Pasca-Ancaman Diblokir, Facebook di Thailand Masih Bisa Diakses

Hingga lewat deadline, Facebook di Thailand masih bisa diakses. Ancaman sekadar isapan jempol?

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 16 Mei 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2017, 19:20 WIB
Facebook
Ilustrasi. (Doc: Forbes)

Liputan6.com, Bangkok - Sebuah video berisi rekaman Raja Maha Vajiralongkorn viral di Facebook Thailand. Akibatnya pemerintah Negeri Gajah Putih itu mengancam akan memblokir media sosial tersebut.

Asosiasi Penyedia Layanan Internet Thailand mengatakan kepada Bangkok Post bahwa mereka dapat memutuskan server Facebook jika gagal memenuhi tenggat waktu Selasa pukul 10.00 (13.00 AEDT) untuk menghapus unggahan video beserta tautannya.

"Jika satu halaman terlarang, kami akan segera membahas langkah-langkah hukum yang harus diambil melawan Facebook Thailand," ujar Takorn Tantasith selaku Kepala Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional Thailand.

Kepala internet di negara tersebut dilaporkan mengirim email pribadi ke bos Facebook Mark Zuckerberg, berisi permintaan penghapusan klip tersebut.

Namun dikutip dari BBC, Selasa (16/5/2017), sampai batas yang ditentukan, rakyat Thailand masih bisa mengakses Facebook pasca-ancaman pemblokiran raksasa media sosial itu di Negeri Gajah Putih.

Usut punya usut, setelah deadline lewat, sekretaris jenderal pengatur telekomunikasi Thailand, Takorn Tantasith mengatakan dokumen perintah pengadilan kriminal belum dikirimkan kepada Facebook.

Dokumen itu berisi 34 halaman namun pihak otoritas mengatakan ada banyak website yang telah memuat video itu dari Facebook. Setidaknya, pemerintah membutuhkan 97 laman lagi yang telah merilis rekaman itu.

Warga Thailand adalah salah satu pengguna Facebook terbesar di Asia. Ada ribuan usaha kecil yang bergantung pada media sosial itu sebagai alat marketing mereka.

Jika pemerintah Thailand benar-benar memblokir Facebook bahkan meminta provider internet lokal untuk mengebloknya, akan ada kemarahan publik.

Meski demikian, pemerintah Thailand nampaknya bertekad untuk memastikan bahwa tidak ada materi yang dianggap merusak monarki beredar di media sosial.

Hal ini sangat sensitif. Apalagi tentang foto-foto Raja Maha Vajiralongkorn yang telah beredar di jagad maya. 

Raja, yang menggantikan ayahnya pada bulan Desember yang lalu, memiliki kehidupan pribadi yang cukup nyentrik. Adanya undang-undang lese-majeste yang mengerikan membuat diskusi tentang monarki tidak mungkin dilakukan di Thailand.

Di Thailand, warga bisa dipenjara selama 15 tahun karena menghina raja.

Ini bukan pertama kalinya Maha Vajiralongkorn terlihat dalam pakaian semacam itu.

Pada Oktober 2016, dia terekam kamera tengah berada di sebuah bandara di Munich dalam balutan tank top, jins longgar, dan tato palsu bersama seekor pudel.

Raja Thailand Vajiralongkorn dimahkotai pada Desember 2016. Pria berusia 64 tahun tahun itu menggantikan ayahnya Raja Bhumibol Adulyadej yang meninggal pada usia 88 tahun -- setelah bertakhta selama 70 tahun.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya