Ledakan Bom di Dekat Pengadilan Turki, 2 Orang Tewas

Para penyerang di dekat gedung pengadilan Izmir, Turki bersenjatakan senapan Kalashnikov dan granat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Jan 2017, 09:36 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2017, 09:36 WIB
Lokasi ledakan di dekat pengadilan Izmir, Turki. (Maps4news)
Lokasi ledakan di dekat pengadilan Izmir, Turki. (Maps4news)

Liputan6.com, Izmir - Ledakan bom terjadi di dekat gedung pengadilan di kota Izmir, Turki barat. Informasi itu dipublikasikan oleh kantor berita Anadolu yang dikelola negara.

"Dua orang tewas dalam ledakan Kamis di dekat gedung pengadilan di kota Izmir di Turki barat," demikian dilaporkan Anadolu yang dikutip dari CNN, Jumat (6/1/2017).

Seorang petugas polisi dan anggota staf gedung pengadilan dilaporkan tewas dalam serangan itu.

"Sembilan orang dirawat di rumah sakit karena mengalami luka-luka," jelas Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim.

Menurut Gubernur Izmir, Erol Ayyildiz, polisi juga menewaskan dua penyerang. Ia pun menyalahkan militan Partai Pekerja Kurdistan atau PKK atas serangan itu.

Namun, sejauh ini belum ada klaim tanggung jawab atas serangan itu.

"Pada hari Kamis 5 Januari, polisi menghentikan kendaraan yang mencurigakan di sebuah pos pemeriksaan di depan gedung pengadilan, yang menyebabkan terjadi bentrokan bersenjata antara penyerang dan pasukan keamanan," papar Ayyildiz.

"Selama bentrokan, para penyerang meledakkan sebuah bom mobil karena mereka mencoba melarikan diri," papar Ayyildiz kepada wartawan.

"Para penyerang bersenjatakan senapan Kalashnikov dan granat," imbuh Ayyildiz.

Kantor berita negara itu memberitakan, seorang polisi berusia 43 tahun yang telah bekerja di Izmir gedung pengadilan selama sembilan tahun, Fethi Sekin, melihat para penyerang dan mencegah mobil mereka mencapai pintu masuk.

Menurut Anadolu, Sekin menarik senjatanya dan mengejar para penyerang karena mereka melarikan diri dari kendaraan. Dia membunuh salah satu penyerang, namun gugur selama bentrokan itu.

Para pejabat Turki memuji aksi polisi atas tindakan mereka yang begitu tanggap.

"Polisi pemberani kami mencegah bencana," kata Yildirim.

Mengetahui peristiwa itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan ia mendoakan para korban meninggal.

"Berkah dari Tuhan kepada petugas polisi martir yang mencegah bencana besar dan anggota kru yang kehilangan nyawanya," ujar Erdogan melalui sebuah postingan Twitter.

Serangan Terencana?

Wakil Perdana Menteri Turki, Veysi Kaynak mengatakan kepada wartawan bahwa ada senjata yang ditemukan setelah terjadi ledakan di dekat gedung pengadilan. Diduga kuat senjata akan digunakan untuk melakukan serangan lebih besar dari yang telah direncanakan.

"Jika Anda melihat persiapan, amunisi dan senjata, Anda memahami bahwa mereka menargetkan kehancuran besar tapi itu tidak terjadi."

Menurut Kaynak, beruntung para polisi sudah terlatih dengan kondisi tersebut. Ia pun menduga dalang serangan itu adalah militan PKK atau ISIS.

Anadolu juga melaporkan, polisi menjinakkan sebuah mobil mencurigakan yang diyakini milik para penyerang dalam ledakan terkontrol.

Pencarian Tersangka

Anadolu melaporkan dua penyerang diduga tewas, namun diduga kuat ada orang ketiga.

"Mungkin ada atau juga tidak, tetapi berdasar kemungkinan itu kita akan mencarinya. Jika masih ada satu orang yang kabur, maka ia akan ditangkap," kata Ayyildiz.

Menurut Anadolu, tak lama kemudian polisi menahan dua orang yang diduga kuat terkait serangan di Izmir. Namun belum diketahui pasti apakah keduanya tersangka.

"Kami tidak akan pernah menyerah dan membiarkan teror menakuti orang-orang kami, mengintimidasi negara dan mempolarisasi masyarakat," posting Presiden Erdogan di tengah serentetan serangan di Turki, melalui akun Twitter miliknya.

Kedutaan Besar AS di Turki mengutuk serangan itu dan bersumpah untuk bekerja sama dengan orang-orang Turki memerangi teror tersebut. "Sorry for your loss," ungkap kedutaan di Twitter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya