Liputan6.com, Canberra - Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull mengaku shock dengan kondisi penjara remaja di negara bagian Northern Territory. Ia telah memanggil Royal Commission terkait laporan yang memperlihatkan penjaga lapas remaja Australia melakukan kekerasan terhadap tahanan berusia belasan tahun.
Program berita Four Corners Australia juga memperlihatkan rekaman tahanan remaja ditelanjangi, diperlakukan kasar dan diberi gas air mata.
Salah seorang tahanan remaja pria bahkan ditutup kepalanya dengan kain. Ia duduk di kursi mekanik dengan tangan diborgol.
Laporan itu mempertanyakan tentang budaya kekerasan di pusat tahanan remaja di Northern Territory, Australia. Demikian dilansir dari BBC, Selasa (26/7/2016).
"Seperti orang Australia lainnya, saya sangat kaget, shock, dan marah dengan gambaran atas apa yang terjadi di Don Dale centre," kata Turnbull.
"Kami akan membentuk komisi investigasi mengenai insiden ini, kami akan ke lapas itu dan akan bekerja sama dengan pemerintah Northern Territory," lanjutnya.
"Kami akan mencari bukti seperti yang diperlihatkan di acara Four Corners."
Dalam rekaman tersebut bisa dilihat seorang bocah laki-laki mencoba mendobrak pintu dengan sebuah benda yang terlihat seperti balok. Dia terus mencoba membuka paksa pintu dan jendela. Sementara itu, dari balik pintu terlihat penjaga menertawakan si bocah.
Penjaga lalu mengambil tabung gas air mata dan menyemprotkannya ke arah sang bocah, membuat anak laki-laki itu berteriak kesakitan.
"Mataku, mataku! Aku tidak bisa bernapas," teriak anak itu yang terlihat dalam video.
Saat gas air mata tersebut memenuhi sudut ruangan sel, anak-anak tersebut berhamburan ke segala arah, ada yang bersembunyi di balik dipan, berguling-guling di lantai, dan ada juga yang berlarian menuju toilet.
Tak lama kemudian, beberapa orang petugas mengenakan masker masuk, dan mengeluarkan sekitar lima bocah menuju lapangan terbuka.
Mereka disiram air dengan posisi tangan diikat ke belakang. "Jangan masukan air ke dalam mulutku, aku tak bisa bernapas," teriak seorang anak.
"Tanganku, sakit! Jangan terlalu kuat, tanganku sakit," kata anak lainnya.
Ketua Menteri Northren Territory, Adam Giles terkejut dengan laporan Four Corners.
Kendati demikian, ia mendukung para petugas di lapas itu. "Mereka melakukan pekerjaan itu tatkala tak ada orang yang mau bekerja di situ," kata Giles.
Mirip Guantanamo
Pengacara John Lawrence membandingkan Don Dale memperlakukan tahanan remaja dengan penjara Guantanamo.
"Kita berbicara tentang anak-anak yang diborgol di kaki, tangan dan perut mereka. Mereka diikat di kursi," ujar Lawrence kepada Four Corner.
"Dan ini terjadi di Australia... Tahun 2016 pula! Mereka diperlakukan seperti tahanan teroris di Guantanamo!"
Presiden Komisi Hak Asasi Manusia Gillian Triggs memuji langkah pemerintah untuk menginvestigasi salah perlakuan di tahanan lapas remaja itu.
"Saya setuju dengan langkah Perdana Menteri yang cepat untuk membuat royal commission dan menginvestigasi kasus ini. Persis dengan apa yang kami mau," kata Triggs.
"Jika salah satu dari kita ditemukan memperlakukan anak-anak seperti itu, hukum Australia akan memberikan sanksi kriminal terhadap kita dan anak-anak akan diambil alih oleh negara. "
Advertisement