Profesor Yohanes Surya: Tidak Ada Anak Indonesia yang Bodoh...

Yohanes Surya telah membuktikan bahwa semua anak pada dasarnya bisa, tergantung dengan kemampuan guru dan metode pengajarannya.

oleh Citra Dewi diperbarui 10 Feb 2017, 14:20 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2017, 14:20 WIB
Prof. Yohanes Surya
Prof. Yohanes Surya. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta - "Carikan saya anak yang dianggap paling bodoh, akan saya latih." Itu adalah salah satu kalimat terkenal dari sosok fisikawan ternama Indonesia, Yohanes Surya.

Pria yang meraih gelar Ph.D lulusan College of William and Mary itu yakin bahwa semua anak terlahir luar biasa. Namun, metode pendidikan yang ada saat ini belum maksimal mengeluarkan potensi hebat pada diri setiap anak.

Bagi pria yang telah mengantarkan Indonesia mendapat berbagai medali di sejumlah ajang internasional di bidang sains ini, seseorang yang cerdas bukan disebabkan karena keturunan (by nature), tapi dibentuk (by nurture).

"Anak yang dibilang sebodoh apa pun kalau dapat guru yang hebat maka akan pintar. Karena saya sudah membuktikan, banyak anak dari daerah dibawa ke tempat saya ternyata mereka bisa. Bahkan mereka ikut lomba dan bisa menang berbagai medali," ujar Yohanes kepada Liputan6.com dalam wawancara khusus pada Kamis, 9 Februari 2013.

"Jadi bukan hal yang mustahil anak yang disebut bodoh sebenarnya luar biasa, karena semua anak itu bisa," ucap pria yang akrab disapa Prof Yo tersebut.

Bapak tiga anak yang mengembangkan metode pembelajaran Gasing (Gampang, Asyik, Menyenangkan) ini mengaku bahwa tantangan terbesar yang dihadapi dunia pendidikan Indonesia ada di metodenya.

Prof. Yohanes Surya. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Sebelum mengunjungi Liputan6.com, pada pagi harinya Prof. Yohanes sempat mengajar 40 orang lulusan universitas yang--aneh tapi nyata--tidak bisa penjumlahan sederhana. 

"Saya mengajar 40 sarjana yang eggak bisa penjumlahan saja cuma dua jam. Padahal sebelumnya mereka belasan tahun sekolah, tapi tidak bisa," ujar Yohanes saat membuktikan bahwa semua anak pada dasarnya bisa, tergantung guru dan metodenya.

"Bukan orang yang jago matematika yang belajar matematika, semua anak bisa," ujar Yohanes yang menambahkan bahwa tidak butuh IQ tinggi untuk bisa berhitung.

Dalam kesempatan tersebut, Yohanes Surya mengatakan bahwa Indonesia perlu untuk menguatkan pendidikan dasarnya, terutama matematika. Menurut dia, ketika anak Indonesia pandai berhitung, maka seterusnya itu akan gampang untuk belajar berbagai bidang ilmu pengetahuan.

"Itu seperti tanah sudah subur, mau tanam apa saja pasti tumbuh," ujar pria yang mendirikan universitas berbasis riset Surya University itu.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya