Kairo (00:30 GMT) tidak lama setelah meninggalkan wilayah udara Yunani. , Kamis (19/5). (Reuters/ Christian Hartmann)

Liputan6.com, Kairo - Puing pesawat nahas EgyptAir yang dilaporkan hilang di Laut Mediterania pada Mei lalu dilaporkan telah ditemukan. Informasi itu dikemukakan oleh penyelidik Mesir.

"Beberapa lokasi utama dari puing EgyptAir telah diidentifikasi," demikian ungkap penyelidik Mesir melalui sebuah pernyataan yang dikutip dari BBC, Kamis (16/6/2016).

Selain itu, penyidik Mesir juga menuturkan bahwa sebuah kapal pencari puing di laut dalam juga sudah mengirim gambar pertama puing EgyptAir. Namun sejauh ini foto-foto tersebut belum dipublikasikan.

Pesawat EgyptAir MS804 dilaporkan hilang dari radar pada 19 Mei 2016, saat terbang dari Paris ke Kairo. Ada 66 orang di dalam pesawat.

Pesawat Airbus A320 itu menghilang dari layar radar Yunani dan Mesir, tanpa mengirim panggilan darurat.

Komite Penyelidikan Mesir mengatakan bahwa penyidik ​​di kapal pencari puing John Lethbridge yang dikontrak pemerintah Mesir -- kini akan menyusun peta sebaran puing sebelum melakukan evakuasi.

Sebelumnya pada awal Juni, tim pencari mengatakan, sinyal dari salah satu black box atau kotak hitam perekam data penerbangan telah terdeteksi. Para ahli memperingatkan, sinyal yang dipancarkan oleh perekam diperkirakan habis masa aktifnya pada 24 Juni 2016.

Penyebab kecelakaan itu masih merupakan misteri.

Teori konspirasi soal  penyebab jatuhnya EgyptAir MS 804 bermunculan. Mulai dari serangan teror -- meski belum ada kelompok ekstremis mengklaim -- hingga kesalahan manusia atau teknis.

Data penerbangan mengungkapkan bahwa detektor asap meledak di toilet dan listrik pesawat mati, beberapa menit sebelum sinyal pesawat itu hilang.

Menurut peneliti Yunani, pesawat berbalik 90 derajat ke kiri dan kemudian 360 derajat ke kanan, turun dari ketinggian 11.300 meter (37,000 kaki) ke 4.600 meter (15.000 kaki) dan kemudian 3.000 meter (10.000 kaki) sebelum EgyptAir hilang dari radar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya