Liputan6.com, Vermont: Puluhan remaja Amerika Serikat mengikuti uji coba mengetik Short Message Service (SMS) sambil mengendarai mobil di lokasi wisata White River Junction Vermont, Amerika Serikat, Ahad (16/5). Kegiatan itu merupakan rangkaian kampanye keselamatan berkendaraan yang digelar Badan Keselamatan Nasional Amerika Serikat (NSC).
Dalam uji coba itu, beberapa remaja didampingi instruktur mengemudikan kendaraan mobil golf sambil ber-SMS. Hasilnya, umumnya mereka gagal karena menabrak pembatas jalan. Mereka pun "bertaubat" setelah menyadari bahaya perilaku ceroboh itu.
"Aku pernah diberitahu mengetik SMS sambil menyopir sangatlah berbahaya, tetapi aku baru sadar bahwa perilaku ceroboh itu benar-benar berbahaya karena aku bisa membunuh seseorang di jalan raya," kata Kamy Mayott.
Pejabat tinggi senior NSC David Teater mengatakan, kampanye itu bertujuan membuka mata anak-anak tentang keselamatan berkendaraan sejak dini. Saat ini, katanya, sebanyak 25 negara bagian AS telah memberlakukan larangan ber-SMS sambil berkendaraan.(ADDY/SHA)
Dalam uji coba itu, beberapa remaja didampingi instruktur mengemudikan kendaraan mobil golf sambil ber-SMS. Hasilnya, umumnya mereka gagal karena menabrak pembatas jalan. Mereka pun "bertaubat" setelah menyadari bahaya perilaku ceroboh itu.
"Aku pernah diberitahu mengetik SMS sambil menyopir sangatlah berbahaya, tetapi aku baru sadar bahwa perilaku ceroboh itu benar-benar berbahaya karena aku bisa membunuh seseorang di jalan raya," kata Kamy Mayott.
Pejabat tinggi senior NSC David Teater mengatakan, kampanye itu bertujuan membuka mata anak-anak tentang keselamatan berkendaraan sejak dini. Saat ini, katanya, sebanyak 25 negara bagian AS telah memberlakukan larangan ber-SMS sambil berkendaraan.(ADDY/SHA)