Pesawat Tanpa Awak AS Bunuh Bos ISIS di Afghanistan

Kematian Khan disebut-sebut mengacaukan operasi ISIS di Afghanistan dan di kawasan itu.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 13 Agu 2016, 15:39 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2016, 15:39 WIB
 Hafiz Sayed Khan muncul di video propaganda ISIS beberapa waktu lalu. (BBC Monitoring)
Hafiz Sayed Khan muncul di video propaganda ISIS beberapa waktu lalu. (BBC Monitoring)

Liputan6.com, Islamad - Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon mengatakan serangan udara dengan pesawat tak berawak mereka telah menewaskan pemimpin senior ISIS. Sosok bos militan tersebut diidentifikasi sebagai Hafiz Sayed Khan di Afghanistan.

Dilansir dari VOA News, Sabtu (13/8/2016), Pentagon mengumumkan pada Jumat 12 Agustus 2016 bahwa serangan itu dilakukan 26 Juli di Distrik Achin, Provinsi Nangarhar.

"Khan dikenal berpartisipasi langsung dalam serangan-serangan terhadap pasukan Amerika dan koalisi, serta aksi-aksi jaringannya meneror warga Afghanistan khususnya di Nangarhar," ucap wakil juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Gordon Trowbridge melalui sebuah pernyataan.

Pentagon mengatakan ISIS menggunakan Provinsi Nangarhar untuk melatih, melengkapi, menyebar dan mengatur jalur perbekalan, dan terus-menerus memasok pejuang baru.

Trowbridge mengatakan kematian Khan akan mengacaukan operasi ISIS di Afghanistan dan di kawasan itu.

Badan intelijen Afghanistan disebutkan keliru melaporkan pada bulan Juli 2015, bahwa Khan sudah tewas dalam sebuah serangan oleh pesawat nirawak. Sumber-sumber di Afghanistan mengatakan 30 anggota kelompok lainnya juga tewas dalam serangan drone itu. Namun laporan kematian Khan ketika itu ternyata tidak benar.

Serangan tanggal 11 Juli 2015 itu terjadi hanya beberapa bulan setelah serangan lainnya di Afghanistan, yang menewaskan seorang pria diyakini sebagai pemimpin nomor dua ISIS di Afghanistan ketika itu.

Dilansir dari BBC, diduga kuat ISIS belakangan tengah mencoba merekrut anggota Taliban dan pemimpinnya yang sudah berjanji setia dengan kelompok tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya